Salah satu hal yang perlu Anda pahami sebagai business owner adalah prinsip etika bisnis. Berbagai landasan etika bisnis yang bersifat prinsipil ini merupakan dasar penting bagaimana Anda dan business owner lain saling berhubungan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang etika bisnis, Anda bisa membaca artikel berikut tentang beda owner dan founder. Ini bisa Anda jadikan referensi etika bisnis dilihat dari tugasnya masing-masing.
Prinsip etika bisnis tidak mengenal usaha online maupun offline, etika bisnis ini harus diperhatikan karena akan menjamin keberlangsungan bisnis Anda. Tentu saja, akan ada adaptasi dan sedikit perbedaan antara bisnis online dan offline.
Oleh karenanya, KiriminAja menghadirkan informasi lebih bagaimana seluk-beluk prinsip etika bisnis di dunia online dan offline.
Bermacam-macam bisnis online pun punya etika bisnis yang sifatnya prinsipil dan penting untuk jadi pegangan Anda serta business owner lainnya.
Sebagai contoh, Anda bisa membaca berbagai macam ide jenis bisnis online di artikel tersebut. Tentu saja, Anda akan dapat inspirasi untuk membuka bisnis baru di sana, entah sebagai side hustle atau jenis bisnis baru.
Akan tetapi, yang perlu Anda pahami juga, berbagai jenis dan ide bisnis tersebut juga perlu memegang prinsip etika bisnis saat menjalankannya.
Karenanya, KiriminAja akan menguraikan berbagai prinsip etika bisnis lebih detail ke Anda. Harapannya, kami ingin membuat Anda dan para pembaca merasa lebih nyaman dan tenang dalam menjalankan bisnis.
Lebih jauh lagi, kami berharap pebisnis online dapat mempelajari strategi-strategi bisnis yang efektif. Sehingga bisa diterapkan secara praktis untuk mengembangkan bisnis Anda.
Yuk, mari bahas prinsip etika bisnis lebih detail di sini.
Saban Echdar dan Maryadi mendefinisikan etika bisnis sebagai cara yang diterapkan dan digunakan dalam kegiatan bisnis. Dimana mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan dengan perusahaan, individu, dan masyarakat.
Sehingga etika bisnis dapat digunakan sebagai standar bagi karyawan atau pimpinan dalam melaksanakan kegiatan operasional sesuai dengan nilai dan norma yang ditetapkan.
Dengan etika bisnis, diharapkan kegiatan operasional dapat dilaksanakan secara jujur, transparan, dan profesional. Serta terjalin hubungan yang sehat dan adil dengan pelanggan atau mitra kerja, masyarakat, serta pemegang saham.
Sonny Keraf (1998) berpendapat bahwa dalam menjalankan bisnis, perlu adanya etika bisnis berupa lima prinsip sebagai berikut:
Prinsip otonomi berupa sikap yang mencerminkan kebebasan, kemandirian, dan tanggung jawab. Dimana prinsip ini sangat diperlukan dalam setiap pihak yang terlibat aktivitas bisnis.
Sebab, orang yang mandiri dinilai mampu mengambil keputusan lebih baik dan melaksanakannya secara bertanggung jawab. Selain itu, mereka juga tidak mudah tertekan dan terkena hasutan.
Prinsip kejujuran diperlukan dalam bisnis untuk mengukur kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian yang telah disepakati.
Dalam prinsip ini, tercermin sikap yang jujur apa adanya atau sesuai fakta yang terjadi sebenarnya. Sehingga, dapat dilihat kesesuaian antara tindakan dan ucapannya.
Prinsip keadilan diperlukan agar menjamin adanya keadilan bagi semua pihak tanpa membeda-bedakannya. Baik dari aspek hukum, ekonomi, dan sebagainya.
Prinsip integritas moral bertujuan agar pengambilan keputusan dalam kegiatan bisnis tidak merugikan orang lain. Landasan dari prinsip ini adalah kesadaran bahwa semua orang harus dihargai tanpa pandang bulu.
Dalam aktivitas bisnis, diupayakan semua pihak memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran untuk saling memberikan keuntungan satu sama lain.
Secara konvensional, prinsip etika bisnis terdiri dari:
Prinsip otonom adalah sikap dan kemampuan individu dalam mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana, serta dilakukan dengan penuh kesadaran.
Prinsip ini memiliki unsur hakiki berupa kebebasan dalam bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Maksudnya ialah tindakan yang bersumber atas kehendak baik dan kesadaran pribadi.
Individu yang otonom adalah mereka yang sadar akan kewajiban serta bebas dalam bertindak dan mengambil keputusan yang menurutnya paling baik. Serta individu yang mau bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambil.
Kejujuran menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah bisnis konvensional. Tanpa adanya kejujuran dari semua pihak, aktivitas bisnis dapat terhambat atau bahkan merugi.
Prinsip kejujuran ini diperlukan juga dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Dimana semua pihak yang terlibat harus saling percaya, serius, dan jujur dalam menyepakati dan melaksanakannya.
Selain itu, prinsip kejujuran juga berkaitan dengan penawaran barang dan jasa kepada konsumen. Yaitu kesesuaian kualitas produk dengan harga dan penawaran yang dijanjikan.
Prinsip keadilan bertujuan agar setiap individu dalam aktivitas bisnis memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi. Sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Prinsip keadilan secara konvensional ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Keadilan distributif merupakan penyimpangan alokasi benefit dan beban setiap pihak sesuai dengan kontribusi tenaga dan pikiran terhadap benefit.
Benefit yang dibicarakan tersebut berupa pendapatan, kesejahteraan, pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang. Sedangkan beban berupa kewajiban sosial, tugas kerja, dan pajak.
Keadilan ini berkaitan dengan retribution (ganti rugi) dan hukuman atas tindakan atau keputusan yang dinilai salah. Seseorang dapat terbebas dari hukaman ini jika tindakan dan keputusannya berdasarkan paksaan dari pihak lain.
Keadilan kompensatoris berkaitan dengan kompensasi untuk pihak yang dirugikan. Kompensasi yang diberikan dapat berupa barang penebus kerugian, pelayanan, dan perlakuan medis.
Bisnis memiliki tujuan utama untuk memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu, semua pihak dalam kegiatan bisnis diupayakan saling memberikan keuntungan. Tidak boleh ada pihak yang merasa dirugikan.
Jika terdapat ketidakadilan atas ketidaksesuaian perjanjian, maka kerugiannya dapat dituntut lewat jalur hukum.
Prinsip integritas moral adalah kesadaran pribadi setiap pihak dalam menjaga nama baiknya dan nama baik perusahaan. Sehingga, mereka akan bertindak dengan baik dan bertanggung jawab.
Prinsip ini mencakup semua pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Seperti konsumen, karyawan, pemasok, investor, kreditor, masyarakat umum, relasi bisnis, pemerintah, dan sebagainya.
KiriminAja dirancang khusus untuk penjual online dalam menyediakan berbagai alat dan fitur inovatif yang merampingkan proses pengiriman dan meningkatkan penjualan Anda.
Dengan KiriminAja, Anda dapat dengan mudah terhubung ke beberapa penyedia logistik dan layanan pengiriman. Dengan begitu, Anda selalu memiliki akses ke tarif terbaik dan layanan paling andal.
Platform kami ramah pengguna dan mudah diintegrasikan ke bisnis Anda, sehingga lebih menghemat waktu dan mengurangi risiko kesalahan.
Salah satu fitur unik dari KiriminAja adalah support team yang ahli. Tim kami siap membantu dengan segala masalah terkait pengiriman yang mungkin Anda temui.
Iya, KiriminAja selalu berkomitmen sebagai solusi dukungan untuk Anda mengembangkan bisnis dan mencapai tujuan. Sehingga Anda tidak akan tetap kuat memegang prinsip etika bisnis.
Jadi tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda di dashboard KiriminAja secara gratis. Yuk, revolusikan bisnis jualan online Anda dengan KiriminAja hari ini dan rasakan manfaat #CashFlowAman, Bisnis jadi tenang.
Pamungkas
Diposting 15 Februari 2023
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 77 KM 7, RT 001/RW 033, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta 55581
Produk
Lainnya
Perusahaan
© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi