Di tengah hiruk pikuk kehidupan polusi Jakarta dan area Kalimantan, acara KTT ASEAN 2023 membawa banyak ide-ide segar ke pelaku bisnis dan ekonomi Indonesia.
Salah satu ide segar itu adalah dorongan pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan bisnis startup. Kenapa bisnis startup ini belum basi juga?
Dengan lebih dari 360 juta pengguna internet aktif, kawasan ASEAN adalah lahan subur bagi para pencipta dan inovator.
Saat kawasan negara-negara maju mengalami ancaman penurunan populasi, ASEAN justru sedang menikmati pertumbuhan jumlah penduduk.
Karena itulah, area ASEAN masih menjadi sesuatu yang menjanjikan bagi bisnis digital. Mari kita ulas di sini.
Bisnis digital dan startup terasa sudah mulai khilaf dengan orientasi pertumbuhan bisnis yang cepat dan mengesampingkan keuntungan demi memperluas pangsa pasar.
Saat ini, sudah mulai tumbuh startup yang fokus pada keberlanjutan dan profit bisnis. Sehingga strategi bisnis digital jadi lebih terencana, matang, jelas, dan tidak membabi-buta.
Kondisi tersebut berkelindan dengan populasi anak muda yang terus tumbuh dan tingkat adopsi internet yang tinggi. Sehingga, pasar layanan digital di ASEAN terus berkembang lebih besar dari hari ke hari.
Yuk, kita intip beberapa faktor kunci yang mendorong pertumbuhan startup digital di kawasan ASEAN:
Saat melangkah lebih jauh ke dalam dunia startup digital di ASEAN, Anda akan menemukan bahwa ada peluang yang hampir tak terbatas di berbagai sektor.
Sebagai contoh, perusahaan fintech di Indonesia memainkan peran krusial dalam melayani populasi yang belum terjangkau oleh layanan keuangan tradisional, memperkenalkan solusi keuangan, dan asuransi yang inovatif.
Mau tidak mau, kita melihat bahwa teknologi digunakan untuk mendorong dampak transformasional skala besar, sambil memecahkan masalah-masalah masyarakat yang kompleks.
Tentu saja ada distorsi di sana-sini. Apalagi mengingat banyak kasus kekerasan dan penyalahgunaan teknologi digital yang merugikan di kawasan ASEAN.
Tapi jika transformasi positif dijegal dengan ancaman distorsi, maka kawasan ASEAN hanya bisa berjalan di tempat.
Apalagi, salah satu keajaiban dari dunia startup dan bisnis digital adalah kemampuan untuk mengidentifikasi serta menangani masalah lokal dengan solusi yang disesuaikan.
Kemampuan ajaib tersebut bukan hanya tentang menciptakan teknologi baru, tetapi juga tentang memahami kebutuhan konsumen, tahu celah di pasar, dan bagaimana mengembangkan produk serta layanan yang sesuai dengan konteks.
Berikut ini adalah beberapa contoh pengembangan bisnis digital dan startup di kawasan ASEAN yang membawa efek perubahan secara signifikan bagi masyarakat:
E-commerce di ASEAN tumbuh dengan kecepatan yang mengagumkan, dengan perkiraan mencapai 1 triliun dolar AS pada tahun 2025. Potensi e-commerce ini membuka peluang besar bagi startup digital yang dapat menyediakan solusi inovatif bagi masyarakat. Dengan populasi anak muda yang terus bertambah dan tingkat adopsi internet yang tinggi, pasar e-commerce terus berkembang.
Sektor FinTech di ASEAN juga berkembang pesat, terutama karena banyaknya populasi yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. Startup FinTech menyediakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah akses keuangan lebih terbuka, yang artinya membuka jalan bagi inklusi keuangan lebih besar.
Permintaan layanan pendidikan berkualitas dan pelayanan kesehatan terus meningkat seiring kenaikan kualitas hidup masyarakat. Artinya, sektor teknologi pendidikan dan kesehatan menjadi sangat menjanjikan. Startup pendidikan dan kesehatan di kawasan ASEAN berupaya membuat pendidikan lebih terjangkau dan kesehatan lebih mudah diakses.
Dengan pertumbuhan perdagangan dan komersial di kawasan ASEAN, sektor logistik serta transportasi juga menawarkan peluang besar. Startup logistik serta transportasi ASEAN berupaya membuat sistem logistik dan transportasi lebih efisien dan hemat biaya dengan memanfaatkan teknologi terbaru untuk mencapai tujuannya.
Meskipun potensi bisnis startup digital di ASEAN sangat besar, ada juga beberapa tantangan yang harus diatasi.
Banyak startup digital di kawasan ASEAN mengalami kesulitan mengumpulkan dana, terutama karena ekosistem startup masih relatif baru dan risiko yang hadir.
Selain itu, persaingan di ruang digital sangat ketat. Terutama karena cukup banyak pemain yang sudah mapan di kawasan ASEAN, sehingga ada tantangan bagi startup baru untuk bersaing.
Tak hanya itu. Lingkungan regulasi di ASEAN bisa kompleks dan sulit. Persoalan regulasi ini bisa menjadi tantangan bagi startup yang berusaha tumbuh dan berkembang.
Dengan berbagai tantangan itu, mengutip dari Bisnis.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa potensi bisnis startup digital di Asean dapat tembus US$1 triliun atau Rp15.303 triliun pada 2030.
Dia menyatakan untuk mencapai target itu, perlu didukung dan didorong melalui inovasi serta fasilitasi kolaborasi baik di kawasan Asean maupun Indo-Pasifik.
Sekarang, setelah menjelajahi potensi luar biasa dari dunia startup digital di ASEAN, mudah-mudahan Anda merasa lebih terinformasi dan terinspirasi untuk berani menumbuhkan bisnis digital yang dimiliki.
Karena setidaknya, optimisme pemerintah Indonesia dengan kolaborasi antar negara di wilayah ASEAN bisa mengembangkan potensi bisnis digital dan startup.
Tentu saja, dengan kerja keras Anda juga, Anda bisa menjadi pemimpin bisnis berbasis teknologi dan inovasi digital.
Iya, Anda dan bisnis online Anda itu berpotensi menciptakan solusi berkelanjutan yang membentuk masa depan yang lebih cerah untuk semua orang. Bukan cuma untuk Indonesia saja. Selamat berbisnis!
Danusantoso
Diposting 6 September 2023
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.30 km.08, Karang Moko, Sariharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi