dRRVtcjU0f9ZR52K.jpg
Home

/

Blog

/

Bisnis

Cara Mencegah Customer Churn Tanpa Harus Diskon Terus-Terusan

Pernah nggak, kamu udah susah payah dapetin customer baru, tapi ujung-ujungnya mereka cuma beli sekali terus hilang?

Kalau kamu sering ngalamin ini, bisa jadi kamu sedang menghadapi customer churn.

Buat bisnis online, terutama yang skalanya kecil sampai menengah, kehilangan pelanggan secara diam-diam itu efeknya nggak main-main. Revenue bisa stagnan, growth melambat, bahkan bisa salah ambil keputusan karena nggak sadar churn-nya tinggi.

Padahal, menjaga customer lama itu jauh lebih murah dan efisien dibanding ngejar yang baru.

Di KiriminAja, kami sering ngobrol bareng seller dan brand owner soal ini. Banyak yang awalnya fokus akuisisi, sampai lupa ngecek kenapa customer lama nggak balik lagi.

Nah, lewat artikel ini, kita bakal bahas cara mencegah customer churn tanpa harus terjebak dalam jebakan diskon terus-menerus.

Churn Adalah Tanggung Jawab Semua Stakeholder

Sering kali, churn dianggap urusan tim marketing atau CS doang. Padahal, di lapangan, ceritanya beda.

Contoh, ada seller fashion yang tiap bulan kehilangan pelanggan padahal review-nya bagus. Setelah dicek, ternyata masalahnya ada di pengiriman yang lambat dan info resi yang nggak jelas. Tim operasional yang nggak sinkron sama CS bikin pelanggan frustrasi.

Churn itu hasil dari banyak titik gesekan kecil yang nggak disadari. Jadi, semua tim—dari gudang, CS, marketing, sampai manajemen—punya peran penting buat menjaga pelanggan tetap loyal.

Kenali Customer Health Score Sejak Dini

Customer health score itu semacam "nilai kesehatan" dari hubungan bisnismu dengan pelanggan.

Indikatornya bisa sederhana:

  • Seberapa sering dia beli
  • Apakah dia pernah komplain
  • Seberapa aktif dia buka email atau notifikasi
  • Apakah dia udah lama nggak belanja lagi

Di bisnis kecil, kamu bisa pantau ini pakai spreadsheet atau CRM sederhana. Bahkan kalau belum pakai tools, cukup tag manual pelanggan yang udah mulai pasif.

Insight-nya: jangan tunggu sampai mereka benar-benar hilang buat mulai bertindak. Begitu ada tanda-tanda “dingin”, langsung gerak.

Berkomunikasi Secara Proaktif dan Personal

Salah satu seller di KiriminAja pernah cerita:

Setelah pakai sistem notifikasi pengiriman otomatis ke pelanggannya, komplain soal “barang mana nih?” turun drastis.

Mereka juga rutin follow-up pembeli aktif soal promo dan tips pemakaian produk. Hasilnya? Repeat order-nya naik.

Tapi ingat, hindari broadcast spam. Gunakan behavior-based trigger. Misalnya, kalau pelanggan belum checkout setelah 3 hari, baru kirim reminder. Bukan tiap hari hajar semua kontak.

Dan jangan lupa, komunikasi yang personal lebih ngena.

Dengarkan dan Tindaklanjuti Feedback Customer yang Pergi

Kalau ada customer yang churn, jangan langsung panik kasih diskon.

Tahan dulu. Tanya pelan-pelan: kenapa mereka berhenti?

Bisa lewat form singkat, atau bahkan ngobrol langsung kalau mereka top buyer.

Dokumentasikan alasannya—pakai tag di CRM atau spreadsheet sederhana. Misalnya:

  • Keluhan soal pengiriman
  • Produk tidak sesuai ekspektasi
  • Harga terlalu mahal
  • CS kurang responsif

Dengan begitu, kamu bisa tahu polanya.

Dan mulai perbaiki dari akarnya, bukan sekadar tambal sulam.

Libatkan Customer dalam Narasi Brand

Pernah lihat brand kecil yang posting testimoni pelanggannya sambil cerita proses pengemasan atau behind the scene?

Itu bukan cuma buat konten. Tapi bikin customer merasa “saya bagian dari pertumbuhan brand ini.”

Ajak mereka kolaborasi:

  • Bikin konten bareng
  • Highlight kisah mereka
  • Tanya pendapat mereka soal fitur baru

Efek psikologisnya kuat. Pelanggan yang merasa dihargai, bakal lebih loyal dan kecil kemungkinan churn.

Berikan Value Lebih

Customer churn sering terjadi bukan karena produk jelek, tapi karena experience-nya kurang oke.

Di KiriminAja, seller yang bisa kasih pengalaman pengiriman yang mulus—tracking jelas, paket aman, CS responsif—pelanggannya cenderung stay lebih lama.

Ini bisa kamu contek:

  • Tambah dashboard tracking real-time
  • CS aktif follow-up masalah
  • Ada opsi retur yang mudah

Jadi bukan sekadar jualan produk, tapi kamu bangun rasa aman.

Kirim barangmu via KiriminAja juga bisa bantu naikin loyalitas pelangganmu.

Kami bukan cuma aggregator ekspedisi, tapi partner logistik yang ngerti kebutuhan seller.

Gunakan Data untuk Bertindak, Bukan Asumsi

Coba cek data:

  • Siapa pelanggan yang dulunya rutin tapi udah nggak aktif?
  • Siapa yang sering retur?
  • Siapa yang stop kirim mendadak?

Jangan tunggu mereka hilang beneran.

Ajak ngobrol, kirim pertanyaan kecil, atau kasih insight yang relevan.

Di KiriminAja, kami juga bantu seller memantau pola kiriman mereka. Kalau ada anomali, bisa langsung diskusiin dan cari solusi bareng.

Kamu juga bisa mulai dari situ.

Karena pelanggan yang merasa diperhatikan, cenderung balik lagi.

Loyalitas itu dibangun dari empati.

Nggak semua pelanggan harus dikasih diskon. Tapi semua pelanggan perlu merasa dimengerti.

KiriminAja hadir bukan cuma buat bantu kirim paket. Tapi buat bantu kamu jaga relasi yang udah kamu bangun susah payah.

Karena di ujung hari, churn itu bukan tentang angka, tapi tentang rasa.

Yuk, mulai kirim barangmu via KiriminAja sekarang. Biar pelangganmu tetap setia, dan bisnismu tetap tumbuh.

Pamungkas

Diposting 10 Juli 2025

Bisnis

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

PT Selalu Siap Solusi

Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Terdaftar di

sectigo

© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi

This site is protected by reCAPTCHA and the Google