Paket Nggak Update-Update? Begini Rasanya Jadi Customer yang Menunggu

Awalnya tenang. Notif bilang: “Paket kamu sudah dikirim!”. Tapi setelah itu... hening. Sehari, dua hari, terus tiga hari. Tracking-nya stuck di status "pickup request", dan kamu mulai mikir: “Ini kurirnya beneran datang nggak sih?”

Kalau kamu pernah mengalami pov customer: gimana rasanya menunggu paket tanpa update?, kamu tahu rasanya. Gelisah, waswas, mulai mikir yang aneh-aneh.

Dan kalau kamu adalah seller, pengalaman ini bukan cuma bikin repot customer—tapi bisa berdampak ke reputasi brand kamu. Apalagi kalau ujung-ujungnya jadi paket gagal kirim, padahal kamu udah reschedule dengan rapi. Baca juga: arti dari paket gagal kirim di sini

Nah, buat kamu yang pengin kirim barang dengan lebih tenang, bisa langsung daftar dan kirim barangmu via KiriminAja di sini. Nggak cuma sekadar pengiriman, kami bantu kamu jaga relasi sama customer juga.

Rasa yang Nggak Enak Itu Nyata

Ada satu cerita dari Nina, pemilik brand skincare lokal di Bandung. Dia kirim paket ke pelanggan loyal di Makassar. Udah biasa, tapi kali ini beda. Tracking stuck. Hari ketiga, pelanggan mulai chat:

“Kak, paketku belum gerak dari gudang ya? Kok belum sampai-sampai?”

Nina panik. Cek sistem, nggak ada update. Mau nanya ke ekspedisi, harus lewat CS yang balesnya keesokan harinya. Padahal pelanggan ini biasanya repeat order setiap bulan.

Pov customer: gimana rasanya menunggu paket tanpa update?:

• Gelisah. “Ini paket nyangkut di mana sih?”
• Marah. “Kok nggak ada kejelasan? Saya bayar full loh!”
• Bingung. “Kalau ada yang salah, kenapa saya nggak dikasih tahu?”

Dan yang paling bikin stres: ketika customer kecewa, seller yang dituntut bertanggung jawab. Padahal kendalanya bukan dari kita langsung.

Kenapa Ini Bisa Terjadi?

Tracking paket itu bergantung pada sistem internal tiap ekspedisi. Sayangnya, banyak yang:

• Update-nya delay.
• Status-nya nggak transparan (misalnya, kurir gagal pickup tapi tetap tulis “pickup berhasil”).
• CS-nya nggak responsif saat ada masalah di lapangan.

Kalau kamu ngandalin satu ekspedisi aja, risikonya lebih tinggi. Dan kalau volume pengiriman kamu banyak, repotnya bisa berkali lipat.

Plot Twist: KiriminAja Nggak Begitu

Nah ini yang pengin kami bantu benahi di KiriminAja.

Pelacakan real-time via dashboard.

Setiap paket bisa kamu pantau posisinya, tanpa harus buka 5 tab tracking dari ekspedisi berbeda.

Tim support yang tanggap follow-up.

Kalau ada delay, tim kami bisa bantu kejar update langsung ke pihak ekspedisi. Nggak perlu nunggu auto-reply dari CS.

Saldo COD cair di hari yang sama.

Jadi meskipun ada keterlambatan, cash flow kamu nggak ikut terganggu.

Dan ini bisa kamu cobain langsung, daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang, apalagi kalau kamu lagi handle banyak order dalam seminggu. Nggak ada salahnya backup sistem tracking-mu dengan yang lebih stabil.

Bagaimana Rasanya Menunggu Paket Tanpa Update?

Jujur, nggak enak.

Kayak lagi nungguin temen yang janji dateng tapi ghosting. Kamu terus ngecek HP, tapi nggak ada kabar. Sekali dua kali masih sabar. Tapi kalau udah lewat 3 hari dan nggak ada progress? Frustasi.

Buat customer, pengalaman itu bisa ngebekas. Dan buat kamu sebagai seller atau brand owner, satu pengalaman kayak gitu bisa bikin repeat order hilang.

Nggak Perlu Tahan Emosi Lagi

Menunggu paket yang tak kunjung datang itu bikin emosi. Tapi sekarang kamu punya pilihan. KiriminAja bukan cuma agregator ekspedisi, tapi partner logistik yang ngerti rasanya jadi kamu.

Daripada nungguin update yang nggak muncul-muncul, mending kamu kontrol semuanya dari satu dashboard. Praktis, bisa dipantau, dan ada tim yang bantu follow-up kalau ada yang nyangkut.

Yuk, coba KiriminAja hari ini dan rasakan sendiri perbedaannya.