Permudah Membangun Bisnis dengan Metode Lean Start-Up

Ruth
1 tahun lalu
Bisnis
Metode Lean Startup

Di era serba teknologi ini membuat perubahan banyak terjadi dimana mau tidak mau kita harus berani untuk beradaptasi dengan perkembangan yang ada. Termasuk, pembahasan mengenai startup yang kini sudah bukan satu topik yang asing lagi ditelinga khususnya anak muda. Bahkan, metode lean start-up pun ikut populer seiring dengan banyaknya minat pebisnis untuk mengembangkan usaha mereka tidak hanya di luar negeri namun di dalam negeri juga. 

Jika Anda adalah salah satu pebisnis yang sedang atau bahkan masih berencana untuk membangun start-up di Indonesia, maka tidak ada salahnya untuk mengetahui metode pengembangannya. Mengapa? Itu tadi, bisnis start-up adalah bisnis yang sedikit berbeda dengan bisnis lainnya sehingga dibutuhkan sedikit ‘sentuhan’ yang unik pula. 

Adapun metode yang dipakai adalah Lean Startup Methodology. Apa sih itu? Serta bagaimana atau cara mengaplikasikannya agar bisnis yang Anda lakoni sukses? 

Arti Lean Startup

Adapun yang dimaksud dengan Lean Startup yaitu sebuah perusahaan yang memang benar benar memiliki prototipe yang sudah teruji sebelumnya. Harapannya adalah agar mereka yang mau menguji secara langsung bisa melakukannya secara cepat. 

Dimana selama pengujian yang dilakukan akan ada timbal balik berupa feedback yang nantinya akan digunakan untuk memperbaiki hal yang dirasa kurang menguntungkan atau justru menambah fitur yang ada sebelumnya. 

Metodenya sendiri dipopulerkan oleh Eric Ries, yaitu seorang lulusan Yale University yang menulis sebuah buku dengan judul “The Lean Startup”. Sejak dipublikasikan pada tahun 2011 atau lebih tepatnya di bulan September membuat banyak pebisnis yang berdiskusi dan mempraktekkannya. 

Tentang Lean Startup

Metodologi lean start-up ini terinspirasi dari lean manufacturing yang memang pernah diaplikasikan. Bahkan, proses produksinya sendiri dipelopori oleh Taiichi Ohno. Untuk proses produksinya sendiri cukup unik yaitu menggabungkan prinsip yang dipegang oleh Henry Ford dan program TWI. 

Nah, setelah 15 tahun lamanya percobaan demi percobaan dilakukan dan hasilnya pun cukup stabil membuatnya direproduksi kembali. Adapun penggunaan istilah “Lean” ini sendiri menggambarkan sistem Ohno yang memang dibukukan pertama kali pada tahun 1990 dengan judul yang cukup menarik yaitu “The Machine That Changed the World”.

Prinsip Dasar Lean Startup

Tujuan dari metode Lean Startup Methodology adalah untuk menyampaikan produk lebih cepat ke tangan pelanggan tanpa harus menimbulkan limbah yang besar. Adapun prosesnya cukup unik yaitu menggunakan pendekatan ilmiah untuk mereka yang ingin membangun bisnis start-up. Metode yang unik ini juga akan menuntun Anda untuk memastikan kapan waktu yang tepat agar proses produksi bisa dikerjakan, langkah apa yang harus diperbaiki terlebih dahulu dan bagaimana membuat bisnis Anda bisa berkembang lebih luas lagi. Dengan demikian, Anda tidak perlu membuang waktu, materi maupun tenaga dan menghindarkan Anda dari trial and error.

Berikut ini prinsip dasar dari Lean Start-up seperti :

“Entrepreneurs are everywhere”

Di era yang serba bebas informasi membuat banyak sekali pengusaha yang muncul dimana mana. Nah, bagi Anda yang memang memiliki bahkan sedang membangun bisnis startup maka Anda harus benar benar mempelajari tentang metodologi yang satu ini. Dengan pengamatan yang dilakukan secara intensif dan mengamati pasar yang ada di sekeliling akan membuat Anda bisa mengembangan bisnis startup tanpa melakukan cara konvensional. 

 “Entrepreneurship is management”

Bukan hanya sebuah produk atau layanan, namun startup adalah sebuah institusi. Artinya, dibutuhkan pengembangan yang lebih luas lagi seperti manajemen misalnya. Adapun sistem yang nantinya dirancang haruslah disesuaikan dengan konteksnya. 

“Validated Learning”

Beda dengan bisnis lain dimana tujuan utamanya adalah menghasilkan sesuatu atau uang hingga melayani customer. Namun, prinsip dari Lean Start-up ini adalah untuk mempelajari tentang bagaimana membuat bisnis menjadi lebih kuat dan memiliki dampak yang lebih panjang. Adapun aplikasinya melalui keilmuan dan melakukan beragam eksperimen yang disesuaikan dengan visi serta misi perusahaan Anda. 

“Innovation Accounting”

Sebagai pemilik bisnis startup yang terus berkelanjutan maka ada beberapa PR yang harus dikerjakan. Dimulai dari bagaimana memastikan dan mengukur progress yang sudah berjalan selama ini. Kemudian, langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan serta bagian mana yang lebih diprioritaskan. Intinya, selain melihat data yang ada pembukuan, namun progress yang berkesinambungan pun harus diperhatikan. 

“Build-Measure-Learn”

Inti dari startup adalah mengubah ide menjadi produk yang dikangenin pelanggan. Selain itu, mengetahui bagaimana respon pasar terhadap produk yang baru saja diluncurkan. Serta, bagaimana pindah bisnis dan melanjutkannya sesuai dengan waktu yang tepat dan cepat. 

Ketahui Manfaat dari Lean Startup

Secara konvensional, mereka yang sedang mendirikan sebuah startup haruslah merancang bisnis menggunakan dokumen statis. Dimana nantinya dokumen ini dipakai sebagai pegangan untuk melukiskan bagaimana peluang bisnis yang akan mereka jalankan. Kemudian, masalah apa yang harus dipecahkan serta bagaimana solusinya. Tak jarang, saat membuat dokumen seperti itu ikut juga bagaimana menghitung penghasilan dalam kurun waktu tertentu. 

Namun, jika dilakukan persis menggunakan metode tersebut dimana bisnis itu sendiri belum dijalankan sangatlah kecil bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Artinya, Anda sendiri benar benar tidak mengetahui bagaimana menjalankan strategi bisnis tersebut. 

Nah, disinilah peran dari prototipe yang jelas dan sudah teruji dimana banyak sekali dipakai oleh pendiri Start-up yang ada di Indonesia. Tujuannya adalah agar mereka mampu memberi keyakinan kepada investor untuk memberikan sejumlah dana agar produksi bisa berjalan sesuai dengan rencana. 

Dengan menggunakan metode Lean Start-up ini setidaknya Anda tidak membutuhkan perencanaan yang cenderung mengada ada hingga pada periode tertentu. Selain itu, Anda bisa melangkah dengan pasti untuk membangun bisnis setidaknya dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Jadi, gunakan metode ini pastinya. 

Beberapa kisah sukses yang menggunakan metode Lean Startup ini diantaranya adalah Dropbox, Wealthfront, Grockit hingga IMVU. Sekilas mengenai IMVU yaitu sebuah komunitas chat dan dress up 3D yang cukup dikenal di seluruh dunia menawarkan sesuatu yang baru. Anggotanya sendiri bisa bertemu dengan orang baru, bermain game bahkan mengobrol. Sekarang, pengguna IMVU sudah mendekati pengguna sekitar 50 juta dan pendapatannya sendiri meningkat hingga $45+ juta per tahun.

Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil adalah Lean Startup Methodology adalah satu kerangka kerja agar memudahkan Anda untuk melakukan identifikasi produk ataupun layanan. Serta bagaimana membangun fitur yang tepat guna memberikan solusi bagi semua pelanggan. Dan menggunakan sumber daya yang tepat hingga bisnis Anda bisa memiliki skala yang cukup besar. 

Diharapkan, dengan penjelasan sederhana ini membuat Anda memahami apa sih yang dimaksud dengan Lean Startup dan bagaimana perannya dalam pengembangan bisnis. Dan tak lupa, bagaimana cara untuk mengaplikasikannya sehingga bisnis bisa berjalan sesuai dengan prototipe yang ditetapkan. Semoga bermanfaat ya penjelasan mengenai Lean Start-up ini.

Bagikan
Tweet
Undang

Related Posts

Tags
No tags.
Ruth
Blog Author
Call to action

Udah tenang, kirim paketmu dengan KiriminAja sekarang! #Bisnisjaditenang

Semua bisa mulai kirim paket tanpa ribet. Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan KiriminAja.