Tips Aman Melakukan COD Bagi UKM ini Wajib Anda Coba!

Ruth
1 tahun lalu
Teknologi Bisnis
Arti Cash on Delivery

Proses COD bagi UKM dan beberapa penjual online adalah salah satu strategi marketing yang lumrah terjadi. COD adalah kependekan dari Cash on Delivery, yang artinya pembayaran dilakukan setelah barang yang dimaksud sudah diterima oleh pembeli. Pergeseran makna COD ini dulu kerap dimanfaatkan pembeli untuk melakukan pengiriman barang untuk sekadar mendapatkan gratis ongkir. Padahal, maknanya lebih luas lagi.

COD Bagi Penjual dan Pembeli

Seorang penjual yang menyediakan layanan COD harus memahami beberapa kemungkinan risiko yang akan didapatkan, antara lain sebagai berikut;

  1. Adanya Pengembalian Barang atau Penolakan

Penjual yang sudah memberikan layanan COD online harus paham bahwa risikonya cukup besar. Kemungkinan penolakan dan pengembalian barang bisa saja terjadi. Hal ini tentu akan merugikan penjual. Persentasenya 50:50 selama tidak ada konfirmasi dari pembeli terkait kepastian pengiriman produk yang diminta.

  1. Pengembalian Barang Dalam Kondisi Buruk

Risiko selanjutnya, penjual atau UKM harus sadar bahwa pengembalian barang COD tidak akan selalu mulus seperti sedia kala. Sehingga, Anda perlu memberikan batas dan target COD agar tidak gagal selama dalam perjalanan.

  1. Bisa Meningkatkan Kepercayaan Konsumen

Selain risiko buruk, sistem COD akan membuat konsumen lebih percaya pada toko Anda. Beberapa konsumen yang memiliki pengalaman buruk dalam pengiriman karena takut ditipu penjual akan lebih nyaman untuk bertransaksi secara tunai di tempat. Sehingga, banyak pelanggan yang menggunakan layanan ini sebagai bentuk antisipasi pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan bagi seorang pembeli, Anda harus memahami sistem COD dengan benar, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kerugian untuk penjual yang telah bersusah payah membungkus dan mengirimkan produk Anda. Pastikan Anda sudah menyiapkan beberapa hal berikut ini.

  1. Konfirmasi Lokasi Dengan Tepat

Jika produk yang dibeli adalah barang online, maka pastikan Anda memberikan konfirmasi lokasi dengan tepat. Hal ini akan memudahkan kurir dalam mengirimkan produk dengan cepat dan tidak salah alamat.

Jika produk yang dibeli akan dibayar secara offline, pastikan Anda bisa ontime untuk datang ke lokasi yang disepakati. Bila Anda sudah sampai di lokasi pertemuan COD berikan informasi yang akurat agar penjual bisa menemukan keberadaan Anda.

  1. Menyediakan Uang Tunai Saat Barang Tiba

COD adalah pembayaran tunai yang dilakukan setelah barang diterima tangan Anda. Oleh karena itu, Anda wajib menyiapkan uang tunai sesuai dengan nominal pembelian yang telah ditetapkan.

  1. Membuat Perjanjian Dengan Kurir Pengiriman

Ketika pembeli melakukan transaksi online, Anda harus memiliki perjanjian dengan kurir pengiriman. Karena produk dibayar setelah datang, maka beri kabar bila Anda keluar rumah ketika perkiraan barang Anda sudah tiba. Anda dapat menyelipkan uang pembayaran di lokasi yang mudah ditemukan, kemudian memberi kabar kepada kurir.

  1. Perhatikan Adab Ketika Kurir Datang

Beberapa waktu lalu ada banyak kasus yang menimpa para kurir COD ketika barang datang. Sebaiknya, Anda tetap memperhatikan adab yang baik sebagai seorang pembeli ketika menggunakan sistem COD. Jika terdapat barang yang datang tanpa konfirmasi, tolak dengan baik, jika Anda tidak merasa melakukan pemesanan.

Tips Aman COD saat Pembelanjaan Online

Fitur belanja online kini sudah tersedia di beberapa marketplace dan pembelanjaan digital. Inilah tips aman ketika proses COD bagi UKM harus dijalankan. 

  1. Berikan Deskripsi Produk yang Jelas

Untuk pembelanjaan online, maka sebagai penjual, Anda harus bisa memberikan deskripsi produk dengan jelas. Hal ini akan memudahkan calon pembeli untuk menelaah lebih jauh terkait produk yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, penting sekali memberikan jabaran produk sebelum diunggah.

  1. Menggunakan Perantara Marketplace

Penjualan online memang tidak langsung bertatap muka. Oleh karena itu, Anda bisa menggunakan perantara marketplace sebagai wadah untuk bertransaksi. Ia akan bertindak sebagai wadah yang jadi tangan ke tiga yang melindungi penjual dan pembeli selama proses jual-beli.

  1. Memakai Jasa Ekspedisi

Dikarenakan menggunakan wadah, maka Anda juga membutuhkan jasa ekspedisi. Konfirmasikan tambahan biaya yang dikenakan kepada pelanggan jika menggunakan sistem COD. Terkadang, pembeli yang tak paham dengan sistemnya menganggap bahwa sistem ini akan merugikan konsumen, padahal justru sebaliknya.

  1. Segera Melakukan Konfirmasi

Baik penjual maupun pembeli, sebaiknya segera lakukan konfirmasi untuk bisa melakukan sinkronisasi pada kesiapan keduanya. Penjual bisa segera menyiapkan produk, pembeli bisa menyiapkan dana tunai untuk pembayaran.

Tips Aman COD Mandiri untuk Penjual dan Pembeli Offline

Pemilik usaha UKM yang membuat kesepakatan untuk melakukan COD offline dan mandiri, harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

  1. Tentukan Lokasi yang Ramai 

Menentukan lokasi yang ramai dan banyak pengunjung akan memudahkan Anda untuk menemukan pelanggan. Jika konsumen bukan seseorang yang Anda kenal secara pribadi, langkah ini cukup aman. Selain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, lokasi yang ramai akan memudahkan Anda untuk meminta bantuan.

  1. Lakukan COD Pada Siang Hari

Usahakan melakukan COD pada siang hari. Hal ini dikarenakan siang hari akan lebih ramai, biasanya masih berada dalam jam kerja kantor. Jika konsumen Anda bersikeras melakukan transaksi pada malam hari, sebaiknya tunda hingga keesokan harinya demi keamanan bersama.

  1. Fokus Pada Tujuan COD 

Penjual dan pembeli yang baik akan langsung fokus pada tujuan COD yakni transaksi barang dan pembayaran. Anda bisa mengabaikan hal-hal yang tidak bersinggungan langsung dengan proses transaksi. Terlebih bila terlihat gelagat mencurigakan dari pihak seberang. Keselamatan Anda jauh lebih utama untuk diperhatikan.

  1. Usahakan Tidak Pergi Sendiri

Selain tiga cara di atas, Anda harus mengusahakan untuk tidak pergi sendiri di lokasi COD. Membawa kawan akan lebih aman dilakukan agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kejahatan dan penipuan bisa saja terjadi dalam prosesnya. Sehingga, ada baiknya Anda mencari langkah aman untuk diri sendiri.

  1. Menjelaskan Deskripsi Produk dengan Jujur

Jika pembeli merasa perlu penjelasan produk, maka berikan deskripsi produk dengan rinci dan jujur. Misalkan aturan pakai produk, cara mengoperasikan, atau perkara teknis lainnya. Sehingga hal ini akan memudahkan pembeli dalam mengaplikasikan produk atau layanan jasa yang Anda tawarkan.

  1. Tidak Melakukan Penipuan 

Ditilik dalam berbagai sudut pandang, penipuan tidak dapat dibenarkan. Baik oleh penjual atau UKM selaku penyedia barang, atau pembeli selaku target market penjualan. Akan lebih bijak bila keduanya sudah memahami sistem COD dengan benar agar transaksi berjalan cepat dan memudahkan semua pihak.

Metode COD bagi UKM dan beberapa penjual online tentu akan memudahkan transaksi.  Meski metode ini tentu memiliki risiko baik secara teknis dan non teknis, tetapi pilihan untuk cash on delivery lebih banyak memberikan keuntungan untuk pembeli.

Jika memilih COD, pastikan bahwa Anda benar-benar menyediakan uang ketika barang sudah dalam perjalanan. Hal ini untuk menghindari kerugian untuk penjual yang telah mengirimkan barang.

Bagikan
Tweet
Undang

Related Posts

Tags
No tags.
Ruth
Blog Author
Call to action

Udah tenang, kirim paketmu dengan KiriminAja sekarang! #Bisnisjaditenang

Semua bisa mulai kirim paket tanpa ribet. Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan KiriminAja.