Home

/

Blog

/

Bisnis

Unearned Revenue Adalah Uang yang Menuntut Bisnis Anda Reliable

Pendapatan yang belum diterima atau unearned revenue adalah metode pencatatan akuntansi yang berkaitan dengan pendapatan yang diterima di muka.

Yuk, pelajari lebih lanjut definisi unearned revenue, metode pencatatan unearned revenue, dan contoh unearned revenue.

Mengenal Apa Itu Unearned Revenue 

Unearned revenue (pendapatan yang belum diterima) adalah istilah yang digunakan dalam akuntansi untuk menggambarkan pendapatan yang diterima sebelum pesanan disediakan atau dikirim kepada pelanggan.

Hal ini bisa terjadi ketika Anda menerima pembayaran dari pelanggan, tetapi belum memberikan produk yang dibeli mereka. 

Unearned revenue umumnya muncul dalam situasi di mana perusahaan menjual produk dengan pembayaran di muka atau dengan menggunakan model berlangganan.

Contoh-contoh umum dari unearned revenue meliputi pembayaran di muka untuk langganan majalah, pembayaran tiket pesawat di muka, atau penjualan voucher hadiah yang belum digunakan.

Ketika unearned revenue diterima, perusahaan akan mencatatnya sebagai kewajiban atau hutang di neraca perusahaan. 

Kemudian, saat produk yang berkaitan dengan unearned revenue disediakan atau dikirim, pendapatan yang sebelumnya belum diterima akan diakui dan ditransfer dari kewajiban ke pendapatan yang diperoleh di laporan laba rugi perusahaan.

Jika bisnis Anda menerapkan sistem unearned revenue, penting untuk diingat bahwa unearned revenue bukanlah pendapatan yang sepenuhnya dihasilkan. 

Pendapatan sebenarnya akan diakui dan dianggap sebagai pendapatan saat produk yang berkaitan dengan unearned revenue telah disediakan atau dikirim kepada pelanggan.

Metode Pencatatan Unearned Revenue

Terdapat dua metode umum yang digunakan dalam pencatatan unearned revenue, yaitu metode metode Penerimaan Kas (Cash Receipts) dan metode Metode Penghasilan Diperoleh (Revenue Earned) .

Metode Penerimaan Kas (Cash Receipts)

Metode ini mencatat unearned revenue saat perusahaan menerima pembayaran dari pelanggan. Pencatatan dilakukan sebagai penambahan pada kas atau rekening bank dan sebagai kewajiban di neraca perusahaan. 

Ketika produk atau layanan yang berkaitan dengan unearned revenue disediakan, kewajiban akan dikurangi dan pendapatan yang sesuai akan diakui.

Contoh pencatatan metode Penerimaan Kas

Tanggal 1 Maret: Menerima pembayaran di muka sebesar Rp.100.000 dari pelanggan. Pencatatan: Kas (Aset) Rp.100.000 dan Unearned Revenue (Kewajiban) Rp.100.000

Tanggal 15 April: Menyediakan produk/layanan dengan nilai RP.300.000 kepada pelanggan. Pencatatan: Unearned Revenue (Kewajiban) Rp.300.000 dan Pendapatan yang Diperoleh (Pendapatan) Rp.300.000

Metode Penghasilan Diperoleh (Revenue Earned)

Metode ini mencatat unearned revenue sebagai pendapatan yang belum dihasilkan. Pencatatan dilakukan dengan mencatat pendapatan yang diperoleh pada saat pembayaran diterima, kemudian menurunkannya seiring dengan penyelesaian produk yang dipesan.

Contoh pencatatan metode Penghasilan Diperoleh: 

Tanggal 1 April: Menerima pembayaran di muka sebesar Rp.100.000 dari pelanggan. Pencatatan: Unearned Revenue (Pendapatan yang Belum Dihasilkan) Rp.100.000

Tanggal 1 Mei: Menyediakan produk/layanan dengan nilai Rp. 300.000 kepada pelanggan. Pencatatan: Unearned Revenue (Pendapatan yang Belum Dihasilkan) Rp.300.000 dan Pendapatan yang Diperoleh (Pendapatan) Rp.1000.000

Metode yang digunakan dalam pencatatan unearned revenue dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan dan persyaratan hukum atau akuntansi yang berlaku di negara atau wilayah tertentu.

Contoh Unearned Revenue

Contoh unearned revenue yang umum ditemui ada tiga, yaitu deferred revenue, unearned service revenue, dan unearned rent revenue. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing contoh tersebut:

Deferred Revenue (Pendapatan Ditangguhkan)

Deferred revenue mengacu pada pendapatan yang diterima di muka oleh perusahaan sebelum produk atau layanan yang terkait diberikan kepada pelanggan. Hal ini terjadi ketika pelanggan membayar di muka untuk produk atau layanan yang akan diberikan di masa depan. 

Contoh-contoh deferred revenue termasuk pembayaran di muka untuk langganan berlangganan jangka panjang, pembayaran di muka untuk layanan konsultasi, atau pembayaran di muka untuk produk yang masih dalam proses pembuatan.

Unearned Service Revenue (Pendapatan Jasa yang Belum Diterima)

Unearned service revenue merujuk pada pendapatan yang belum diterima oleh perusahaan yang berhubungan dengan layanan yang akan diberikan di masa depan. 

Hal ini terjadi ketika perusahaan menerima pembayaran di muka untuk layanan yang akan disediakan kepada pelanggan dalam waktu yang akan datang. 

Contoh unearned service revenue mencakup pembayaran di muka untuk perawatan medis yang dijadwalkan di masa depan atau pembayaran di muka untuk layanan perbaikan rumah yang akan dilakukan nanti.

Unearned Rent Revenue (Pendapatan Sewa yang Belum Diterima)

Unearned rent revenue mengacu pada pendapatan sewa yang belum diterima oleh pemilik properti. Ini terjadi ketika penyewa membayar sewa di muka untuk periode sewa tertentu. 

Pendapatan ini dianggap sebagai unearned revenue sampai periode sewa dimulai dan sewa bulanan atau tahunan yang sebenarnya diterima oleh pemilik properti. Contoh unearned rent revenue termasuk pembayaran di muka untuk sewa apartemen, kantor, atau ruang komersial.

Dalam semua kasus di atas, unearned revenue dianggap sebagai kewajiban dalam laporan keuangan perusahaan dan akan diakui sebagai pendapatan yang diperoleh ketika produk, layanan, atau waktu yang terkait telah terpenuhi.

Selain memanfaatkan unearned revenue, ada strategi lain yang dapat Anda terapkan untuk menjaga bisnis menarik di mata konsumen.

Salah satunya adalah memberikan layanan logistik dengan harga hemat namun tetap mengedepankan kualitas pengiriman yang dapat diandalkan.

KiriminAja adalah solusi yang dapat membantu Anda mencapai hal tersebut. Dengan KiriminAja, Anda dapat memiliki toko online dengan kebebasan untuk mengatur margin keuntungan dan mengelola produk secara efisien.

Layanan logistik yang disediakan oleh KiriminAja menawarkan harga kompetitif namun tetap memberikan kualitas pengiriman handal. Sebagai aplikasi kirim paket #1 Indonesia, KiriminAja memang hadir sebagai solusi bisnis Anda dapat berjalan lebih tenang dan terjamin.

Selain itu, Anda juga bisa mendapat KA Poin dalam setiap transaksi pengiriman. Sehingga, bisnis Anda tetap tumbuh sambil meraih profit tambahan, konsumen Anda puas dapat layanan kurir reliable, dan KiriminAja pun ikut tumbuh. 

Jadi, jika Anda ingin mengoptimalkan pengiriman dan memastikan cash flow bisnis tetap aman, KiriminAja siap untuk bekerja sama dengan Anda.

Daftarkan bisnis Anda secara gratis di dashboard KiriminAja dan mulailah mengambil keuntungan dari layanan ekspedisi reliable ini. 

Sebab, bersama KiriminAja, unearned revenue adalah strategi holistik demi mencapai #CashFlowAman dan bisnis jadi tenang.

Danusantoso

Diposting 29 Agustus 2023

Bisnis

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

Alamat

Jl. Palagan Tentara Pelajar No.30 km.08, Karang Moko, Sariharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55581

Terdaftar di

© 2020 - 2024 Kiriminaja