Dengan usaha yang keras kamu sudah membangun bisnismu, namun, terkadang, ada hambatan yang tak terduga yang bisa membuatmu frustrasi. Salah satunya adalah ketika paket yang kamu kirimkan kembali kepadamu dengan label "Return to Sender" (RTS).
Ketika ini terjadi, bukan hanya menyebabkan frustrasi bagi kamu sebagai penjual, tetapi juga dapat merugikan bisnismu secara keseluruhan.
Namun, jangan khawatir. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu Return to Sender (RTS), perbedaannya dengan retur, dan yang terpenting, bagaimana kamu dapat mencegahnya.
Langsung aja yuk simak pembahasannya di bawah ini:
Return to Sender (RTS) adalah istilah yang digunakan ketika paket yang dikirimkan oleh penjual kembali ke alamat penjual asal karena tidak berhasil diantarkan ke alamat tujuan yang dituju.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah, mulai dari alamat yang salah hingga tidak adanya penerima yang tersedia di alamat yang dituju.
Seringkali, orang bingung antara RTS dan retur. RTS terjadi ketika paket kembali ke penjual karena tidak bisa diantarkan ke alamat tujuan yang dituju.
Sementara retur terjadi ketika pelanggan mengembalikan barang ke penjual karena berbagai alasan, seperti barang cacat atau tidak sesuai dengan harapan.
Secara konsep keduanya sama karena jika tidak diatasi akan menimbulkan kerugian bagi bisnis. Maka dari itu, kamu butuh nih cara mengatasinya, akan kita bahas nanti di bawah ya.
RTS bisa menjadi masalah serius bagi bisnismu. Pertama, itu berarti paketmu tidak sampai ke pelanggan, yang dapat merusak reputasi bisnismu.
Kedua, itu bisa meningkatkan biaya pengiriman karena kamu harus membayar dua kali untuk pengiriman yang sama.
Ketiga, waktu yang terbuang dalam menangani RTS bisa digunakan untuk hal-hal lain yang lebih produktif.
Berikut ini adalah penyebab kenapa RTS bisa terjadi:
Salah satu penyebab utama RTS adalah alamat yang tidak lengkap. Kadang-kadang, pelanggan mungkin lupa mencantumkan nomor rumah atau kode pos, yang membuat pengiriman menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin.
Ketika kurir mencoba mengantarkan paketmu, tapi tidak ada orang yang ada di rumah atau kantor untuk menerimanya, mereka mungkin akan meninggalkan pemberitahuan dan mencoba lagi nanti. Namun, jika ini terjadi berulang kali tanpa keberhasilan, paketmu mungkin akan dikembalikan.
Terkadang, pelanggan bisa berubah pikiran atau tidak lagi membutuhkan barang yang mereka pesan.
Mereka kemudian bisa menolak paket ketika kurir mencoba mengantarkannya, yang kemudian menyebabkan RTS.
Ketika paket yang kamu kirim rusak atau tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan, mereka mungkin akan menolaknya saat diterima, dan paket itu akan kembali kepadamu sebagai RTS.
Kesalahan dalam pengemasan barang juga bisa menyebabkan RTS. Jika pelanggan menerima barang yang tidak sesuai dengan pesanan mereka, mereka mungkin akan mengembalikannya kepada kamu.
Nah, agar RTS tidak terjadi, pastinya kamu harus tahu cara mencegahnya nih, berikut adalah cara-caranya yang bisa kamu terapkan:
Pastikan untuk selalu memeriksa alamat pengiriman pelanggan dengan teliti sebelum mengirimkan paket.
Mintalah pelanggan untuk memberikan informasi yang lengkap, termasuk nomor apartemen, kode pos, dan petunjuk khusus lainnya jika diperlukan. Hal ini akan membantu mengurangi risiko paket kembali karena alamat yang tidak lengkap atau salah.
Manfaatkan layanan pelacakan pengiriman yang disediakan oleh perusahaan kurir untuk memantau perjalanan paketmu.
Dengan memantau status pengiriman secara aktif, kamu dapat mengidentifikasi masalah pengiriman sebelum menjadi RTS.
Jika ada kendala dalam pengiriman, segera hubungi kurir untuk mencari solusi yang cepat dan tepat.
Berikan informasi yang jelas kepada pelanggan tentang status pengiriman barang mereka.
Berikan nomor pelacakan dan estimasi waktu kedatangan paket sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk menerima pengiriman dengan baik.
Selain itu, berikan cara untuk menghubungi kamu jika terjadi masalah atau perubahan dalam pengiriman.
Pastikan barang-barang yang kamu kirimkan dikemas dengan aman dan sesuai dengan standar pengiriman.
Gunakan bahan kemasan yang kokoh dan aman untuk melindungi barang dari kerusakan selama perjalanan.
Perhatikan juga petunjuk pengemasan yang diberikan oleh kurir untuk memastikan paketmu memenuhi persyaratan pengiriman.
Sebelum mengirimkan paket, pastikan untuk memverifikasi pesanan pelanggan dengan teliti.
Periksa kembali barang-barang yang telah dipilih oleh pelanggan dan pastikan semuanya sesuai dengan pesanan yang mereka buat.
Hindari kesalahan dalam pengemasan barang yang dapat menyebabkan pelanggan menolak paket atau mengembalikannya sebagai RTS.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kamu dapat mengurangi risiko Return to Sender (RTS) dalam bisnis online-mu. Dengan demikian, kamu tidak hanya menjaga kepuasan pelanggan tetapi juga memastikan efisiensi dalam proses pengiriman barang.
Nah, biar pengiriman barangmu semakin efektif dan efisien kamu bisa pakai KiriminAja, dengan aplikasi kirim paket #1 Indonesia ini kamu bisa mengirim paketmu dengan mudah.
Jika kamu daftar di Dashboard KiriminAja, di sana kamu akan melihat banyak fitur berguna dan praktis seperti cetak resi, atur pick up paket, pelacakan atau tracking real-time dan pembuatan paket COD maupun non-COD tanpa marketplace.
Jadi, langsung daftar aja sekarang biar kirim paketmu jadi lancar.
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 7 Februari 2024
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.30 km.08, Karang Moko, Sariharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi