Kalau kamu pemilik bisnis yang ingin penjualannya makin terarah dan hasil campaign-mu nggak jalan di tempat, maka memahami jenis-jenis marketing plan adalah langkah wajib. Bukan cuma soal buat rencana asal jadi, tapi bagaimana setiap langkah bisa relevan, terukur, dan nyambung dengan tujuan bisnismu.
Sebelum masuk ke penjelasan inti, coba bayangkan ini: kamu udah punya produk oke, tapi nggak tahu kapan harus promosi, platform mana yang harus digenjot, atau konten apa yang harus dibuat minggu depan. Nah, semua kebingungan itu bisa selesai kalau kamu punya marketing plan yang tepat.
Dan supaya semua proses pemasaranmu makin praktis, apalagi yang berkaitan dengan pengiriman produk ke pelanggan, kamu bisa daftar langsung ke KiriminAja. Platform ini bantuin kamu kirim barang dari berbagai ekspedisi dalam satu dashboard aja. Mudah, hemat waktu, dan cocok banget buat yang serius jualan online.
Kalau kamu mau belajar bikin marketing plan dengan struktur yang jelas dan bisa langsung diterapkan, kamu juga bisa baca insight-nya lewat artikel ini: Marketing Plan yang Bisa Bikin Strategimu Lebih Terukur.
Berikut ini pembahasan lengkap tentang jenis-jenis marketing plan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.
Marketing plan itu bukan satu paket tunggal yang berlaku buat semua. Tergantung tujuan dan momentum bisnis, kamu bisa pilih jenis marketing plan yang paling pas. Di bawah ini adalah beberapa jenis yang paling umum dan efektif digunakan oleh banyak pelaku usaha.
Jenis marketing plan ini cocok banget buat kamu yang ingin melihat perkembangan bisnis dalam periode waktu yang lebih panjang. Biasanya disusun per kuartal (3 bulan) atau tahunan.
Dalam marketing plan kuartalan atau tahunan, kamu perlu menetapkan:
• Tujuan jangka menengah atau panjang (misalnya meningkatkan market share, menambah jumlah pelanggan tetap, atau ekspansi ke area baru).
• Budget dan timeline yang realistis.
• Penetapan KPI (Key Performance Indicators) yang akan digunakan untuk evaluasi.
Keuntungan dari jenis plan ini adalah kamu bisa melihat tren secara lebih luas dan menghindari keputusan reaktif yang sering terjadi kalau kamu cuma fokus ke hasil mingguan. Tapi tentu saja, kamu juga butuh fleksibilitas untuk revisi strategi kalau sewaktu-waktu kondisi berubah.
Kalau bisnismu banyak mengandalkan media sosial seperti Instagram, TikTok, atau Facebook, maka plan khusus media sosial ini wajib banget dibuat. Tujuannya adalah supaya semua aktivitas media sosialmu punya arah dan nggak sekadar asal posting.
Elemen penting yang perlu kamu atur di sini antara lain:
• Platform yang paling cocok untuk target audiensmu.
• Jadwal posting konten secara konsisten.
• Jenis konten (foto produk, testimoni, behind the scene, edukasi, dll).
• Rencana engagement (balas komentar, DM, polling, dsb).
• Tujuan tiap campaign: apakah untuk meningkatkan awareness, konversi, atau menjaga relasi?
Marketing plan media sosial yang rapi bisa membantu kamu menjaga tone brand yang konsisten, serta memudahkan evaluasi dari insight atau performa konten.
Konten itu nyawa digital marketing. Tapi tanpa rencana yang jelas, kamu bisa kehabisan ide atau malah bikin konten yang nggak nyambung dengan audiens.
Marketing plan konten berfokus pada:
• Topik-topik utama yang relevan dengan audiens.
• Format konten: artikel blog, video, infografis, e-book, email newsletter, dll.
• Tujuan konten: apakah untuk edukasi, konversi, SEO, atau nurturing leads?
• Penjadwalan publikasi, termasuk siapa yang bertanggung jawab untuk masing-masing konten.
• Distribusi: mau dipasang di mana saja—blog, YouTube, media sosial, atau email?
Jenis plan ini cocok untuk bisnis yang aktif nge-blog, rajin bikin video edukasi, atau mengandalkan konten sebagai strategi jangka panjang. Terutama buat kamu yang pengen dapet traffic organik dari mesin pencari atau membangun reputasi sebagai expert di bidangmu.
Lagi siap-siap launching produk atau fitur baru? Jangan cuma ngandelin pengumuman dadakan. Kamu butuh marketing plan yang lebih strategis supaya momen rilis bisa benar-benar berdampak ke penjualan.
Apa saja yang perlu disiapkan?
• Pre-launch teaser untuk membangun antisipasi.
• Konten pengenalan produk/fitur, baik di website, media sosial, atau email.
• Rencana campaign promosi, termasuk diskon khusus atau early access.
• Timeline rilis yang jelas, dari pengumuman sampai evaluasi.
• Penentuan channel: mau fokus di email marketing, paid ads, live session, atau lainnya?
Marketing plan untuk rilis produk biasanya bersifat intensif dalam waktu singkat, jadi pastikan setiap langkah sudah disiapkan matang sejak jauh-jauh hari.
Kesimpulan
Masing-masing jenis marketing plan punya karakteristik, fungsi, dan waktu penerapan yang berbeda. Tapi semuanya tetap punya satu benang merah: membantumu mencapai target bisnis dengan lebih terarah dan terukur.
Kalau kamu baru mulai, jangan panik. Nggak harus langsung bikin semuanya sekaligus. Kamu bisa mulai dari satu jenis yang paling relevan dengan kondisi bisnismu saat ini. Misalnya, fokus ke media sosial dulu, baru lanjut ke rencana tahunan atau konten.
Dan jangan lupa, untuk urusan kirim-mengirim barang ke pelanggan, serahkan pada KiriminAja biar kamu bisa fokus ke pengembangan strategimu, bukan ribet urusan logistik.
Semoga pembahasan ini bisa jadi panduan yang jelas buat kamu yang lagi serius membangun bisnis lebih rapi, ya! Jangan lupa juga buat daftar di KiriminAja sekarang ya untuk bantu pengiriman paketmu jadi lebih mudah dari bisanya!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 19 Mei 2025
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google