JEGM9LuOi2fTiuM8.webp
Home

/

Blog

/

Keuangan

Quick Ratio, Dari Pengertian Hingga Cara Hitungnya yang Bisa Bikin Bisnis Aman

Dalam bisnis ada banyak istilah perhitungan yang digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaan. Quick ratio adalah salah satu istilah keuangan yang umum ada di setiap perhitungan akuntansi bisnis.

Quick ratio ini hampir sama dengan current ratio, bahkan dalam rumusnya hanya ada sedikit perbedaan.

Quick ratio adalah salah satu cara menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. Lalu apa bedanya dengan current ratio? Hal apa yang mendasari quick ratio dan bagaimana cara menghitungnya?

Untuk memahami lebih detail dan jelas, KiriminAja menguraikan sejumlah fakta dan bagaimana pemakaian quick ratio dalam bisnis. Anda bisa menjadikan uraian ini sebagai pijakan untuk memahami akuntansi usaha lebih lanjut. 

Sebelum lanjut, sudahkah Anda mendaftar di Dashboard KiriminAja? Jika belum, alangkah baiknya untuk segera mendaftar sebab ada banyak fitur unggul yang bisa memudahkan Anda dalam manajemen order dan pengiriman paket.

Yuk, mari kita bahas semuanya di sini.

Pengertian Quick Ratio Menurut Ahli

Quick ratio atau rasio cepat menurut Kasmir adalah metode rasio uji cepat yang memiliki manfaat dalam menunjukkan adanya kemampuan bisnis maupun perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang jangka pendeknya menggunakan aset lancar tanpa memperhitungkan stock.

Sedangkan menurut Mamduh dan Abdul Halim, quick ratio adalah alat atau metode yang sebaiknya digunakan untuk mengukut kemampuan bisnis dalam memenuhi segala utang dan kewajiban jangka pendeknya.

Mereka menyebutkan hal tersebut karena quick ratio menghilangkan semua unsur yang berkaitan dengan persediaan dalam perhitungan yang ada.

Dari kedua pendapat di atas bisa diketahui, ada perbedaan antara current ratio dan quick ratio, yaitu terletak pada diikutsertakannya persediaan atau stock.

Dalam quick ratio, persediaan atau stock tidak masuk dalam perhitungan karena untuk menimbang-nimbang seberapa mampu perusahaan membayar utang jangka pendeknya.

Mengapa stock tidak diikutsertakan? Sebab stock biasanya berupa barang dengan transisinya menjadi uang membutuhkan waktu yang sangat lama.

Maka dari itu, quick ratio mengandalkan adanya aset yang bisa diubah menjadi uang dalam waktu yang singkat. Quick ratio biasa juga disebut sebagai rasio uji asam atau acid test ratio. 

Kita telah memahami bahwa quick ratio berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya seperti yang telah dibahas di atas. 

Sebagai tambahan, kami menyediakan artikel mengenai utang lancar yang bisa Anda baca di sini untuk dijadikan referensi lain dalam memahami quick ratio.

Rumus yang Digunakan dalam Menghitung Quick Ratio

Rumus quick ratio ini cukup sederhana, berikut rumusnya:

Quick Ratio = (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

Jadi, untuk menghitung quick ratio, pertama-tama adalah jumlah aset lancar dikurangi jumlah persediaan kemudian hasil tersebut dibagi dengan jumlah kewajiban lancar.

Aset lancar bisa berupa kas atau yang setara dengan kas, uang muka, piutang, surat berharga dan sejenisnya.

Sedangkan, persediaan adalah berbagai barang atau aset yang membutuhkan waktu lama untuk diubah menjadi uang.

Kewajiban lancar berupa utang, utang jangka pendek, utang bunga, pajak lancar dan sejenisnya. Apapun yang merupakan kewajiban dan harus dibayarkan perusahaan termasuk ke dalam kewajiban lancar.

Selain itu, salah satu aspek penting dalam keuangan bisnis adalah cara menghitung cash ratio untuk memastikan likuiditas yang sehat. Simak dalam tautan tersebut ya.

Cara Menghitung Quick Ratio Berdasarkan Rumusnya

Kita sudah mengetahui rumus dari quick ratio di atas. Berikut adalah cara menghitungnya.

Aset lancar berupa kas, surat berharga dan piutang misalnya, harus dijumlahkan semua supaya mendapat total bilangan. Namun perlu diingat, stock atau persediaan dan inventaris harus dikelompokkan sendiri dan dijumlah juga.

Selanjutnya, Anda juga perlu menjumlahkan berbagai kewajiban lancar agar menemukan nominal totalnya.

Setelah itu, aset lancar akan dikurangi oleh persediaan, kemudian dibagi dengan kewajiban lancar. Jangan sampai aset lancar dibagi dengan kewajiban lalu dikurangi persediaan, karena hal ini akan menyebabkan hasil yang sangat berbeda.

Case-nya misal begini:

  • Jumlah aset lancar adalah 100.000.000
  • Jumlah persediaan 20.000.000
  • Jumlah kewajiban lancar 40.000.000

Maka, aset lancar dikurangi persediaan, (100.000.000-20.000.000) hasilnya 80.000.000. Kemudian hasil tersebut dibagi dengan kewajiban lancar, 80.000.000 / 40.000.000, hasilnya adalah 2.

Nilai 2 tersebut adalah quick rationya. Lalu bagaimana dengan hasil di bawah 1, sama dengan 1 atau bahkan lebih dari 3? Berikut uraiannya.

Quick Ratio yang Baik

Untuk mengetahui quick ratio yang baik bisa dilihat dari hasil perhitungan rumusnya. Syarat minimal nilai quick ratio yang baik adalah sama dengan 1 atau 1:1.

Mengapa begitu? Sebab aset lancar yang setara dengan kewajiban lancar bisa menutupi utang jangka pendek yang ada, sehingga persediaan yang masih tersisa bisa diputar dan dialokasikan untuk menjalankan dana usaha sebuah bisnis.

Jika nilai ratio lebih dari 1, tentunya hal itu akan sangat baik karena masih terdapat sisa dana setelah membayar kewajiban lancar. Sisa dana tersebut bisa digunakan kembali.

Kalau nilai rasionya 2, maka ini sangatlah baik karena masih ada banyak sisa dana. Tapi jika nilai rasio mencapai angka 3 atau lebih, belum tentu bisa diartikan sebagai kemampuan yang baik.

Nilai rasio yang terlalu tinggi kadang mengindikasikan adanya alokasi dana yang buruk sehingga dianggap tidak produktif. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang buruk bagi perusahaan.

Contoh Soal dan Penerapan Quick Ratio

Berikut adalah contoh soal quick ratio.

Misalnya, Perusahaan X mempunyai transaksi tercatat dalam laporan keuangan per 1 Januari hingga 31 Desember 2022, sebagai berikut:

Aset lancar:

  • Uang tunai = 50.000.000
  • Kas = 40.000.000
  • Uang muka = 25.000.000
  • Surat berharga = 60.000.000
  • Inventaris/persediaan = 15.000.000

Kewajiban lancar:

  • Utang jaminan = 30.000.000
  • Utang pajak = 70.000.000
  • Utang Gaji = 10.000.000

Maka,

Quick Ratio = (Aset Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

= (175.000.000-15.000.000)/110.000.000

= 160.000.000/110.000.000

= 1,45

Jadi, hasil quick ratio adalah 1,45. Menandakan jika Perusahaan X mampu membayarkan kewajiban lancarnya tersebut. Nilai tersebut juga menandakan sehatnya kondisi keuangan Perusahaan X.

Nah, itulah pengertian hingga contoh soal dari quick ratio yang telah Anda baca. Dengan begitu kita bisa mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan itu sehat atau tidak berdasarkan nilai quick ratio.

Kondisi keuangan yang sehat tentunya juga didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah pengiriman produk ke konsumen yang termanajemen dengan baik. Manajemen order yang baik membuat arus keuangan menjadi transparan dan lancar. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Dashboard KiriminAja adalah solusi atas biaya logistik mahal dan manajemen logistik rumit.

Saat mengakses dashboard tersebut, Anda akan menemukan banyak sekali opsi jasa pengiriman yang bervariasi dan dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen dan seller.

Memakai KiriminAja berarti Anda bisa melakukan penghematan secara signifikan, menurunkan beban kewajiban, mengamankan cash flow, sekaligus membuat konsumen tetap puas.

Sebagai agregator logistik yang reliable di Indonesia, KiriminAja hadir untuk mendukung bisnis Anda memiliki #CashFlowAman, konsumen bertambah, dan bisnis jadi tenang.

Pamungkas

Diposting 21 Januari 2023

Keuangan

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

PT Selalu Siap Solusi

Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 77 KM 7, RT 001/RW 033, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

Terdaftar di

© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi