Manakah Mata Uang Tertinggi di Dunia di 2023?

Sejak awal 2020, hampir setiap perekonomian negara di dunia harus bergeser dan beradaptasi dengan perubahan yang diakibatkan oleh pandemi global COVID-19. Walau begitu, bagian menariknya, tidak banyak yang berubah terkait nilai mata uang tertinggi di dunia.

Nilai mata uang dipengaruhi oleh kekuatan perekonomian suatu negara. Semakin kuat sistem perekonomian setiap negara, maka semakin tinggi nilai mata uangnya.

Selain itu, nilai mata juga dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tingkat inflasi, tingkat suku bunga, kebijakan moneter, perdagangan internasional, kondisi ekonomi, dan tingkat kepercayaan investor terhadap negara tersebut.

Hingga saat ini, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat sekitar 180 mata uang yang ada di dunia. Lalu mata uang apakah yang memiliki nilai tertinggi?

Daftar Mata Uang Tertinggi di Dunia

Jawabannya Bukan Dolar AS (USD) ya. Walaupun USD banyak digunakan dalam perdagangan global, nyatanya bukan USD yang memiliki nilai tertinggi lho.

Nilai mata uang tertinggi dipegang oleh negara-negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, seperti minyak dan gas bumi.

KiriminAja telah merangkum daftar mata uang dengan nilai tertinggi di dunia. Mari membahas satu per satu di bawah ini:

Dinar Kuwait (KWD)

Posisi pertama mata uang dengan nilai tertinggi dipegang oleh Dinar Kuwait (KWD) . Hal tersebut dikarenakan Kuwait memiliki perekonomian kuat yang didukung oleh sumber daya minyak yang melimpah.

Kuwait bahkan menguasai industri perminyakan dunia dengan persentase sekitar 80%. Dengan aset yang dimiliki tersebut, Kuwait tidak akan terpengaruh dengan adanya inflasi maupun klasifikasi.

Tidak heran jika mata uang Kuwait memiliki nilai yang tinggi. Bahkan, sekarang nilai 1 KWD setara dengan Rp48.159 lho.

Dinar Bahrain (BHD)

Seperti halnya Kuwait, Bahrain juga memiliki perekonomian kuat yang didukung oleh sektor perminyakan dan gas. Nilai ekspor Bahrain di bidang tersebut terbilang cukup tinggi.

Kuatnya perekonomian Bahrain membuat nilai BHD tinggi pula. Saat ini, 1 Dinar Bahrain (BHD) setara dengan Rp. 39.213.

Rial Oman (OMR)

Di urutan ketiga, terdapat mata uang negara Oman, yaitu Rial Oman. Hal tersebut juga tentu dikarenakan perekonomian yang kuat.

Oman memperoleh pendapatan besar dari cadangan minyak dunia yang dimiliki. Selain itu, nilai rasio utang terhadap PBD juga rendah. Sehingga, banyak investor yang tertarik menyimpan uang di Oman.

Bahkan, Oman berhasil mempertahankan nilai mata uangnya selama lebih dari 50 tahun. Sekarang, nilai tukar 1 OMR setara dengan Rp. 38.496.

Dinar Yordania (JOD)

Meskipun dinilai memiliki perekonomian yang lebih buruk dari negara Timur Tengah lainnya, Dinar Yordania ternyata memiliki nilai mata uang yang tinggi dan juga stabil.

Yordania mampu menjaga kestabilan tersebut dengan membatasi nilai mata uang. Sekarang, nilai 1 JOD setara dengan Rp. 20.900.

Dolar Kepulauan Cayman

Dolar Kepulauan Cayman (KYD) merupakan mata uang negara Britania Raya. Negara ini memiliki kekuatan perekonomian melalui sektor perpajakan.

Bahkan, Britania Raya menjadi salah satu tempat incaran untuk perusahaan internasional. Negara ini dianggap sebagai paradise papers atau surga pajak.

Hal tersebut menjadikan KYD berada di posisi kelima mata uang dengan nilai tertinggi. Yaitu setara dengan Rp. 17.901 per 1 KYD.

Pound Sterling (GBP)

Selanjutnya, mata uang dengan nilai tertinggi keenam ada di negara Eropa, yaitu Pound Sterling. Suku bunga yang tinggi, menjadi kekuatan dari mata uang ini.

Sebab, tingginya suku bunga suatu negara, mempengaruhi minat investor. Sehingga, memiliki nilai yang tinggi, setara dengan Rp. 17.571 per 1 GBP.

Franc Swiss (CHF)

Franc Swiss merupakan mata uang negara Swiss dan Liechtenstein. Negara tersebut menjadi tempat aman bagi investor internasional. Sebab, mereka memiliki sistem perbankan yang tertutup.

Perekonomian yang kuat, membuat nilai CHF tinggi, yaitu sekitar Rp.15.399 per 1 CHF.

Dolar AS (USD)

USD atau Dolar Amerika Serikat merupakan mata uang yang banyak digunakan dalam perdagangan global. Oleh karena itu, USD juga dijadikan tolak ukur dalam mengukur kekuatan nilai mata uang lainnya.

Nilai mata uang ini terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp. 14.828 per 1 USD.

Euro (EUR)

EUR atau Euro merupakan mata uang yang digunakan di beberapa negara yang ada di Kawasan Eropa (Zona Euro). Dari 27 negara Uni Eropa, terdapat 19 negara yang menggunakan mata uang ini.

Dengan banyaknya negara pengguna, menjadikan mata uang EUR lebih stabil dalam jangka panjang. Oleh karena itu, nilai mata uang ini juga tinggi. Setara dengan Rp. 14.818 per 1 EUR.

Dolar Kanada (CAD)

Mata uang dengan nilai tertinggi kesepuluh dipegang oleh Dolar Kanada (CAD) . Hal tersebut karena perekonomian yang didukung dengan kekayaan sumber daya alam.

Sumber daya yang dimiliki Kanada salah satunya ialah uranium. Bahkan, Kanada menjadi pemasok uranium terbesar kedua di dunia lho.

Tak heran jika nilai mata uang ini terbilang cukup tinggi, yaitu setara dengan Rp. 11.484 per 1 CAD.

Sebagai pelaku bisnis, Anda perlu memantau perkembangan nilai mata uang dunia. Sebab, hal tersebut dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam menjalankan bisnis. Misalnya, mengambil keputusan dalam investasi.

Walau begitu, tentu ada pertanyaan kapan rupiah (IDR) bisa masuk dalam daftar mata uang tertinggi di dunia. Pertanyaan tersebut memang valid adanya. Hanya saja, untuk bisa menjadikan IDR ada di daftar nilai mata uang tertinggi, maka ekonomi Indonesia harus maju.

Untuk memajukan ekonomi Indonesia, kita bisa mengembangkan bisnis lebih tumbuh dan berembang lebih luas lagi.

Karena itu, KiriminAja mengajak Anda, para business owner, dan para digitalpreneur lain untuk berkolaborasi mengembangkan bisnisnya.

Anda hanya cukup menjadikan KiriminAja sebagai platform manajemen logistik dalam setiap aktivitas bisnis. KiriminAja menyediakan berbagai fitur, layanan, dan didukung puluhan jasa kurir untuk Anda dan banyak pengusaha lainnya.

Untuk memulai kolaborasi, Anda hanya cukup mendaftar di dashboard KiriminAja agar bisa mendapat berbagai layanan dari kami.

Yuk, bersama-sama mengembangkan bisnis kolaboratif demi diri kita, keluarga kita, bisnis kita sendiri, dan Indonesia.