Ngomongin baju thrift emang nggak ada habisnya. Di feed Instagram, TikTok, sampai pinggir jalan, toko-toko thrift makin menjamur. Tapi baju thrift adalah lebih dari sekadar tren Gen Z yang suka mix-and-match gaya vintage. Di balik itu, ada peluang bisnis yang gede banget, asal kamu tahu celahnya.
Kalau kamu lagi cari cara memulai usaha thrifting dan pengin tahu gimana ngatur operasionalnya biar efisien, kamu bisa contek panduan lengkapnya di cara memulai usaha thrifting.
Buat kamu yang udah jualan atau baru mau terjun, KiriminAja bisa bantu dari sisi pengiriman, karena urusan barang nyampe ke pembeli itu make or break banget di bisnis thrift. Tim kami udah sering bantu seller thrift yang awalnya kirim satu-dua baju, sekarang kirim ratusan per bulan.
Istilah “thrift” sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti hemat atau irit. Dalam konteks fashion, baju thrift adalah pakaian bekas pakai yang masih layak digunakan dan dijual kembali.
Tapi jangan salah kaprah. Baju thrifting adalah jual beli barang bekas yang punya nilai gaya, bukan sekadar sisa lemari orang. Ini beda sama preloved (yang biasanya dijual langsung pemiliknya), atau secondhand (lebih umum, bisa barang apa aja).
Kalau di luar negeri, budaya thrifting udah lama jadi bagian dari gaya hidup. Di Indonesia, tren ini baru naik beberapa tahun terakhir, nggak cuma karena gaya, tapi juga karena dompet dan kesadaran lingkungan.
Siapa sih yang nggak suka tampil keren tanpa harus keluar banyak uang? Itulah daya tarik utama baju thrift. Bisa dapet jaket branded, kemeja vintage, atau hoodie streetwear cuma separuh harga bahkan lebih murah.
Nah ini yang jadi nilai jual penting. Banyak pembeli sengaja cari baju thrift karena pengin tampil beda. Bukan fast fashion yang seragam semua orang.
Makin banyak anak muda yang sadar soal sustainability. Mengenal apa itu baju thrifting berarti juga paham pentingnya mengurangi limbah tekstil. Sekali beli thrift, berarti satu baju nggak jadi sampah duluan.
Tren mode sekarang banyak narik referensi tahun 90-an atau awal 2000-an. Dan sumber paling otentik ya... thrift store. Mulai dari windbreaker, flanel, sampai jersey lawas, semua bisa jadi aset gaya kamu.
Kalau udah mulai jualan, urusan kirim-mengirim pasti jadi PR harian. Nah, tim kami di KiriminAja sering denger cerita dari seller thrift, dari yang baru mulai, sampai yang udah punya gudang sendiri. Masalahnya mirip: ongkir mahal, tracking susah, COD nyangkut.
Dan itu yang penting: KiriminAja hadir bukan cuma sebagai agregator logistik, tapi partner logistik yang bantu kamu atur operasional.
Kalau kamu udah mulai jualan dan pengin sistem pengiriman yang nggak bikin ribet, yuk daftar dan kirim barangmu via KiriminAja. Kamu bisa tes langsung, tanpa biaya langganan bulanan.
Jadi, baju thrift adalah titik temu antara gaya hidup dan peluang bisnis. Kalau kamu bisa ngelola stok, bikin brand yang relate sama anak muda, dan punya sistem pengiriman yang rapi, bisnis thrift ini bisa tumbuh cepat.
Daripada cuma ikut-ikutan tren, kamu bisa ambil posisi sebagai pelaku usaha yang ngerti pasar dan ngerti operasional.
Kalau kamu udah siap atau lagi mikir-mikir, nggak ada salahnya mulai dari logistik dulu. Daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang, biar kamu bisa fokus ke hal penting lainnya, ngembangin bisnis kamu.
Pamungkas
Diposting 31 Juli 2025
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google