Content Marketing untuk Industri yang "Tidak Seksi"

P
Pamungkas
Diposting 03 Dec 20255 menit baca
Bisnis
content-marketing-industri-yang-tidak-seksi

Content marketing untuk industri yang “tidak seksi” sering terdengar seperti tugas yang tidak menyenangkan, tapi justru ini tempat peluang sering bersembunyi. Banyak brand yang kami temui mengira industri mereka terlalu teknis, terlalu kering, atau terlalu jauh dari kata “menarik,” padahal audiens mereka hanya butuh cerita yang lebih dekat dengan kehidupan. Karena itu artikel ini membahas cara membuat konten yang tetap bekerja untuk sektor yang dianggap membosankan, sekaligus membuka ruang baru untuk brand yang ingin tumbuh tanpa harus terus berjuang sendiri.

Ini yang kami temukan di lapangan saat mendampingi klien dari kategori B2B, logistik tradisional, bahan bangunan, sampai manufaktur kecil. Konten mereka biasanya hanya butuh sudut pandang baru, bukan glamor. Dan kalau Anda ingin memperbaiki operasional distribusi sekalian, Anda bisa mulai dari hal sederhana seperti membuat konten yang relevan dan mempermudah pengiriman lewat layanan agregator seperti KiriminAja (registrasi akun KiriminAja).

Saat-saat dimana segala sesuatunya seringkali berantakan biasanya terjadi ketika brand memaksa diri membuat konten yang bukan dirinya. Untuk industri yang tidak seksi, pendekatannya berbeda; Anda perlu cerita manusia, bukan kemasan palsu. Panduan ini dibuat untuk membantu Anda ke arah itu, dan Anda bisa memadukannya nanti dengan panduan lain seperti cara membuat strategi konten marketing untuk brand.

Tantangan Utama Industri “Tidak Seksi”

Tantangan utama industri yang tidak seksi adalah persepsi publik yang sering menganggapnya membosankan sejak awal. Konten yang Anda buat mudah sekali kalah oleh topik yang punya visual lebih kuat. Dan disitulah hal-hal menjadi rumit karena audiens menilai sebelum melihat nilainya.

Minimnya benchmark konten juga membuat banyak tim bingung hendak memulai dari mana. Tidak ada referensi yang terlihat aman, sehingga postingan pertama terasa seperti lembar kosong yang menakutkan. Ini wajar, dan ini dialami banyak brand yang kami dampingi.

Produk yang terlalu teknis sering membuat tim kesulitan menambahkan emosi atau cerita. Padahal sisi manusianya tetap ada, hanya tidak digali. Dan ketika bagian ini muncul, konten biasanya langsung hidup.

Mindset Baru: Mengubah “Kering” Menjadi “Menarik”

Mindset baru untuk industri ini adalah menggeser fokus dari produk ke masalah pelanggan. Orang jarang jatuh cinta pada fitur, tapi mereka peduli jika masalah mereka dipahami. Begini cara kerjanya dalam banyak industri yang tampak membosankan.

Human-centered storytelling membantu mengemas topik teknis jadi lebih mudah dicerna. Anda tidak butuh drama, hanya butuh relevansi. Ini yang kami lihat bekerja untuk konten edukatif dan B2B.

Narasi nilai bergerak lebih jauh daripada daftar fitur. Orang membeli solusi, bukan rincian teknis tanpa konteks. Ini mungkin cocok untuk tim Anda yang sedang mencari bentuk konten lebih sederhana.

Riset Audiens yang Lebih Dalam

Riset audiens untuk sektor tidak seksi perlu fokus pada pain point yang sering diabaikan. Banyak masalah operasional sebenarnya menarik jika dijelaskan dengan jujur. Anehnya, konten seperti ini justru sering lebih relatable.

Kebutuhan tersembunyi di industri B2B biasanya tidak muncul di survei biasa. Anda bisa menemukannya lewat interview singkat dengan pelanggan lama. Mereka biasanya langsung memberi insight yang tidak Anda duga.

Pendekatan wawancara pelanggan membantu konten Anda lebih kontekstual. Hasilnya lebih autentik dan tidak terasa dipaksakan. Dan inilah fondasi untuk membuat cerita yang lebih hidup.

Jenis Konten yang Paling Efektif

Jenis content marketing yang efektif untuk pemasaran industri tidak seksi biasanya berbentuk studi kasus. Studi kasus tidak harus kaku; Anda bisa menyederhanakan proses dan menonjolkan peran manusia di dalamnya. Ini membuat konten teknis terasa lebih normal.

Behind-the-scenes bekerja untuk industri seperti manufaktur, logistik, atau layanan teknikal. Orang suka melihat proses yang biasanya tertutup. Dan inilah bagian yang sering diperhatikan paling lama oleh audiens.

Konten edukatif berbasis problem solving membantu bisnis Anda terlihat kompeten tanpa terkesan menggurui. Tips operasional kecil sering disimpan oleh audiens karena berguna. Ini juga menjawab FAQ publik seperti apa saja contoh content marketing.

Channel Distribusi yang Tepat

Channel distribusi konten untuk industri ini tidak harus glamor. LinkedIn biasanya bekerja untuk sektor B2B yang butuh kredibilitas profesional. Format pendek seperti carousel sering cukup.

TikTok atau Reels berguna untuk storytelling ringan. Visual sederhana bisa membawa topik teknis menjadi lebih mudah diterima. Ini berguna untuk mempercepat awareness.

Blog SEO tetap relevan untuk edukasi mendalam. Artikel seperti cara kerja konten marketing untuk industri yang tidak seksi membantu brand Anda muncul secara organik. Newsletter bisa menjaga hubungan dengan audiens yang sudah lebih hangat.

Strategi KiriminAja untuk Bisnis Industri “Tidak Seksi”

Strategi yang KiriminAja lihat berhasil biasanya dimulai dari memahami ritme operasional harian member. Banyak konten justru lahir dari cerita sederhana seperti mengatasi lonjakan pesanan atau memilih rute pengiriman. Hal-hal ini dekat dengan aktivitas manajer operasional dan logistik.

Layanan logistik digital seperti KiriminAja mempermudah brand mengelola pengiriman tanpa harus memecah fokus dari pembuatan konten. Saat operasional lebih rapi, tim biasanya lebih leluasa membuat konten yang relevan. Dan itulah yang paling penting untuk industri yang tidak seksi.

Insight yang kami kumpulkan dari berbagai sektor membantu kami memahami pola umum audiens Indonesia. Ini membuat saran konten lebih realistis dan tidak berlebihan. Dan meski tidak selalu cocok untuk semua orang, pendekatan ini biasanya jadi titik awal yang solid.

Framework 7 Langkah Transformasi Konten

Framework transformasi konten dimulai dari mendefinisikan persona audiens. Persona yang jelas membantu Anda memilih konteks cerita yang pas. Ini menghindarkan konten dari kesan terlalu abstrak.

Menentukan angle storytelling membantu konten Anda berpijak pada satu premis kuat. Hook emosional membuat audiens bertahan lebih lama. Visual sederhana sudah cukup selama mendukung cerita.

Optimasi distribusi perlu menyentuh retargeting dan remarketing. Konten industri tidak seksi butuh lebih banyak frekuensi untuk membangun trust. Monitoring membantu Anda memahami pola yang bekerja.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Kesalahan umum untuk industri tidak seksi adalah menjelaskan produk terlalu teknis tanpa konteks manusia. Ini sering membuat audiens lepas sebelum membaca setengahnya. Ada kalanya informasi perlu disederhanakan.

Ketidakonsistenan membuat konten sulit membangun momentum. Industri ini butuh ritme yang stabil untuk terlihat hidup. Dan tim sering baru sadar setelah beberapa bulan berjalan.

Mengabaikan cerita manusia membuat konten terasa seperti brosur. Anda tidak butuh visual besar untuk membuat cerita bekerja. Anda hanya perlu kedekatan.


Pada akhirnya, content marketing untuk industri yang “tidak seksi” selalu kembali ke pemahaman manusia yang ada di balik produk. Banyak industri yang terlihat kering ternyata punya cerita menarik ketika Anda gali lebih dalam. Ini yang biasanya membuat brand tumbuh pelan tapi stabil.

Dengan pendekatan yang lebih jujur, konten Anda tidak perlu terlihat glamor. Cukup relevan, cukup manusiawi, dan cukup konsisten. Dan jika Anda butuh layanan pengiriman yang mendukung ritme ini, KiriminAja siap menemani.

Daftar sekarang dan gunakan KiriminAja untuk mendorong pertumbuhan bisnis Anda.

Artikel Terkait

growth-marketing-vs-performance-marketing

Growth Marketing vs Performance Marketing: Mana yang Lebih Efektif?

Pamungkas03 Dec 2025
spx-express-di-kiriminaja

Level Up Pengiriman Bisnis: SPX Express Kini Terintegrasi di KiriminAja

Pamungkas02 Dec 2025
ngulbis-desember-2025

Ngulik Bisnis Desember: Mengungkap Strategi WhatsApp Marketing Tanpa Risiko Banned

Pamungkas02 Dec 2025
Hubungi Kamivia WhatsApp