Scaling Up Bisnis UMKM: Pahami Pengertian dan Cara Atasi Hambatan

Akhmad Ilham Cahyono
4 bulan yang lalu
Bisnis
ciri-ciri bisnis siap scale up

UMKM atau usaha mikro, kecil, dan menengah adalah salah satu sektor ekonomi yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Scaling up UMKM harus dilakukan agar semakin mendukung ekonomi yang ada.

Namun sayangnya, tidak semua UMKM dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat dan dinamis.

Banyak UMKM yang mengalami stagnasi atau bahkan gulung tikar karena berbagai faktor, seperti krisis ekonomi, perubahan permintaan konsumen, regulasi pemerintah, atau inovasi teknologi.

Oleh karena itu, UMKM perlu melakukan scaling up atau peningkatan skala usaha, yaitu proses mengembangkan usaha yang berskala kecil hingga menjadi bisnis dengan skala yang lebih besar, baik dalam hal omset, profit, jumlah pelanggan, produk, jasa, maupun pasar.

Jika Anda adalah seorang bisnis atau seorang pelaku UMKM, maka artikel ini bisa dijadikan referensi. Untuk mengetahui seluk-beluknya mari kita simak pembahasannya di bawah ini:

Pengertian dan Fungsi Scale Up Bisnis untuk UMKM

Scaling up bisnis adalah salah satu strategi untuk ‘menumbuhkan’ usaha yang bertujuan guna meningkatkan kapasitas, kinerja, dan daya saing bisnis di pasaran.

Scaling up bisnis berbeda dengan start up bisnis, yang lebih fokus pada menciptakan produk atau jasa baru yang belum ada di pasar, atau menemukan model bisnis yang cocok untuk pasar sasaran.

Scaling up bisnis memiliki beberapa fungsi penting bagi UMKM, antara lain:

• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.

• Meningkatkan kualitas dan variasi produk atau jasa yang ditawarkan, dengan melakukan inovasi, penelitian, dan pengembangan yang berkelanjutan.

• Meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan, dengan memberikan pelayanan yang lebih baik, cepat, dan profesional, serta menyesuaikan produk atau jasa dengan kebutuhan pelanggan.

• Meningkatkan pangsa pasar dan penetrasi pasar, dengan memperluas jangkauan geografis, demografis, dan psikografis dari pelanggan potensial, serta memanfaatkan saluran distribusi.

• Meningkatkan keunggulan kompetitif dan reputasi bisnis, dengan membangun citra merek yang kuat, unik, dan terpercaya, serta membedakan diri dari pesaing lainnya.

Ciri-Ciri Bisnis yang Siap Scale Up

Tidak semua UMKM dapat langsung melakukan scaling up bisnis, karena proses ini membutuhkan persiapan yang matang dan strategi yang tepat. Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukkan bahwa bisnis Anda sudah siap untuk melakukan scaling up, antara lain:

• Customer retention tinggi,

Ini adalah indikator tingkat loyalitas dan kepuasan pelanggan yang tinggi, yang ditunjukkan dengan adanya repeat order, referral, testimoni positif, atau feedback konstruktif dari pelanggan.

• Rapor bisnis stabil

Ciri lain adalah kondisi keuangan dan operasional perusahaan yang stabil, ditunjukkan dengan adanya cash flow positif, profit margin yang sehat, biaya operasional terkontrol, dan sistem manajemen yang teratur.

• Menolak order

Merupakan sebuah situasi di mana Anda tidak bisa melayani permintaan pelanggan yang melebihi kapasitas produksi atau pelayanan yang sudah menjadi batas maksimum.

• Membutuhkan tenaga ahli

Ciri lainnya adalah kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman, yang dapat membantu Anda mengelola dan mengembangkan bisnis Anda.

• Penjualan yang konsisten dan repeat order

Tingkat penjualan yang stabil dan meningkat, serta adanya pelanggan yang kembali membeli produk atau jasa Anda adalah ciri lain bisnis siap scaling up.

• Menekan risiko

Selain ciri di atas, ciri lain bisnis siap scaling up adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi risiko-risiko yang dapat mengancam bisnis Anda, seperti perubahan permintaan konsumen, regulasi pemerintah, pesaing baru, atau krisis ekonomi.

Cara dan Strategi Scale Up Bisnis untuk UMKM

Setelah mengetahui bahwa bisnis Anda sudah siap untuk melakukan scaling up, langkah selanjutnya adalah menentukan cara dan strategi yang tepat untuk melakukannya.

Ada beberapa cara dan strategi yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk melakukan scaling up, antara lain:

Melakukan asesmen pasar

Ini adalah kegiatan melakukan penelitian dan analisis mengenai kondisi, karakteristik, dan potensi pasar yang ingin Anda masuki, baik dalam maupun luar negeri.

Dengan melakukan asesmen pasar, Anda dapat mengetahui peluang dan tantangan yang ada di pasar, serta menyesuaikan produk atau jasa Anda dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan di pasar tersebut.

Membuat rencana bisnis jangka panjang

Dengan membuat rencana bisnis jangka panjang seperti visi misi, strategi, dan kampanye bisnis, Anda dapat memiliki arah dan fokus yang jelas, serta mengukur dan mengevaluasi kemajuan dan kinerja bisnis Anda secara berkala.

Mencari sumber pendanaan alternatif

Mencari dan memanfaatkan sumber pendanaan alternatif dapat membantu Anda membiayai proses scaling up bisnis, selain dari modal sendiri atau pinjaman bank.

Beberapa sumber pendanaan alternatif yang dapat Anda gunakan adalah venture capital, angel investor, crowdfunding, bootstrapping, atau grant.

Memilih mitra kerja yang tepat

Dengan memilih dan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi bisnis Anda, seperti supplier, distributor, agen, franchisor, franchisee, atau mitra strategis.

Dengan memilih mitra kerja yang tepat, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda, serta memperluas jaringan dan akses pasar Anda.

Penghambat Scale Up Bisnis untuk UMKM dan Solusinya

Meskipun memiliki banyak manfaat dan potensi, scaling up bisnis juga memiliki banyak tantangan dan hambatan yang dapat mengganggu Anda.

Beberapa penghambat yang dapat menghambat proses scaling up bisnis untuk UMKM adalah:

Produk dan market belum sesuai

Ketidaksesuaian antara produk atau jasa yang ditawarkan dengan kebutuhan dan preferensi pasar yang ingin dimasuki, baik dalam hal kualitas, harga, fitur, manfaat, atau nilai tambah dapat menghambat proses scaling up.

Solusinya adalah Anda harus selalu menyesuaikan antara produk dengan kebutuhan pasar atau market yang ingin Anda sasar atau tuju.

Memprioritaskan hal-hal yang salah

Ini adalah sebuah kesalahan dalam menentukan prioritas dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan scaling up bisnis, seperti waktu, uang, tenaga, atau perhatian.

Memprioritaskan hal-hal yang salah dapat menyebabkan pemborosan, inefisiensi, atau ketidakteraturan dalam bisnis. Maka dari itu, tentukan terlebih dahulu apa prioritas Anda dan bisnis yang sedang dijalani.

Tim penjualan kurang berpengalaman

Ketidakmampuan atau ketidakcakapan tim penjualan dalam menjual produk atau jasa kepada pelanggan, baik karena kurangnya pengetahuan, keterampilan, motivasi, atau dukungan bisa jadi salah satu problem yang menghambat scaling up bisnis UMKM.

Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa memberikan pelatihan atau kursus khusus untuk tim penjualan. Namun bagaimana jika Anda merasa kerepotan akan hal tersebut?

Tenang saja, solusinya adalah KiriminAja karena kami adalah agregator logistik yang reliable dan mempunyai misi untuk meningkatkan penjualan produk UMKM secara online. Bagaimana caranya?

Anda tak perlu khawatir dan bingung, cukup daftar gratis di Dashboard KiriminAja maka Anda akan tahu semua rahasianya. Dengan daftar sekali Anda bisa menikmati keuntungan berkali-kali, bahkan Anda bisa memiliki online store yang bebas atur margin profit dan pencairan dana COD yang cepat.

Jadi, tunggu apalagi? Kami tunggu kerjasamanya ya agar #CashflowAman bisnispun jadi tenang.

Bagikan
Tweet
Undang

Related Posts

Tags
No tags.
Akhmad Ilham Cahyono
Blog Author
Call to action

Udah tenang, kirim paketmu dengan KiriminAja sekarang! #Bisnisjaditenang

Semua bisa mulai kirim paket tanpa ribet. Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan KiriminAja.