Kamu pebisnis online pemula dan perlu belajar banyak istilah dalam bisnis? Kamu berada di tempat yang tepat nih dan sekarang kita akan membahas tentang buffer stock.
Hari ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara mengelola stok produk dengan lebih efisien untuk meningkatkan kesuksesan bisnismu. Kita juga akan membahas bersama apa itu buffer stock, bedanya dengan safety stock, cara menghitungnya dan lain-lain.
Jadi, yuk mari kita bahas detailnya dalam artikel berikut ini.
Kamu mungkin masih bertanya-tanya kalau mendengar istilah "buffer stock", tapi apa sebenarnya maksudnya? Nah, jadi, buffer stock itu seperti perlindungan untuk toko online-mu.
Bayangin aja, kalau tiba-tiba ada banyak pembeli yang datang dan minta produk yang sama, tapi stoknya habis, kan jadi ribet. Nah, buffer stock ini kayak cadangan produk yang siap diambil kalau stok utama sudah habis.
Oke, jadi ini nih yang suka bikin bingung. Buffer stock sama safety stock itu kayak saudara kembar, tapi punya nama berbeda.
Jadi, safety stock tuh kayak perlindungan ekstra buat stok produk-mu. Jadi kalau ada kejadian yang nggak terduga, kayak pesanan yang melebihi ekspektasi, kamu punya cadangan yang siap diambil.
Nah, ini yang sering bikin pusing para pebisnis pemula. Tapi tenang, kita bisa belajar bareng-bareng. Ada dua cara yang bisa kamu pilih untuk bisa menghitung buffer stock:
Nah, metode ini lebih ke feeling sih. Kamu bisa memprediksi berapa banyak buffer stock yang dibutuhkan berdasarkan pengalaman penjualan sebelumnya.
Misalnya, kalau biasanya kamu jual 100 baju dalam sebulan, kamu bisa tambahin buffer stock sekitar 30% dari jumlah itu.
Berarti kalau kamu ingin menambah 30% maka kamu tinggal ambil kalkulator dan mengkalikan kedua hal tersebut (100 x 30% = 30). Maka kamu perlu menambahkan 30 baju untuk buffer stock.
Ini metode yang lebih matematis. Kamu bisa menghitung selisih antara pemakaian maksimum produk dalam waktu tertentu dengan pemakaian rata-rata.
Lalu, hasilnya dikalikan dengan lead time, yang artinya waktu yang dibutuhkan dari pemesanan sampai barangnya nyampe.
Misal, sebuah bisnis memperkirakan jika pemakaian maksimal per minggu adalah 500 pcs. Lalu pemakaian rata-ratanya sebesar 300pcs. Lead time yang dibutuhkan adalah 3 minggu. Maka rumusnya adalah:
Buffer Stock = (Maksimum – Rata-Rata) x Lead Time.
(500-300) x 3 = 600 pcs. Jadi buffer stock yang dibutuhkan adalah 600 pcs
Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang lebih seru lagi. Ada beberapa indikator yang bisa kamu pantau untuk mengoptimalkan buffer stock-mu, berikut adalah beberapa indikatornya:
Ini penting banget nih. Kamu harus bisa memprediksi seberapa banyak produk yang bakal laku di pasar. Jadi, kamu nggak kehabisan stok pas lagi musim ramai.
Waktu adalah uang, begitu kata pepatah. Nah, kamu juga harus paham berapa lama waktu yang dibutuhkan dari mulai pesan sampai produknya bisa kamu jual. Jadi, kamu bisa lebih siap dalam manajemen stok.
Setiap musim bisa beda-beda, kan? Nah, kamu harus bisa memperhitungkan variasi musiman dalam permintaan produk. Jadi, kamu bisa siapin stok lebih banyak kalau musimnya lagi rame.
Jangan lupa juga untuk selalu memantau kapan waktu yang tepat untuk mengisi ulang stok produk-mu. Jangan sampe kehabisan, ya!
Ini penting banget, terutama kalau produk-mu punya masa kadaluarsa. Pastiin kamu nggak nyimpen stok terlalu lama sampai produknya jadi nggak layak jual.
Terakhir nih, kita bahas kelebihan dan kekurangan dari penggunaan buffer stock. Di bawah ini adalah beberapa kelebihan dari buffer stock:
Dengan buffer stock, kamu bisa menjaga harga produk tetap stabil di pasaran. Jadi, nggak terlalu naik turun kayak harga saham, gitu.
Buffer stock juga bisa membantu kamu menghindari risiko harga produk turun drastis, terutama saat ada banyak persaingan di pasar.
Kamu juga bisa lebih gampang mematuhi regulasi yang berlaku, terutama soal tanggal kadaluarsa produk.
Dan di bawah ini adalah kekurangan dari buffer stock:
Salah hitung bisa bikin stok produkmu jadi nggak efisien. Jadi, pastikan kamu memperhitungkan dengan teliti, ya!
Kadang-kadang, stok produk yang disimpan terlalu lama bisa jadi rusak. Jadi, pastiin kamu punya sistem rotasi stok yang baik.
Jadi, itu tadi pembahasan kita tentang buffer stock. Semoga bisa membantu kamu dalam mengelola stok produk-mu dengan lebih efisien, ya!
Kalau pembahasan di atas ini berkaitan dengan mengelola stok produk, lalu gimana ya caranya mengelola pesanan secara nih kamu adalah seorang pebisnis online yang harus melayani pelanggan, mengatur pesanan, packing, nganter paket, kirim paket dan sebagainya.
Tenang aja, kamu bisa pakai KiriminAja yang merupakan aplikasi kirim paket #1 Indonesia dan bisa membantu kamu meringkas semua keribetan yang disebutkan tadi.
Dengan aplikasinya kamu bisa manajemen order semuanya, kamu bisa buat paket yang di-pick up kurir, kemudian tinggal nunggu deh.
Gimana? Yuk langsung aja daftar sekarang di Dashboard KiriminAja biar kamu bisa kirim paket dengan cepat!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 21 Februari 2024
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
Alamat
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.30 km.08, Karang Moko, Sariharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 Kiriminaja