Kalau kamu adalah pebisnis online yang ingin pelanggan merasa “klik” sejak pertama kali pakai produkmu, maka kamu perlu paham satu hal penting yaitu workflow customer onboarding. Ini bukan sekadar proses sambutan biasa—ini soal bagaimana kamu bisa mengubah pelanggan baru jadi pengguna setia sejak awal.
Jangan tunggu pelanggan bingung sendiri, mulai bangun pengalaman onboarding yang sistematis dan efektif dengan workflow customer onboarding yang bisa kamu pelajari di sini.
Kalau kamu juga ingin membuat proses onboarding lebih efisien, menyenangkan, dan sekaligus bisa kamu integrasikan dengan strategi promosi seperti referral marketing, kamu wajib cek juga tools yang cocok buat referral marketing yang sudah dibahas tuntas.
Dan, kalau kamu butuh layanan pengiriman yang bisa diintegrasikan ke bisnismu dengan cepat, rapi, dan support digital yang jelas, daftar langsung di KiriminAja. Ada banyak fitur yang bisa bantu kamu kirim paket jadi lebih mudah dari biasanya!
Sekarang, mari kita bahas lebih dalam soal workflow customer onboarding, langkah demi langkahnya, supaya kamu bisa langsung praktik.
Onboarding bukan cuma “ucapan selamat datang”. Ia adalah pengalaman pertama pelanggan dengan bisnismu. Dan seperti kesan pertama lainnya, ini bisa jadi penentu: apakah mereka lanjut atau tinggal kenangan. Berikut adalah alur workflow customer onboarding yang ideal untuk kamu terapkan di bisnismu:
Langkah pertama ini jangan disepelekan. Saat seseorang baru saja mendaftar atau beli produkmu, langsung kirimkan pesan “welcome” yang personal. Jangan asal kirim template.
Contoh kontennya:
“Hai, [nama], selamat datang di [nama bisnismu]! Kami senang kamu ada di sini.”
Terdengar sederhana? Justru itu kuncinya—singkat, hangat, tapi punya sentuhan personal.
Setelah pesan awal, lanjutkan dengan pesan sambutan yang memberi tahu pelanggan apa yang bisa mereka harapkan. Ini bisa dikirim lewat email, chatbot, atau pop-up dalam aplikasi.
Tipsnya: buat ini seperti kamu ngobrol santai. Beri tahu mereka:
• Fitur yang tersedia
• Apa langkah pertama yang sebaiknya mereka lakukan
• Di mana mereka bisa minta bantuan
Pelanggan sering kali bingung mau mulai dari mana. Di sinilah kamu masuk. Buat panduan langkah demi langkah yang menunjukkan cara setting akun, memilih preferensi, atau menghubungkan dengan layanan lain.
Contoh:
Bisa berupa checklist sederhana yang muncul saat pertama login. Semakin jelas, semakin baik.
Pernah lihat dashboard kosong? Itu bisa jadi momen yang membingungkan. Jadi, alih-alih membiarkan tampilan kosong, isi dengan petunjuk atau ilustrasi.
Contoh konten:
“Belum ada data di sini. Mulai dengan mengunggah file pertamamu!”
Pendekatan ini memberi dorongan lembut yang terasa manusiawi.
Setiap fitur harus dikenalkan dengan tepat. Jangan asumsikan pelanggan langsung tahu cara pakainya. Buat tooltip, pop-up, atau video singkat.
Penting: hindari penjelasan teknis yang berbelit. Gunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti.
Kamu bisa siapkan demo, walkthrough interaktif, atau kuis singkat agar pengguna langsung paham dan terlibat. Training tidak harus membosankan.
Kiat:
Berikan opsi pelatihan yang bisa disesuaikan dengan level pelanggan (pemula hingga mahir). Jangan one-size-fits-all.
Pusat bantuan (help center) itu penting, tapi pastikan tampilannya tidak kaku dan membingungkan. Susun artikelnya dengan struktur yang jelas dan berikan opsi pencarian.
Strategi kontennya:
• Gunakan bahasa naratif
• Tulis seolah kamu sedang menjelaskan ke teman
• Buat video bantuan berdurasi pendek yang langsung ke intinya
Customer onboarding tidak berhenti di hari pertama. Buat alur komunikasi berkala di minggu pertama, kedua, dan ketiga.
Contoh jadwal:
• Hari ke-1: Welcome + quick start guide
• Hari ke-3: Tips eksplorasi fitur
• Hari ke-7: Tanya pengalaman sejauh ini
• Hari ke-14: Ajak upgrade atau undang teman
Setiap kali pelanggan mencapai sesuatu—selesaikan tutorial, unggah konten pertama, atau melakukan transaksi—beri apresiasi kecil.
Ide selebrasi:
• Badge digital
• Pop-up ucapan
• Email personal dengan hadiah kecil
Ini membangun ikatan emosional yang tidak bisa dibeli.
Kalau kamu menawarkan produk digital atau SaaS, LMS bisa jadi solusi onboarding skala besar. Kamu bisa kelola modul, ujian, progress tracking, dan lainnya.
Kelebihannya:
• Otomatis
• Terstruktur
• Bisa disesuaikan
Kamu juga bisa mengintegrasikannya ke sistem CRM atau email marketing milikmu.
Satu hal yang sering dilupakan: after-onboarding support. Di sinilah webinar mingguan atau bulanan bisa jadi sangat berharga.
Manfaat webinar onboarding:
• Menjawab pertanyaan real-time
• Menunjukkan fitur baru
• Menjalin hubungan komunitas dengan pelanggan
Kamu bisa mulai dari sesi Q&A sederhana, lalu lanjutkan ke workshop tematik yang mendalam.
Kesimpulan: Workflow yang Jelas Bikin Pelanggan yang Puas
Kalau kamu ingin pelanggan merasa dimengerti sejak awal, workflow customer onboarding ini perlu kamu perhatikan secara serius. Jangan tunggu pelanggan bingung dan kabur duluan. Dengan menyusun onboarding yang terstruktur dan manusiawi, kamu bisa meningkatkan loyalitas sekaligus mempercepat pertumbuhan bisnis.
Jangan lupa juga untuk daftar di KiriminAja sekarang ya biar kamu bisa merasakan pengalaman kirim paket makin gampang dan nggak ribet!
Akhmad Ilham Cahyono
Diposting 21 Mei 2025
Bisnis
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google