Saat menjalankan bisnis logistik, salah satu hal krusial yang harus diperhatikan adalah memastikan pengiriman barang berjalan sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Untuk menjawab tantangan ini, konsep SLA (Service Level Agreement) menjadi salah satu solusi utama. Pengertian SLA dalam ekspedisi adalah sebuah kesepakatan formal antara penyedia layanan pengiriman dan pelanggan yang mengatur standar layanan yang harus dipenuhi. Ini mencakup aspek seperti waktu pengiriman, kualitas barang yang diterima, hingga kecepatan penyelesaian masalah.
Namun, sebelum kita membahas lebih dalam, coba bayangkan ini: Apa jadinya jika proses pengiriman bisnismu tidak memiliki standar yang jelas? Barang sering terlambat, pelanggan kecewa, dan akhirnya mereka enggan kembali.
Untuk itu, penting sekali memilih mitra logistik yang terpercaya, seperti KiriminAja. Dengan berbagai fitur unggulan, KiriminAja membantu bisnismu mencapai standar layanan terbaik. Yuk, daftar sekarang dan mulai tingkatkan performa bisnismu!
SLAadalah dokumen resmi yang mengatur standar dan ekspektasi layanan antara penyedia logistik dan pelanggan. SLA berfungsi sebagai panduan sekaligus kontrak yang memastikan kedua belah pihak memahami tanggung jawab mereka masing-masing.
Dalam ekspedisi, SLA mencakup banyak aspek, seperti:
• Waktu Pengiriman: Berapa lama barang harus sampai ke tujuan.
• Keamanan Barang: Standar perlindungan barang dari kerusakan atau kehilangan.
• Respon Pelayanan: Kecepatan penyedia logistik dalam menangani keluhan atau permintaan.
Adanya SLA memberikan kepastian bagi pelanggan bahwa layanan yang mereka terima akan sesuai dengan standar yang dijanjikan. Di sisi penyedia logistik, SLA juga menjadi acuan untuk terus meningkatkan performa layanan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis logistik adalah industri yang penuh tekanan. Persaingan ketat dan ekspektasi pelanggan yang tinggi membuat setiap pemain di sektor ini harus memberikan layanan terbaik. Berikut alasan mengapa penerapan SLA sangat penting:
SLA membantu mengurangi kebingungan antara pelanggan dan penyedia layanan. Dengan dokumen ini, semua pihak tahu apa yang diharapkan dan bagaimana mencapai standar tersebut.
Pelanggan merasa lebih percaya karena tahu penyedia layanan memiliki komitmen untuk menjaga kualitas. Transparansi ini menjadi dasar untuk hubungan bisnis yang baik.
Dengan SLA, performa layanan bisa diukur melalui metrik tertentu, seperti tingkat keberhasilan pengiriman atau waktu respons. Data ini berguna untuk memperbaiki layanan di masa depan.
Ketika layanan sesuai dengan standar yang dijanjikan, pelanggan akan puas dan loyalitas mereka terhadap bisnis pun meningkat.
Fungsi utama SLA adalah memastikan layanan logistik berjalan sesuai rencana. Namun, fungsi ini bisa dijabarkan lebih spesifik, yaitu:
Dengan SLA, pelanggan tahu apa yang akan mereka dapatkan, sementara penyedia layanan memiliki panduan untuk memberikan kualitas terbaik.
SLA membantu perusahaan logistik memonitor kinerja mereka. Misalnya, jika ada keterlambatan pengiriman, SLA bisa menjadi acuan untuk mencari solusi.
SLA mencakup rencana cadangan jika terjadi masalah, seperti kerusakan barang atau keterlambatan akibat kondisi tak terduga.
Ada beberapa jenis SLA yang sering diterapkan di industri logistik, tergantung pada kebutuhan dan skala bisnis:
Diterapkan di dalam perusahaan, misalnya antara departemen pengiriman dan gudang. SLA ini memastikan semua bagian dalam organisasi bekerja selaras.
Melibatkan pelanggan atau mitra logistik. SLA ini sering berisi rincian seperti waktu pengiriman dan standar keamanan barang.
Fokus pada satu jenis layanan, seperti pengiriman ekspres, di mana SLA menetapkan waktu pengiriman maksimal dalam hitungan jam.
Mengatur standar pada proses tertentu, seperti proses pemesanan, pengepakan, atau pengiriman barang.
Agar efektif, SLA biasanya mencakup beberapa elemen berikut:
Berisi detail layanan yang diberikan, seperti jenis pengiriman dan cakupan wilayah.
Metrik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan layanan, seperti waktu pengiriman rata-rata atau tingkat keberhasilan pengiriman.
Menjelaskan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menjaga standar layanan.
Langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi ketidaksesuaian, seperti prosedur klaim atau kompensasi.
Berikut beberapa metrik yang sering digunakan dalam SLA di bidang logistik:
• Tingkat Keberhasilan Pengiriman (Delivery Success Rate)
Mengukur persentase barang yang sampai ke tujuan tanpa kerusakan atau kehilangan.
• Waktu Respons (Response Time)
Seberapa cepat penyedia layanan merespons pertanyaan atau keluhan pelanggan.
• Waktu Pengiriman (Delivery Time)
Standar waktu pengiriman dari titik asal ke tujuan.
• Akurasi Pengiriman
Memastikan barang yang dikirim sesuai dengan pesanan pelanggan, baik jumlah maupun kualitasnya.
• Tingkat Komplain Pelanggan
Persentase keluhan dari total pengiriman yang dilakukan.
Dengan memahami dan menerapkan SLA, kamu bisa memastikan layanan logistik bisnismu lebih profesional, terpercaya, dan sesuai harapan pelanggan. Jangan lupa, untuk solusi pengiriman yang terintegrasi dengan SLA, percayakan pada KiriminAja. Daftar sekarang dan rasakan perubahan nyata dalam bisnismu!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 18 November 2024
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 77 KM 7, RT 001/RW 033, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi