rhgNzhWGICuh0fX6.jpg
Home

/

Blog

/

Bisnis

Berapa Tingkat Customer Churn yang Sehat? Ini Batas Aman Buat Bisnis Kamu

Kamu mungkin pernah ngalamin ini: awal bulan, pesanan rame banget. Tapi makin ke akhir, pelanggan lama makin jarang nongol. Ada rasa was-was, tapi belum tahu mesti cek dari mana. Nah, itu mungkin sinyal kalau customer churn kamu sedang bergerak diam-diam.

Dalam dunia bisnis online, berapa tingkat customer churn yang sehat? jadi pertanyaan penting—bukan cuma soal angka, tapi juga soal napas panjang bisnis kamu. Karena sesering apa pun kamu dapat pelanggan baru, kalau yang lama pergi diam-diam... ya bisnismu jalan di tempat.

Di tim KiriminAja, kita sering ngobrolin ini bareng brand dan seller yang pakai platform kami. Banyak yang cerita: “Aku baru sadar churn-ku tinggi pas orderan repeat drop drastis.” Tapi kabar baiknya, churn itu bisa dilacak dan dikendalikan. Yuk, kita bahas pelan-pelan.

Apa Itu Customer Churn Rate?

Gampangnya, churn rate adalah persentase pelanggan yang berhenti beli dari kamu dalam periode tertentu. Biasanya dihitung bulanan.

Rumus churn:

(Jumlah pelanggan di awal - jumlah pelanggan yang masih aktif di akhir) ÷ pelanggan awal x 100%

Misal: awal bulan kamu punya 100 pelanggan, akhir bulan cuma 90 yang balik beli. Artinya churn kamu 10%.

Angka ini penting karena nunjukin seberapa efektif kamu menjaga hubungan dengan pelanggan. Kalau churn tinggi terus, artinya kamu lebih sibuk cari pelanggan baru dibanding jaga yang lama.

Tingkat Churn yang “Sehat” Itu Berapa?

Nah, ini dia yang banyak ditanya: berapa tingkat churn customer yang normal?

Kalau kita lihat data industri:

  • E-commerce: churn rate sehat ada di kisaran 5–8% per bulan.
  • Bisnis langganan (subscription): idealnya <5%.
  • SaaS bisa lebih tinggi, tergantung siklus langganan dan harga.

Tapi ini bukan patokan kaku, ya. Karena tingkat churn pelanggan yang normal bisa beda-beda tergantung:

  • Jenis produk: Produk kebutuhan harian biasanya churn-nya lebih rendah.
  • Harga: Semakin mahal, pelanggan makin mikir buat balik lagi.
  • Model bisnis: Kalau kamu jual sekali beli (misal gadget), wajar churn-nya lebih tinggi dibanding bisnis skincare langganan.

Jadi jangan panik kalau angkamu di atas 8%, tapi itu sinyal kuat buat evaluasi.

Tanda-Tanda Churn Rate Terlalu Tinggi

Kadang kamu nggak langsung lihat angkanya, tapi ngerasa ada yang nggak beres. Ini tanda-tanda yang sering muncul di lapangan:

  • Frekuensi repeat order makin jarang.
  • CS kamu mulai kebanjiran komplain.
  • Review makin banyak yang kecewa.
  • LTV (lifetime value) pelanggan makin rendah.

Kalau kamu ngelihat beberapa tanda di atas, bisa jadi churn kamu udah lewat ambang sehat. Dan ini penting banget buat ditangani sejak dini.

Strategi Menurunkan Customer Churn

Untungnya, ada banyak cara buat “nambal” pelanggan biar nggak bocor.

  • Pengalaman kirim yang bikin tenang

Banyak pelanggan kapok gara-gara pengiriman yang lama atau nggak jelas. Nah, dengan pakai KiriminAja, kamu bisa kasih pengalaman kirim yang efisien dan transparan. Tracking jelas, kurir terintegrasi, dan pelanggan nggak perlu nanya “paketku di mana?”

  • Personalisasi komunikasi

Kirim email atau notifikasi yang relevan. Misal: “Produk favoritmu diskon minggu ini!” atau “Sudah saatnya refill serummu.”

  • Loyalty program

Pelanggan lama suka merasa dihargai. Beri mereka diskon eksklusif, poin, atau early access.

  • Follow-up after sales

Setelah barang sampai, tanyakan pengalaman mereka. Ini sederhana tapi sangat efektif.

  • Identifikasi customer rawan churn

Kamu bisa cek data pelanggan yang mulai jarang beli. Lalu kirim reminder atau penawaran khusus.

Mau tahu cara melacak customer churn secara otomatis? Kamu bisa pelajari caranya di sini: cara melacak customer churn secara otomatis

Brand Skincare Lokal dan Kiriman yang Nggak Bikin Stress

Salah satu pengguna KiriminAja adalah brand skincare yang sebelumnya struggling dengan churn rate di atas 12%. Setelah evaluasi, mereka sadar masalah utamanya: banyak pelanggan yang komplain pengiriman lambat dan nggak bisa tracking pesanan.

Mereka mulai pakai KiriminAja buat otomatisasi pengiriman, pilih kurir terbaik, dan kirim notifikasi ke pelanggan tiap paket gerak. Hasilnya? Dalam 3 bulan, churn mereka turun jadi 6,5%. Repeat order naik 2x lipat.

Dan yang bikin tim mereka senang, CS jadi jauh lebih ringan tugasnya.

Ayo Cek Churn Kamu, Sebelum Terlambat

Customer churn itu bukan musuh, tapi sinyal. Kalau kamu bisa tangkap sinyalnya lebih awal, kamu bisa ambil langkah yang tepat sebelum pelanggan kamu benar-benar pergi.

Jadi, kapan terakhir kali kamu cek churn rate bisnismu? Kalau belum, sekarang waktu yang pas buat mulai.

Dan kalau kamu ingin mulai dari pengalaman kirim yang bikin pelanggan betah, coba pakai KiriminAja hari ini juga. Daftar sekarang dan kirim barangmu lebih tenang.

Pelanggan lama akan tetap kembali kalau pengalaman belanjanya menyenangkan. Dan kamu bisa mulai benahin itu… dari pengiriman.

Kalau kamu butuh bantu breakdown churn rate kamu, atau pengen diskusi santai soal retensi, tinggal DM tim KiriminAja ya. Siapa tahu, solusi kamu ada di pengiriman yang lebih smart 😉

Pamungkas

Diposting 17 Juli 2025

Bisnis

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

PT Selalu Siap Solusi

Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Terdaftar di

sectigo

© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi

This site is protected by reCAPTCHA and the Google