Bayangin momen pertama kali kamu jualan online. Order masuk, notifikasi transfer berbunyi, dan saldo rekening bertambah. Rasanya seperti jackpot. Tapi… apakah semua uang yang masuk itu laba? Nah ini yang sering bikin pebisnis online keliru. Memahami apa itu laba adalah langkah penting supaya bisnismu nggak cuma “jalan”, tapi juga tumbuh sehat.
Banyak pemilik brand atau seller pemula terlalu fokus ke angka omzet, padahal yang menentukan napas bisnis itu laba. Di KiriminAja, kami sering ngobrol sama seller yang awalnya senang lihat order ramai, tapi kaget waktu sadar uangnya habis untuk ongkir, iklan, dan biaya operasional.
Kalau kamu mau dalemin soal istilah keuangan yang sering bikin bingung, bisa mampir ke istilah keuangan. Dan kalau kamu mau langsung mulai hitung-hitungan sambil memastikan ongkir nggak bikin margin jebol, kamu bisa daftar di KiriminAja.
Secara sederhana, laba adalah selisih antara pendapatan yang kamu terima dengan semua biaya yang keluar. Laba bukan cuma “uang sisa” di rekening setelah order masuk, karena ada banyak pos biaya yang kadang nggak kelihatan.
Bedanya, laba kotor itu gambaran awal profitabilitas produk, sedangkan laba bersih adalah cermin nyata kondisi finansial bisnis kamu.
Laba Kotor
Misal kamu jual hoodie seharga Rp200.000, modal produksinya Rp120.000. Laba kotormu Rp80.000 per hoodie.
Laba Operasional
Dari laba kotor tadi, kamu masih harus potong biaya iklan Rp20.000, ongkir subsidi Rp10.000, dan gaji admin Rp15.000. Sisanya itulah laba operasional.
Laba Bersih
Setelah laba operasional, kamu kurangi lagi pajak dan biaya tak terduga (misalnya retur atau barang rusak). Inilah yang benar-benar jadi “uang pegang” untuk reinvestasi atau diambil sebagai keuntungan.
Kalau di lapangan, ceritanya beda. Banyak seller mengira bisnisnya untung karena omzet besar, padahal setelah dihitung, margin negatif.
Apakah laba dan keuntungan itu sama?
Nggak selalu. Keuntungan adalah konsep umum soal “lebih banyak dapat daripada keluar”. Laba adalah versi terukur dan tercatat secara finansial. Jadi, semua laba adalah keuntungan, tapi nggak semua keuntungan langsung dihitung sebagai laba.
Salah satu biaya yang sering bikin laba terkikis adalah ongkos kirim. Apalagi kalau kamu subsidi ongkir biar pembeli nggak kabur.
Di sinilah layanan seperti KiriminAja masuk:
Bayangkan kalau setiap Rp5.000 ongkir bisa kamu hemat, lalu dikalikan ratusan order per bulan. Itu langsung nambah ke margin laba bersih. Jadi, sebelum fokus naikin omzet, pastikan dulu biaya kirim terkendali. Kamu bisa mulai kirim hari ini lewat KiriminAja dan lihat sendiri efeknya ke laba.
Mengerti apa itu laba bukan cuma soal hafal rumus, tapi paham bagaimana setiap keputusan — dari harga jual, promosi, sampai ongkos kirim — mempengaruhi kesehatan bisnis. Kalau kamu mau bisnis online-mu nggak cuma ramai order tapi juga kuat secara finansial, pastikan hitungan labanya rapi.
Dan kalau soal ongkir mau lebih efisien tanpa pusing, KiriminAja siap jadi partner. Yuk, daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang. Biar setiap paket yang keluar, labamu tetap aman di tempatnya.
Pamungkas
Diposting 11 Agustus 2025
Keuangan
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google