qiv4AQLK7DxsJZCT.jpg
Home

/

Blog

/

Ecommerce

Bikin Pembeli Betah! Panduan Optimasi UX & Desain Theme Shopify Buat Toko Online Kamu

Pernah nggak, kamu nemu toko online yang produknya menarik, tapi baru 10 detik scroll udah bikin pusing? Navigasinya berantakan, tombol belinya ngumpet, atau tampilannya nggak rapi di HP. Nah, itu contoh UX (User Experience) yang kurang optimal. Padahal, pengalaman customer ini salah satu kunci biar pembeli betah, percaya, dan akhirnya belanja.

Buat kamu yang pakai Shopify, desain theme bukan cuma soal tampilan cantik. Ini soal seberapa mudah dan nyaman calon pembeli kamu menjelajah toko, mencari produk, dan menyelesaikan checkout. Dan itu berdampak langsung ke performa jualan kamu.

Tim KiriminAja sendiri sering banget diskusi soal ini bareng seller—dari brand skincare sampai fashion lokal. Banyak yang awalnya fokus di campaign, tapi lupa: kalau UX dan desainnya nggak ngasih pengalaman belanja yang enak, effort marketing bisa sia-sia. Di sinilah pentingnya Optimasi UX & Desain Theme Shopify buat kamu yang serius jualan online.

Apa Itu UX dan Kenapa Penting untuk Toko Online Shopify?

UX (User Experience) di e-commerce itu sederhananya: seberapa nyaman pembeli kamu waktu menjelajahi toko. Kalau UX-nya baik, mereka betah, senang, dan kemungkinan belinya makin besar.

Sebaliknya, UX yang buruk bikin orang cepat cabut. Bounce rate naik, cart ditinggal, dan repeat order jadi mimpi. Banyak customer meninggalkan keranjang belanja karena proses checkout yang ribet—dan itu bagian dari UX juga.

UX bukan cuma desain visual. Ini soal alur berpikir: bagaimana pembeli memahami toko kamu, dari landing page sampai thank you page. Kalau kamu bisa bikin pengalaman ini lancar dan menyenangkan, brand kamu bakal menempel lebih kuat di kepala pembeli.

Peran Desain Theme Shopify dalam Menciptakan Customer Experience yang Memikat

Theme di Shopify itu ibarat etalase dan interior toko fisik. Di sinilah kamu mengatur layout, warna, navigasi, sampai tombol “Beli Sekarang”.

Theme yang baik itu:

  • Simple tapi strategis
  • Responsif di semua perangkat
  • Cepat diakses
  • Branding-nya terasa

Misalnya, theme seperti Dawn dan Refresh dari Shopify bisa jadi pilihan kalau kamu cari yang ringan, mobile-friendly, dan customizable. Tapi inget, bahkan theme bagus pun perlu disesuaikan dengan tone brand kamu.

Checklist Optimasi UX Theme Shopify

Navigasi yang Intuitif

Toko kamu harus gampang dijelajahi. Kategori harus jelas, menu nggak terlalu banyak, dan pencarian harus mudah ditemukan.

Ini bisa kamu contek: tambahkan ikon search di pojok kanan atas, dan jangan lupa tambahkan filter produk di kategori.

Kecepatan Loading yang Optimal

Orang makin nggak sabaran. Kalau toko kamu loading lebih dari 3 detik, bisa-bisa ditinggal.

Coba cek performa lewat PageSpeed Insights dan optimalkan gambar pakai format WebP.

Responsif di Semua Perangkat

Mayoritas pembeli online di Indonesia pakai smartphone. Jadi pastikan toko kamu tampil optimal di layar kecil.

Uji tampilan di berbagai device, dari iPhone mini sampai tablet.

Visual dan Branding yang Konsisten

Font, warna, dan tone visual harus sesuai dengan identitas brand. Kalau kamu jual produk premium, hindari warna terlalu mencolok.

Pastikan tampilan kamu nggak cuma estetik, tapi juga mencerminkan siapa kamu sebagai brand.

CTA (Call-to-Action) yang Menonjol

Tombol “Beli Sekarang” harus terlihat jelas dan mudah diklik, terutama di HP.

Coba warna kontras dengan background tapi tetap ramah mata. Letakkan juga di bagian atas dan bawah halaman produk.

Kesalahan Umum dalam Desain Theme Shopify dan Cara Menghindarinya

Nah ini yang sering kejadian:

  • Terlalu ramai. Banyak elemen bikin bingung.
  • Nggak ada hirarki visual. Semua ukuran dan warna sama.
  • Checkout terlalu panjang. Makin banyak langkah, makin besar risiko ditinggal.
  • Nggak ada social proof. Testimoni, rating, atau jumlah pembeli seringkali jadi penentu terakhir.

Kalau kamu udah punya UX yang oke, jangan lupa lengkapi juga dengan pentingnya desain website yang user friendly biar makin optimal.

Dan kalau udah sampai checkout tapi pengirimannya ribet, itu juga bikin pelanggan ilfeel. Makanya, daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang juga—pengiriman lancar bantu tingkatkan repeat order.

Tools & Aplikasi Shopify yang Bisa Membantu Optimasi UX

Kamu bisa coba beberapa tools berikut:

  • Hotjar atau Lucky Orange untuk heatmap & behavior analytics
  • Google Optimize atau tolls lainnya untuk  A/B testing layout
  • Judge.me untuk review produk langsung tampil di halaman

Kalau mau lebih fleksibel, kamu bisa pakai theme editor bawaan Shopify atau pakai developer buat custom coding sesuai kebutuhan.

Toko Online yang Sukses Setelah Optimasi UX

Salah satu seller fashion lokal cerita ke tim KiriminAja: setelah mereka perbaiki navigasi, ubah urutan kategori produk, dan bikin CTA lebih kontras, conversion rate-nya naik 40% dalam 2 bulan.

Mereka juga pakai KiriminAja buat sistem pengiriman yang lebih rapi. Katanya, sejak pengiriman lebih jelas dan cepat, komplain berkurang, rating naik.

UX yang nyaman + pengiriman yang lancar = pelanggan senang = bisnis kamu makin kuat. Jadi kalau kamu udah siap optimasi toko, jangan nunggu besok. Tindakan kecil hari ini bisa berdampak ke loyalitas pelanggan jangka panjang.

Dan kalau kamu udah ngerasa desainnya sip, yuk daftar dan kirim barangmu via KiriminAja. Satu platform untuk semua jasa ekspedisi, tinggal klik, paket jalan.

UX bagus tanpa logistik yang rapi itu kayak toko cakep tapi tutup pas mau beli. Jangan sampai calon pembeli kamu ngalamin itu.

Daftar KiriminAja sekarang dan biar kami bantu logistik kamu jalan seiring pertumbuhan tokomu.

Pamungkas

Diposting 17 Juli 2025

Ecommerce

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

PT Selalu Siap Solusi

Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Terdaftar di

sectigo

© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi

This site is protected by reCAPTCHA and the Google