Beda first mile, middle mile, last mile dalam logistik adalah aspek penting yang perlu dipahami oleh para pelaku bisnis, terutama mereka yang bergelut di sektor e-commerce, manufaktur, dan distribusi. Setiap tahap dalam rantai pasokan memiliki peran yang krusial dan tantangan tersendiri yang bisa berdampak besar terhadap efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan.
Mungkin kamu pernah mengalami keterlambatan pengiriman, biaya logistik yang membengkak, atau kendala koordinasi dengan mitra pengiriman. Semua itu bisa terjadi jika manajemen first mile, middle mile, dan last mile tidak berjalan dengan optimal.
Namun, ada solusi untuk mengatasi kendala logistik dengan mudah. KiriminAja adalah platform pengiriman yang dapat membantu bisnis kamu mengelola logistik dengan lebih efisien, dari tahap awal hingga barang sampai ke pelanggan. Dengan berbagai fitur unggulan, KiriminAja memastikan barang dikirim dengan aman, cepat, dan biaya yang lebih kompetitif.
Jika kamu ingin bisnis lebih lancar tanpa ribet urusan pengiriman, segera daftar di KiriminAja dan rasakan manfaatnya! Untuk informasi lebih lanjut tentang tren terbaru dalam dunia logistik, baca artikel berikut:
➡️ Tren dan Prediksi Dunia Logistik
Sekarang, mari kita bahas lebih dalam mengenai beda first mile, middle mile, last mile serta bagaimana setiap tahap ini berperan dalam rantai pasokan.
First mile adalah tahap awal dalam proses pengiriman barang. Di tahap ini, barang diambil dari tempat asalnya, seperti pabrik, gudang pemasok, atau petani, lalu dikirim ke pusat distribusi atau fasilitas penyimpanan.
Misalnya, dalam industri fashion, kain dari produsen tekstil dikirim ke pabrik konveksi untuk diproses lebih lanjut sebelum didistribusikan. Sementara itu, dalam e-commerce, first mile mencakup pengambilan barang dari seller ke gudang logistik sebelum dikirimkan ke pelanggan.
Tantangan utama di tahap ini:
• Koordinasi dengan pemasok atau produsen.
• Menjaga kualitas barang selama perjalanan awal.
• Efisiensi dalam mengangkut barang dalam jumlah besar.
Middle mile adalah tahap perantara dalam rantai pasokan, di mana barang dikirim dari pusat distribusi utama ke gudang regional, retailer, atau fasilitas penyimpanan lainnya.
Bayangkan sebuah toko ritel besar yang harus mendistribusikan barang ke berbagai cabang di kota-kota lain. Barang yang sudah berada di pusat distribusi utama harus dikirim ke gudang-gudang lebih kecil sebelum akhirnya dijual ke pelanggan.
Tantangan utama di tahap ini:
• Mengelola pengiriman dalam jumlah besar dan jarak jauh.
• Memastikan kecepatan dan ketepatan distribusi ke berbagai lokasi.
• Mengoptimalkan biaya transportasi dan penyimpanan.
Last mile adalah tahap terakhir dalam rantai pasokan, yaitu pengiriman dari pusat distribusi atau gudang ke tangan pelanggan akhir.
Tahap ini sering dianggap yang paling kompleks karena banyaknya titik pengantaran, permintaan pengiriman cepat, dan tantangan geografis seperti kemacetan atau alamat sulit dijangkau.
Contoh last mile dalam e-commerce: Seorang pelanggan memesan sepatu secara online, lalu barang dikirim dari gudang lokal ke alamat rumahnya dalam waktu satu atau dua hari.
Tantangan utama di tahap ini:
• Efisiensi dalam pengiriman ke berbagai alamat.
• Menekan biaya pengiriman agar tetap kompetitif.
• Memastikan kepuasan pelanggan dengan pengiriman tepat waktu.
Jarak dan Skala Pengiriman
Volume Barang yang Dikirim
• First Mile: Pengiriman dalam jumlah besar langsung dari produsen.
• Middle Mile: Volume masih besar tetapi sudah mulai terseleksi untuk tujuan distribusi lebih spesifik.
• Last Mile: Volume lebih kecil, sering dalam bentuk paket individu untuk pelanggan akhir.
Tantangan Operasional
• First Mile: Efisiensi logistik dari produsen ke pusat distribusi utama.
• Middle Mile: Koordinasi antar pusat distribusi dan pengelolaan stok.
• Last Mile: Pengiriman cepat dan akurat ke pelanggan akhir.
• Saat barang masih berada di pabrik atau tempat produksi.
• Ketika produk baru saja diproses dan harus dikirim ke gudang utama.
• Contoh: Pengiriman hasil pertanian dari petani ke gudang penyimpanan sebelum dikirim ke pasar.
• Ketika barang sudah berada di gudang utama dan siap dikirim ke cabang atau retailer.
• Saat perusahaan membutuhkan sistem distribusi yang lebih efisien antar kota atau negara.
• Contoh: Pengiriman barang elektronik dari gudang pusat ke toko-toko ritel di berbagai wilayah.
• Ketika barang sudah dekat dengan lokasi akhir pelanggan.
• Saat pelanggan menuntut pengiriman cepat (same-day atau next-day delivery).
• Contoh: Pengiriman paket e-commerce langsung ke rumah pelanggan oleh kurir lokal.
Setelah memahami beda first mile, middle mile, last mile, kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara meningkatkan efisiensi logistik bisnis?
Salah satu solusinya adalah menggunakan layanan pengiriman yang tepat seperti KiriminAja. Dengan jaringan distribusi yang luas, tarif kompetitif, dan fitur pengiriman yang fleksibel, KiriminAja bisa membantu bisnis kamu dalam mengelola semua tahapan rantai pasokan dengan lebih efektif.
Kesimpulan
Mengelola logistik secara efektif membutuhkan pemahaman mendalam tentang beda first mile, middle mile, last mile. Ketiga tahap ini saling berkaitan dan memainkan peran penting dalam memastikan barang sampai ke pelanggan dengan efisien.
Jika bisnis kamu ingin lebih kompetitif dalam pengelolaan logistik, pastikan untuk memilih layanan pengiriman yang handal seperti KiriminAja agar proses pengiriman lebih lancar, efisien, dan menguntungkan.
Jadi, sudah siap mengoptimalkan rantai pasokan bisnis kamu? Yuk daftar juga di KiriminAja sekarang ya!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 10 Maret 2025
Teknologi Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi