Kamu pasti pernah merasa kesal ketika berkunjung ke sebuah web karena UX (user experience) dan desain websitenya nggak banget. Kalau iya, berarti kamu nggak sendiri.
Sebagai seller online, kamu harus tahu bahwa desain website itu penting. Masih banyak calon pembeli yang mengalami hal di atas dan akhirnya memutuskan untuk beralih ke pesaing yang websitenya lebih ramah pengguna.
Nah, itulah yang disebut dengan pengalaman pengguna (user experience/UX) yang buruk.
Sebelum kita bahas lebih lanjut, ada baiknya kamu mendaftar di Dashboard KiriminAja terlebih dahulu. Dengan layanan pengiriman terpercaya ini, bisnis onlinemu akan berjalan lebih lancar karena proses pengiriman akan sangat mudah.
Setelah terdaftar, mari kita lanjutkan pembahasannya!
Apa Sih UX dan UI Itu?
UX (user experience) dan UI (user interface) adalah dua hal yang sering digunakan dalam pengembangan website. Keduanya mirip dan bisa tumpang tindih, tapi sebenarnya mencakup hal yang berbeda. Itu adalah dua hal penting atau unsur inti kenyamanan pengguna dalam menjelajahi website.
Lalu apa sih perbedaan keduanya antara UI dan UX? Nah, UI itu fokus pada tampilan website, seperti tata letak, warna, tombol, dan desain secara keseluruhan. Jadi UI menyangkut apa yang terlihat oleh mata atau pada tampilan.
Sebagai seller online, kamu harus memikirkan bagaimana pengguna akan menjelajahi website untuk menemukan apa yang mereka cari.
Sedangkan UX lebih menekankan pada sisi interaktif website dan bagaimana segala sesuatu bekerja serta terasa enak ketika dijelajahi dan fungsinya berjalan dengan baik. Jika UX bagus, pengguna akan mudah menemukan informasi dan produk yang dicari saat menjelajahi website.
Apa Sih Tanda UX/UI Dianggap Buruk?
UX dan UI dianggap buruk ketika tidak memberikan pengalaman yang diharapkan pengguna saat menjelajahi website. Website dengan desain buruk mungkin memiliki:
Alur yang Tidak Baik
Pengguna harus membuka banyak halaman web hanya untuk menemukan produk yang dicari atau checkout. Menu yang membingungkan dan tidak ada organisasi yang jelas.
Desain yang Tidak Konsisten
Halaman utama mungkin menampilkan tata letak, warna, dan font tertentu, tapi tidak konsisten di halaman lain. Membuat website terkesan tidak profesional.
Lambat Memuat
Sekitar 40% pengguna akan meninggalkan website yang butuh lebih dari 3 detik untuk dimuat. Mereka tidak sabar dengan website lambat.
Arsitektur Informasi yang Buruk
Begitu masuk website, pengunjung harus langsung tahu apa yang ditawarkan. Jika tidak, mereka akan pergi.
Tidak Responsif di Perangkat Seluler
Makin banyak pengguna yang browsing pakai ponsel, jadi desain responsif (menyesuaikan dengan ukuran layar) sangat diperlukan.
Tanda-tanda Bisnis Punya Desain UX yang Buruk
Berikut ini tanda-tanda yang menunjukkan desain UX website bisnis kamu kurang baik:
Tingkat Pembatalan Kunjungan (Bounce Rate) Tinggi
Ini adalah pengunjung yang langsung pergi setelah masuk website. Bounce rate 40% masih dianggap baik, tapi jika di atas 55% berarti banyak yang tidak menemukan apa yang dicari.
Tingkat Konversi Rendah
Website ramai pengunjung tapi sedikit yang menjadi pelanggan atau mendaftar newsletter. Ini pertanda UX kurang baik.
Retensi Pelanggan Rendah
Mempertahankan pelanggan lama lebih murah daripada mencari pelanggan baru. Retensi rendah bisa jadi karena UX buruk yang membuat pembeli beralih ke pesaing.
Banyak Keranjang Belanja yang Ditinggalkan
Jika banyak pengunjung yang sudah memasukkan barang ke keranjang tapi tidak jadi checkout, bisa jadi masalah dari UX halaman checkout.
Dampak Buruk UX bagi Bisnis
Setidaknya, UX yang buruk akan membuat pelanggan frustasi. Tapi jika tidak diperbaiki, dampaknya lebih besar bagi bisnis, termasuk:
Kepuasan Pelanggan Rendah
Pelanggan yang frustrasi akan merasa tidak puas dan memilih toko lain yang lebih mudah digunakan.
Penjualan Menurun
Keranjang yang ditinggalkan dan konversi rendah berdampak pada penjualan. Website yang bagus akan membuat pembeli checkout atau mendaftar dengan mudah.
Loyalitas Pelanggan Rendah
Meski berhasil checkout, pengalaman UX yang buruk akan membuat pelanggan enggan berbelanja lagi di toko online kamu.
Biaya yang Lebih Tinggi
Dengan loyalitas pelanggan rendah, bisnis harus lebih banyak beriklan untuk mendapatkan pelanggan baru. Ini meningkatkan biaya akuisisi pelanggan.
5 Tips Memperbaiki UX dan UI
Untungnya ada solusi untuk memperbaiki UX website bisnismu:
Gunakan Jasa Pengembang Website Profesional
Jangan mengerjakan sendiri. Gunakan jasa desain web profesional untuk membuat website yang baik dan konsisten. Ini memang investasi, tapi akan menguntungkan dalam jangka panjang.
Pikirkan dari Sudut Pandang Pengunjung
Saat mendesain, bayangkan bagaimana pengunjung akan menjelajahi website. Di halaman utama, mereka harus langsung paham bisnis kamu soal apa. Riset pengguna bisa membantu memahami pola penggunaan mereka.
Buat Desain Brand yang Konsisten
Buatlah pedoman desain untuk menjaga konsistensi font, warna, dan elemen branding lainnya di seluruh website.
Terapkan Desain Responsif
Website harus ramah di semua perangkat agar bisa menjangkau lebih banyak pengunjung.
Permudah Proses Berbelanja
Semakin sedikit langkah dari halaman utama ke checkout, semakin baik. Misalnya pembeli bisa konfirmasi dan bayar pesanan hanya dalam 1-2 halaman.
Website yang didesain dengan baik memberi pengalaman pengguna yang menyenangkan. Ini akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan sehingga menguntungkan bisnis kamu.
Jadi pastikan website toko online kamu user-friendly dan nikmati semua benefit yang ditawarkan. Mulai dari sekarang dengan mendaftar di Dashboard KiriminAja untuk mempermudah proses pengiriman produk ke pelanggan.
Related Posts
- Contoh Iklan Simple Tapi Ga Bikin Audiensmu Sebel
- Contoh Iklan Sabun yang Menarik Perhatian Banyak Konsumen
- Kirim Paket Pakai Lion Parcel, Bisa Menang Total Hadial 26 Juta Rupiah Loh!
- Contoh Iklan Sabun GIV, Biar Iklan Kamu Modern Ga Primitif
- Contoh Iklan Sabun Cuci Muka, Bikin Pendapatan Sebersih Wajah