Cara membuat marketing plan yang benar bukan sekadar menulis apa saja yang dibutuhkan buat pemasaran. Marketing plan yang baik adalah peta strategi: jelas, bisa diukur, dan bisa dieksekusi oleh tim tanpa ribet.
Banyak bisnis jalan di tempat bukan karena produknya jelek, tapi karena rencananya kurang jelas—nggak tahu arah, dan akhirnya cuma ngikut tren tanpa hasil.
Kalau kamu pemilik bisnis yang ingin memperkuat fondasi strategimu, saatnya mulai menyusun marketing plan dari sekarang nih.
Di sisi lain, kamu juga bisa kirim paket dengan mudah nih dengan daftar di KiriminAja, layanan pengiriman untuk bisnis onlinemu biar kirim paket jadi lebih praktis dan efisien.
Nggak cuma urusan kirim-mengirim, di sini kamu juga bisa memahami cara bikin marketing campaign yang nembus pasar lebih luas. Selain itu, kamu juga bisa simak pembahasan lengkap tentang marketing plan di sini.
Sekarang, mari kita bahas satu per satu komponen penting dalam cara membuat marketing plan yang realistis dan efektif di bawah ini.
Di bawah ini adalah beberapa cara membuat marketing plan yang bisa kamu coba agar pemasaran berjalan dengan lancar dan sesuai strategi:
Langkah awal adalah menentukan tujuan utama dari strategi pemasaranmu. Misi ini bukan cuma jargon motivasi. Harus jelas, spesifik, dan bisa dijadikan acuan kerja tim.
Contoh misi yang konkret:
• Menambah 1.000 pelanggan baru dalam 3 bulan
• Meningkatkan repeat order sebesar 20% dalam satu kuartal
• Meningkatkan kunjungan website sebanyak 2x lipat
Dengan misi yang spesifik, kamu akan lebih mudah menyusun langkah-langkah berikutnya dan mengevaluasi hasilnya nanti.
Setelah punya misi, kamu harus tahu metrik apa yang bisa menunjukkan bahwa tujuan tersebut tercapai. Di sinilah pentingnya KPI (Key Performance Indicator).
Misalnya:
• KPI untuk tujuan menambah pelanggan baru bisa berupa jumlah pendaftaran akun, jumlah transaksi pertama, atau rasio konversi dari iklan.
• Untuk meningkatkan repeat order, KPI-nya bisa berupa frekuensi pembelian pelanggan lama atau rata-rata nilai transaksi per pelanggan.
KPI bukan cuma angka hiasan di dashboard, tapi indikator utama apakah rencana kamu bekerja atau tidak.
Jangan membuat strategi untuk "semua orang". Kamu perlu tahu betul siapa yang kamu ajak bicara.
Buyer persona adalah profil fiktif dari pelanggan idealmu. Detailnya bisa meliputi:
• Demografi: usia, jenis kelamin, pekerjaan
• Lokasi dan gaya hidup
• Masalah atau kebutuhan spesifik
• Kebiasaan dalam mencari informasi atau belanja
Misalnya kamu jual produk ramah lingkungan: buyer persona-nya mungkin perempuan 25–35 tahun, tinggal di kota besar, sadar lingkungan, dan aktif di media sosial. Kalau kamu tahu siapa dia, kamu tahu cara terbaik menyampaikan pesan pemasaranmu.
Setelah tahu siapa yang kamu target, langkah berikutnya adalah menyusun inisiatif pemasaran—alias apa saja yang akan kamu lakukan untuk menjangkau dan mempengaruhi mereka.
Contohnya:
• Bikin konten edukatif di TikTok dan Instagram Reels
• Jalankan campaign email newsletter tiap minggu
• Buat landing page promo yang SEO-friendly
Setiap inisiatif harus didukung strategi konten. Misalnya, untuk audiens Gen Z, pendekatan konten bisa lebih ringan dan visual. Sementara untuk audiens B2B, kontennya bisa lebih informatif dan berbasis data.
Salah satu kesalahan umum dalam menyusun marketing plan adalah terlalu banyak inisiatif. Padahal fokus itu penting. Di bagian ini, kamu perlu tentukan hal-hal yang tidak akan kamu lakukan.
Contoh:
• Tidak menggunakan iklan cetak
• Tidak menjalankan campaign di platform yang bukan tempat audiens kamu berada
• Tidak promosi tanpa analisis data sebelumnya
Ini akan bantu tim kamu tetap pada jalur dan menghindari buang-buang waktu dan biaya di kanal yang nggak relevan.
Nggak ada strategi tanpa biaya. Dan marketing plan yang baik pasti menyertakan anggaran secara rinci.
Kamu bisa membaginya ke dalam beberapa pos:
• Biaya iklan digital
• Produksi konten (foto, video, desain)
• Tools marketing (CRM, email marketing)
• Biaya kolaborasi atau endorse
Idealnya, setiap inisiatif punya estimasi biaya dan ekspektasi hasil. Ini akan bantu kamu ambil keputusan berdasarkan ROI (return on investment), bukan insting semata.
Kenapa kamu perlu memperhatikan kompetitor? Bukan untuk meniru, tapi untuk mengidentifikasi celah dan posisi strategis yang bisa kamu ambil.
Caranya? Perhatikan pola umum seperti:
• Platform apa yang mereka gunakan untuk promosi?
• Gaya komunikasi seperti apa yang mereka angkat?
• Bagaimana respons audiens terhadap konten mereka?
Dari sana, kamu bisa melihat peluang untuk menawarkan pendekatan yang lebih segar dan relevan. Ingat, tujuannya bukan menjiplak, tapi mengenali peta lanskap industri supaya kamu bisa ambil posisi yang kuat.
Satu marketing plan bisa gagal total hanya karena peran tim nggak jelas. Maka dari itu, penting banget untuk merinci siapa melakukan apa.
Contoh pembagian:
• Marketing strategist: menyusun dan mengarahkan jalannya campaign
• Content creator: membuat konten harian
• Graphic designer: bikin desain visual yang konsisten
• Ads specialist: optimasi iklan digital
• CS/admin: menangani respons dan pertanyaan pelanggan
Semua tugas ini harus jelas dari awal. Nggak boleh ada yang bingung siapa bertanggung jawab terhadap apa.
Membuat marketing plan memang butuh waktu dan riset. Tapi dibanding harus bolak-balik ganti strategi karena nggak tahu mau ke mana, lebih baik luangkan waktu sekarang untuk menyusun peta yang jelas.
Kamu bisa mulai dari sekarang: tentukan tujuan, kenali target, buat strategi yang relevan, dan evaluasi secara berkala. Jangan lupa juga manfaatkan tools yang mempercepat kerja tim, termasuk urusan operasional seperti pengiriman barang. KiriminAja bisa jadi partner logistik yang cocok untuk skala bisnis kamu—dari UMKM sampai brand besar.
Makanya yuk daftar di KiriminAja, biar kirim paketmu jadi lebih mudah dari biasanya!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 19 Mei 2025
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google