Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Pamungkas
1 tahun lalu
Keuangan
Tips memisahkan uang pribadi dan uang usaha

Salah satu kecenderungan buruk pemilik bisnis adalah mencampurkan uang untuk kebutuhan usaha dengan uang untuk kebutuhan pribadi. Karenanya, Kirimin Aja akan memberikan wawasan terkait cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha.

Kenapa wawasan tersebut penting? Mengelola keuangan adalah kunci kelancaran cash flow dan berbagai aktivitas operasional perusahaan.

Manajemen keuangan merupakan salah satu faktor vital ketika membangun usaha. Dengan memperhatikan dan melakukan pencatatan cash flow secara terstruktur, Anda lebih mudah memahami pertumbuhan bisnis yang sedang dijalankan.

Sayangnya, tidak semua pebisnis paham akan hal ini, sehingga mereka kerap kali terjebak dalam permasalahan yang sama, yakni tidak memisahkan uang pribadi dan uang usaha.

KiriminAja mengerti betapa rumit dan ironisnya mengambil keputusan pemisahan dana. Akan tetapi, demi masa depan yang lebih cerah, KiriminAja sangat mendukung pemisahan uang bisnis dengan kebutuhan personal.

Nah, untuk menghindarkan dari kesalahan pengelolaan keuangan tersebut, KiriminAja sudah kami menyiapkan panduan cara memisahkan uang pribadi dan uang perusahaan yang bisa Anda terapkan. Yuk, kita pahami bersama-sama untuk masa depan bisnis yang lebih cerah…

Perbedaan Rekening Pribadi dan Perusahaan

Perusahaan memiliki kebutuhan transaksi keuangan yang berbeda dari transaksi perorangan. Alhasil, rekening perusahaan biasanya memiliki layanan berbeda dari rekening pribadi yang biasa kita gunakan. Berikut ini merupakan beberapa perbedaan antara rekening pribadi dan perusahaan yang bisa dijadikan sebagai rujukan.

Limit Transaksi Harian

Jika rekening pribadi biasanya memiliki batas transaksi di angka Rp10 juta per hari. Maka, limit rekening perusahaan bisa diatur sesuai kebutuhan dan skala bisnis. 

Sistem Pencairan Dana

Kita mungkin sudah terbiasa melakukan penarikan dana dari bank melalui ATM, transfer, atau teller bank. Sayangnya, proses pencairan dana di rekening usaha relatif lebih rumit dari rekening pribadi.

Ada proses pemindahbukuan jika ingin mencairkan dengan metode bilyet giro. Sementara itu, beberapa bank juga belum menyediakan akses aplikasi untuk proses pengecekan transaksi keuangan.

Tujuan Perusahaan Membuat Rekening Tersendiri

Memiliki rekening perusahaan bukan sekadar untuk pamer dan gaya-gayaan. Fasilitas ini bisa membantu mempermudah bisnis dari segi pengelolaan keuangan agar bisa lebih berkembang. Inilah tujuan mengapa perusahaan perlu membuat rekening bank tersendiri.

Untuk Mengetahui Total Aset yang Dimiliki

Ketika merintis usaha, Anda pasti menyiapkan modal untuk kebutuhan operasional, pengadaan barang, ataupun pemasaran. Setelah usaha mulai berjalan, jumlah aset usaha tersebut pasti akan mengalami perubahan, baik karena adanya penambahan maupun pengurangan.

Itulah salah satu alasan kenapa perusahaan harus membuat rekening tersendiri. Karena jika tidak dilakukan maka akan sangat menyulitkan untuk mengetahui total aset perusahaan.

Dengan membuat rekening usaha sendiri Anda bisa melihat berapa jumlah keuntungan yang sudah diperoleh. Jika kondisinya masih belum sesuai harapan, data tersebut juga bisa menjadi acuan untuk merombak ulang sistem yang digunakan.

Mempermudah Pembayaran Pajak Usaha

Sebagai warga negara yang taat hukum, pembayaran pajak menjadi kewajiban bagi setiap pengusaha. Penggunaan rekening usaha akan memudahkan Anda dalam proses perhitungan serta pembayaran pajak.

Jika Anda masih menggunakan rekening pribadi untuk kebutuhan usaha, maka perhitungan total pajak yang harus dibayar bisa saja berlebihan atau bahkan kurang. Jika dibiarkan, hal ini tentu bisa menjadi masalah pelik di kemudian hari yang bisa mengganggu jalannya usaha.

Mengetahui Perkembangan Bisnis

Bisnis yang baik adalah bisnis yang bisa diketahui perkembangan transaksinya. Nah, dengan memiliki rekening tersendiri, Anda akan lebih mudah memahami cash flow serta berbagai transaksi keuangan yang ada.

Poin ini juga menjadi salah satu alasan kenapa penting untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Pasalnya, jika tidak dilakukan bisa saja Anda mengakui gaji atau pendapatan lain diluar usaha sebagai pendapatan bisnis, begitu juga sebaliknya.

Data tersebut bisa Anda jadikan sebagai gambaran kasar, apakah bisnis mengalami kemajuan, stuck, atau justru sedang dalam fase kemunduran.

Memberikan Kesan Profesional

Supplier dan calon pelanggan merupakan aset penting bagi sebuah usaha. Salah satu cara agar mereka merasa nyaman dan lebih yakin ketika melakukan transaksi bisnis adalah dengan membuat rekening atas nama perusahaan.Jika usaha Anda sudah memiliki nomor rekening sendiri, maka mereka akan menganggap bahwa perusahaan Anda benar-benar serius dan bisa dipercaya. 

Cara Memisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Sebenarnya, ada banyak cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Akan tetapi, seberapa baiknya langkah yang ditetapkan, jika Anda tidak punya komitmen, maka hasilnya tetap kosong.

Komitmen adalah kunci penting bagaimana Anda bisa memisahkan dana perusahaan dengan dana pribadi.

Berikut ini merupakan beberapa cara memisahkan uang yang tetap butuh komitmen Anda untuk menjalankannya:

Membuat Rekening Khusus Usaha

Cara pertama untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha adalah dengan membuat dua rekening berbeda. Satu rekening untuk keperluan transaksi bisnis sementara satu lagi untuk rekening pribadi.

Hal ini penting untuk dilakukan, entah bisnis Anda masih dalam skala kecil atau sudah besar. Cara tersebut merupakan upaya yang paling efektif, karena dengan begitu Anda bisa lebih mudah mengontrol arus kas serta pengeluaran yang dilakukan.

Cara membuat rekening bank khusus usaha saat ini juga cukup mudah. Selain itu, dengan memiliki rekening atas nama perusahaan, nantinya Anda juga akan lebih mudah ketika ingin mengajukan pinjaman modal.

Memisahkan Kwitansi Pribadi dan Usaha

Kenapa kwitansi pembayaran penting? Kwitansi merupakan salah satu dokumen penting dalam aktivitas keuangan perusahaan. Maka dari itu, Anda perlu menyimpan dan membedakan setiap kwitansi pembayaran usaha agar tidak tercampur dengan keuangan pribadi.

Anda bisa memisahkan kwitansi pembayaran dan pembelian barang dari perusahaan ke dalam folder khusus jika dalam bentuk digital. Sementara jika bisnis Anda masih konvensional, pisahkan kwitansi ke dalam map yang memang khusus digunakan untuk pencatatan aktivitas usaha.

Menyediakan Akun Utilitas Tersendiri

Salah satu kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh seorang pengusaha adalah menggunakan akun utilitas kantor untuk membayar tagihan pribadi. Misalnya, Anda menggunakan uang bisnis untuk membayar tagihan listrik atau telepon, atau paket internet.

Dari segi nominal, berbagai pembayaran di atas memang tidak terlalu besar. Namun, tagihan tersebut perlu dibayar rutin setiap bulan agar tidak membebani keuangan perusahaan.

Selain itu, berbagai transaksi tersebut juga akan menyulitkan divisi keuangan ketika harus menyeimbangkan antara data pengeluaran dan pemasukan.

Melakukan Pencatatan Transaksi

Ketika Anda mulai menjalankan bisnis, baik digital maupun konvensional, melakukan pencatatan keuangan merupakan salah satu kewajiban.

Anda harus memastikan bahwa setiap pengeluaran ataupun pemasukan yang dihasilkan tercatat dengan rapi. Karena data tersebut bisa digunakan jika Anda ingin melacak aliran dana atau ingin melakukan audit operasional.

Proses pencatatan transaksi keuangan tentu akan sangat ribet dan membingungkan jika Anda masih mencampur antara keuangan pribadi dan usaha.

Maka dari itu, mulai saat ini pisahkan setiap catatan transaksi ke dalam peranannya masing-masing. Bedakan antara catatan transaksi keuangan usaha dengan transaksi pribadi, sehingga ke depannya Anda lebih mudah mengolahnya.

Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Rutin

Terakhir, setelah Anda menerapkan berbagai cara di atas, jangan lupa untuk melakukan evaluasi. Proses evaluasi keuangan pribadi dan usaha sendiri sebaiknya dilakukan secara rutin, entah itu satu bulan sekali, setiap kuartal, atau tahunan.

Manfaat dari melakukan evaluasi keuangan sendiri salah satunya bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan target bisnis. Apakah dalam periode tertentu usaha sudah mencapai target laba, atau perlu dilakukan penyesuaian agar operasional bisa berjalan normal.

Adapun jika Anda menemukan data bahwa usaha mengalami kondisi kesulitan keuangan, Anda bisa langsung melakukan tindak pencegahan. Misalnya seperti mengurangi produksi barang yang tidak laku di pasaran, atau meningkatkan budget iklan.

Kontrol Berbagai Jenis Pembiayaan di Bisnis Anda

Salah satu masalah keuangan yang sering bikin boncos cash flow adalah ongkos kirim. Padahal logistik adalah sesuatu yang penting.

Karena itu, sudah waktunya Anda menggunakan layanan agregator logistik KiriminAja. Kenapa begitu?

KiriminAja mendukung bisnis Anda dengan cara menyediakan berbagai pilihan jasa ekspedisi dalam satu dashboard. Sehingga Anda, seller online, punya kesempatan untuk mengontrol harga ongkir.

KiriminAja memungkinkan Anda bisa membandingkan dan memilih layanan kurir sesuai kebutuhan. Anda hanya perlu meng-klik tautan dashboard KiriminAja.

Setelah itu, daftarkan diri Anda. Tak lama setelah itu, Anda akan mendapatkan  berbagai layanan kurir dengan pilihan harga, layanan, dan promosi.

Itulah sejumlah wawasan terkait cara memisahkan uang pribadi dan uang usaha yang perlu Anda pertimbangkan. Semoga pertimbangan-pertimbangan di atas bisa Anda sesuaikan dengan bisnis Anda. Selamat mencoba…

Bagikan
Tweet
Undang

Related Posts

Tags
No tags.
Pamungkas
Blog Author
Call to action

Udah tenang, kirim paketmu dengan KiriminAja sekarang! #Bisnisjaditenang

Semua bisa mulai kirim paket tanpa ribet. Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan KiriminAja.