Siapa bilang berbisnis di bidang peternakan ayam itu biasa-biasa saja? Walau terkesan punya banyak konsumen, bisnis peternakan ayam tidak segampang mencari opor ayam di momen lebaran.
Karena itu, kita perlu memberi apresiasi ke BroilerX sebagai bisnis peternakan ayam yang berhasil menyesuaikan diri dengan teknologi digital.
Kabar baiknya lagi, kami mengajak Anda melihat proses bisnis BroilerX bersama pendiri sekaligus CEO-nya, Prastyo Ruandhito.
KATalks adalah program dialog bisnis milik KiriminAja, yang kembali menghadirkan cerita inspiratif yang wajib Anda dengar. Dalam KATalks #9, kami mengajak Anda berdiskusi bersama Prastyo Ruandhito.
Tapi, mari bahas Prastyo Ruandhito terlebih dulu. Prastyo Ruandhito adalah anak kandang tulen. Ia lahir di kandang ayam. Perjalanan karirnya tak jauh-jauh dari ayam.
Prastyo menyelesaikan studinya di Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Lalu, selama 13 tahun, ia eksis di industri peternakan ayam. Prastyo sudah 'ngubek-ngubek' berbagai posisi, mulai dari produksi, penjualan, hingga pemasaran di industri ayam.
Dengan jiwa anak kandang itu, Prastyo selalu punya semangat besar dalam pemanfaatan teknologi di industri peternakan ayam.
Bagi Prastyo, teknologi bisa membantu para peternak mengurangi biaya, meningkatkan hasil panen, dan tentunya meningkatkan kualitas produk.
Tidak hanya itu, Prastyo juga adalah pendukung berat pertanian berkelanjutan. Baginya, memproduksi makanan harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial. Keren, kan?!
Makin keren lagi sejak ia membangun BrolierX. Sebagai stratup, BroilerX bukanlah sembarang startup. Dibangun di tahun 2020 oleh Prastyo, BroilerX kini menjadi game changer di industri peternakan ayam.
Dengan teknologi canggih yang mampu memonitor dan mengontrol lingkungan kandang ayam, BroilerX membantu para peternak meningkatkan produktivitas dan profitabilitas mereka.
Tidak hanya itu, BroilerX juga memberikan dukungan teknis dari para profesional peternakan ayam berpengalaman. Bahkan, mereka juga menyediakan pasokan ayam hidup dan pakan.
"Mereka waktu itu biaya operasionalnya 3000 - 3500 per ekor. Dengan kami biayanya ter-reduce 1500-2000 per ekor," kata Prastyo menunjukkan perbedaan signifikan biaya produksi yang dirasakan peternak ayam saat collab bareng BroilerX.
Lahir di kandang ayam, Prastyo kini sukses membawa BroilerX ke puncak kesuksesan. Dengan kolaborasi senilai 100 miliar Rupiah dan pendanaan awal sebesar 20 miliar Rupiah, BroilerX kini siap membantu lebih banyak peternak ayam di Indonesia.
Bersama dengan Fariz GTJ, CEO KiriminAja, kami ajak Anda membuka wawasan bisnis digital dan peternakan dari Prastyo di KATalks #9.
Jadi, tunggu apalagi? Jangan sampai ketinggalan cerita seru Prastyo Ruandhito bersama CEO KiriminAja, Fariz GTJ.
Karena Anda harus selalu ingat bahwa dalam bisnis, selalu ada peluang emas yang menunggu. Anda hanya perlu keberanian untuk meraihnya. Bersama Fariz GTJ dan Prastyo Ruandhito, mari panen inspirasi dan peluang emas di KATalks #9.
Tonton videonya di sini: KA Talks #9 KiriminAja
Yanuar
Diposting 13 Oktober 2023
Info KiriminAja
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 77 KM 7, RT 001/RW 033, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi