Repeat Order Turun? Mungkin Kamu Belum Paham Perbedaan Voluntary dan Involuntary Churn

P
Pamungkas
Diposting 15 Jul 20255 menit baca
Bisnis
involuntary-churn

Kamu pernah ngerasa semua udah dijalanin—iklan jalan, harga udah bersaing, pelayanan juga sigap—tapi tetap aja customer nggak balik lagi?

Ini cerita klasik yang sering kami dengar dari seller online. Di satu sisi, biaya buat dapetin customer baru makin mahal, tapi di sisi lain, pelanggan lama kok malah “hilang”?

Nah, di sinilah pentingnya paham satu hal yang sering disalahpahami: churn. Dan lebih spesifik lagi: apa perbedaan antara voluntary churn dan involuntary churn?

Karena nggak semua pelanggan cabut karena mereka nggak suka produk kamu. Kadang… ya karena error sistem, atau hal sepele yang nggak kamu sadari. Tim KiriminAja sering bantu seller investigasi hal-hal kayak gini—dan biasanya hasilnya mengejutkan.

Definisi dan Perbedaan Utama

Apa perbedaan antara voluntary churn dan involuntary churn?

Secara sederhana:

  • Voluntary churn = pelanggan memilih sendiri untuk berhenti.
  • Involuntary churn = pelanggan tidak sengaja berhenti, karena kendala teknis atau sistem.

Pahami ini, dan kamu bisa bikin strategi retensi pelanggan yang lebih tajam.

Apa itu Voluntary Churn?

Voluntary churn terjadi saat pelanggan secara sadar memutuskan untuk tidak melanjutkan transaksi atau langganan.

Contohnya:

  • Mereka merasa harga produk kamu terlalu tinggi.
  • Ada pengalaman buruk saat pengiriman.
  • Ada kompetitor yang kasih promo lebih menarik.

Ini semua keputusan sadar. Pelanggan bisa saja masih butuh produk kamu, tapi memilih pergi karena alasan rasional atau emosional.

Apa itu Involuntary Churn?

Involuntary churn terjadi tanpa disengaja oleh pelanggan. Biasanya karena faktor teknis atau administrasi yang bisa dicegah.

Contoh nyata:

  • Kartu kredit expired saat auto-payment.
  • Sistem kamu nggak follow-up pelanggan yang cart-nya belum checkout.
  • COD gagal karena kurir nggak berhasil ketemu penerima.

Padahal, niat beli masih ada. Tapi prosesnya gagal di tengah jalan.

Tabel Perbandingan Voluntary vs Involuntary Churn

Aspek/Kategori Voluntary Churn Involuntary Churn 
Alasan/Inisiator Keputusan sadar dari customer Kesalahan teknis atau administrasi 
Emosi Pelanggan Sering kecewa atau tidak puas Sering tidak sadar atau tidak tahu 
Contoh Beralih ke kompetitorKartu kredit gagal ditagih 
Bisa Dicegah? Ya, lewat komunikasi & value Ya, lewat sistem & automasi 


Penyebab Umum dari Masing-Masing Jenis Churn

Voluntary Churn

  • Respon lambat saat ada komplain
  • Harga tidak kompetitif
  • Tidak ada program loyalitas
  • Pelanggan merasa tidak dipedulikan

Involuntary Churn

  • Gagal COD atau kartu expired
  • Tidak ada reminder pembaruan akun
  • Tidak ada sistem follow-up otomatis
  • Tidak tersedia metode bayar alternatif

Kalau kamu mau tahu gimana cara mendeteksi dua jenis churn ini, cek artikel kami tentang cara melacak customer churn secara otomatis. Ini bisa jadi senjata utama kamu.

Dampaknya bagi Bisnis Seller Online

  • Pendapatan berulang hilang: customer setia justru keluar tanpa sadar.
  • LTV menurun: sulit meningkatkan nilai pelanggan kalau mereka berhenti terlalu cepat.
  • Retargeting jadi salah sasaran: kamu anggap mereka ‘nggak tertarik’, padahal cuma butuh reminder.
  • Data loyalitas jadi bias: churn involuntary sering salah dikira churn karena pelayanan buruk.

Strategi Mengurangi Kedua Jenis Churn

Mengatasi Voluntary Churn

  • Kirim reminder otomatis berisi info diskon, flash sale, atau new arrival.
  • Tawarkan program loyalitas seperti KiriminAja Poin.
  • Dengar feedback pelanggan dan jawab dengan solusi nyata.
  • Gunakan layanan KiriminAja yang support langsung via WhatsApp, cepat dan manusiawi.
Banyak seller yang gabung KiriminAja cerita kalau pelanggan mereka lebih betah karena notifikasi pengiriman & pickup selalu up-to-date.

Mengatasi Involuntary Churn

  • Gunakan reminder otomatis untuk pembayaran dan aktivitas akun.
  • Siapkan sistem checkout yang fleksibel: ada opsi bayar lain saat metode utama gagal.
  • Pakai dashboard pelacakan otomatis KiriminAja untuk info pickup & pengiriman real-time.

Kalau pelanggan tahu paketnya diproses cepat, kemungkinan gagal bayar juga makin kecil. Yuk, daftar dan kirim barangmu via KiriminAja hari ini. Banyak tools gratis yang bisa bantu kamu tekan churn!

“Mencegah churn lebih murah daripada mencari pelanggan baru.”

Banyak seller sibuk promosi ke luar, tapi lupa ‘ngurus’ pelanggan yang udah ada. Padahal kalau ditata ulang sedikit proses dan komunikasinya, angka repeat order bisa naik signifikan.

Jangan cuma fokus jualan cepat, tapi pikirkan juga hubungan panjangnya. KiriminAja bisa bantu kamu jaga koneksi itu—nggak cuma kirim barang, tapi juga kirim kepercayaan.

Kamu sekarang udah tahu apa perbedaan antara voluntary churn dan involuntary churn, dan kenapa itu penting banget buat strategi retention kamu.

Jangan tunggu sampai pelanggan benar-benar pergi baru sadar. Yuk, mulai review sistemmu hari ini, dan biar KiriminAja bantu kamu tetap dekat dengan pelanggan.

Daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang juga—karena menjaga pelanggan lebih hemat, dan jauh lebih berharga.

Artikel Terkait

leadership-agility-era-disrupsi

Leadership Agility di Era Perubahan Cepat untuk Bisnis Indonesia

Pamungkas21 Dec 2025
manual-ke-otomatis-sistem-pengiriman-efektif

Dari Manual ke Otomatis: Membangun Sistem Pengiriman Efektif untuk Bisnis yang Siap Tumbuh

Pamungkas20 Dec 2025
keamanan-data-ekosistem-logistik-digital

Mengelola Risiko Data di Ekosistem Logistik Digital

Pamungkas19 Dec 2025
Hubungi Kamivia WhatsApp