Rahasia 5A Marketing: Dari Aware ke Advocate, Biar Brand Kamu Dikenang

Kamu pasti sering dengar 5a marketing. Di lapangan, perilaku konsumen berubah cepat. Mereka lompat kanal, banding harga, cek review, lalu baru memutuskan. Customer journey makin zigzag. Strategi pun harus mengikuti alur itu, bukan sebaliknya. Nah ini yang sering kejadian. Brand fokus di iklan, lupa merawat langkah setelah klik. Padahal momen pasca klik menentukan loyalitas.

Kalau di lapangan, ceritanya beda. Kotler mengenalkan 5A: Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate. Alur ini memetakan emosi dan aksi pelanggan. Kita pakai untuk menyusun konten, CTA, dan layanan. Kalau ingin langsung mencoba, kamu bisa daftar KiriminAja di sini agar alur pengirimanmu rapi dari awal.

Tim KiriminAja sering bantu seller dan brand lokal menutup celah di setiap langkah. Dari edukasi sampai logistik. Ceritanya ringan, tapi dampaknya terasa. Ini bisa kamu contek untuk customer path 5a yang lebih mulus.

Mengenal Konsep 5A Marketing

Apa itu 5a dalam marketing? Ini kerangka dari Aware sampai Advocate. Fokusnya hubungan, bukan hanya akuisisi.

Bedanya dengan aida marketing. AIDA berhenti di Action. 5A lanjut ke Advocate. Jadi ada fokus retensi dan rujukan.

Mengapa relevan? Konsumen terhubung sepanjang waktu. Mereka tanya teman, cek komunitas, dan DM admin. Customer journey dengan 5a lebih pas untuk pola itu. Butuh fondasi taktis. Lihat juga komponen marketing plan agar taktikmu tersusun rapi, bukan lompat sana sini.

Tahap 1: Aware

Pelanggan mengenal merek lewat exposure. Konten singkat dan konsisten. Hindari janji berlebihan.

Strategi KiriminAja. Kampanye digital ringan, konten edukatif, dan media sosial yang relevan.

Contoh aware. Post edukasi soal cara kirim barang hemat waktu. Pakai hook masalah, lalu beri solusi singkat.

Tahap 2: Appeal

Pesan terasa nyambung. Visual bersih, bahasa jelas, manfaat konkret.

Strategi KiriminAja. Storytelling dari kurir dan seller, testimoni, serta UI/UX aplikasi yang ringkas.

Highlight produk. Praktis, hemat waktu, biaya transparan. Ini bikin minat naik tanpa gimmick.

Tahap 3: Ask

Pelanggan cari info lebih. Mereka bandingkan, cek ongkir, tanya resi.

Strategi. Sediakan FAQ, chatbot, artikel blog, video tutorial. Tutup dengan CTA yang lugas.

Coba kalimat ini. “Coba daftar gratis dan lihat kemudahan pengiriman sendiri.” Sekalian daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sekarang juga agar stokmu tidak mengendap. Register dan tes alurnya hari ini.

Tahap 4: Act

Pelanggan mengambil tindakan. Registrasi, input alamat, kirim paket pertama.

Strategi KiriminAja. Onboarding sederhana, panduan singkat, dan promo pendaftaran seperti diskon ongkir pertama. Manfaat terasa cepat.

Dorongan halus. Tawarkan checklist kirim pertama. Ajak daftar dan kirim barangmu via KiriminAja sebelum jam operasional kurir tutup.

Tahap 5: Advocate

Pelanggan puas lalu merekomendasikan. Review jujur, repeat order, dan rujukan teman.

Strategi. Referral program, reward poin, dan showcase testimoni pelanggan. Balas cepat saat mereka mention merekmu.

Efek jangka panjang. Muncul brand trust. Akuisisi organik jadi lebih murah. Customer path 5a terasa komplit.

Dengan 5a marketing, kamu melihat alur penuh. Bukan hanya angka iklan, tetapi hubungan yang bertahan. Kamu bisa mulai dari konten edukatif, teruskan ke layanan cepat, lalu tutup dengan program rujukan. Susun rencana pemasaran 5a yang sederhana, uji, lalu iterasi. KiriminAja siap jadi mitra logistik yang ringan di operasional, dari pendaftaran sampai pelacakan. Butuh dorongan pertama? Daftar dan kirim barangmu via KiriminAja hari ini, biar paket pertama jadi bukti, bukan sekadar rencana.