Cara Menghitung HPP Full Costing: Rumus, Contoh, dan Panduan Lengkap

D
Danusantoso
Diposting 14 Nov 20255 menit baca
Bisnis
cara-menghitung-hpp-metode-full-costing

Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) adalah langkah fundamental bagi setiap bisnis yang ingin menentukan harga jual secara akurat dan menjaga margin tetap sehat. Jika Anda mencari cara menghitung HPP yang paling komprehensif, maka metode full costing adalah pendekatan yang paling sesuai karena memasukkan seluruh biaya produksi—baik langsung maupun tidak langsung.

Dalam panduan lengkap ini, kami membahas konsep HPP, metode full costing, rumus yang digunakan, hingga contoh perhitungan yang dapat langsung Anda terapkan. Dengan memahami metode ini, Anda dapat mengoptimalkan biaya, meningkatkan akurasi penentuan harga jual, serta mengelola efisiensi operasional dengan lebih baik.

Apa Itu HPP dan Mengapa Penting untuk Bisnis?

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah total biaya yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk. Komponen utama HPP meliputi:

  • Biaya bahan baku
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Biaya overhead pabrik

Menghitung HPP dengan tepat sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap:

  • Penentuan harga jual
  • Margin keuntungan
  • Evaluasi efisiensi produksi
  • Perencanaan pengeluaran dan anggaran

HPP yang tidak akurat dapat menyebabkan harga jual terlalu tinggi (produk tidak kompetitif) atau terlalu rendah (margin bisnis tergerus).

Apa Itu Metode Full Costing?

Full costing, atau disebut juga absorption costing, adalah metode menghitung HPP yang memasukkan seluruh biaya yang terkait dengan proses produksi, termasuk:

  • Biaya langsung (bahan baku dan tenaga kerja)
  • Biaya tidak langsung (overhead pabrik)

Metode ini memberikan gambaran biaya produksi yang lebih akurat, sehingga sangat cocok digunakan untuk:

  • Bisnis manufaktur
  • Produk dengan variasi biaya overhead besar
  • Perhitungan harga jual jangka panjang
  • Analisis profitabilitas produk

Metode-Metode Perhitungan HPP yang Umum Digunakan

Ada beberapa metode perhitungan HPP, dan masing-masing memiliki kelebihan serta tujuan penggunaan yang berbeda.

  • Metode HPP Langsung (Direct Costing)
    Hanya mencakup biaya produksi yang langsung berhubungan dengan pembuatan produk.
  • Metode HPP Tidak Langsung / Full Costing
    Menghitung seluruh biaya produksi, termasuk overhead langsung maupun tidak langsung.
  • Metode HPP Rata-Rata (Average Costing)
    Menggunakan total biaya produksi dibagi total unit yang dihasilkan.
  • Metode HPP Standar (Standard Costing)
    Menggunakan standar biaya berdasarkan data historis, lalu membandingkannya dengan actual cost untuk evaluasi efisiensi.

Cara Menghitung HPP dengan Metode Full Costing

Berikut langkah sistematis untuk menghitung HPP menggunakan metode full costing:

Identifikasi Biaya Bahan Baku

Catat seluruh pembelian bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi.

Identifikasi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Masukkan upah pekerja yang terlibat langsung dalam produksi.

Identifikasi Biaya Overhead Pabrik

Termasuk biaya yang tidak langsung melekat pada produk, seperti:

  • Listrik
  • Gas
  • Penyusutan mesin
  • Perawatan alat
  • Sewa pabrik

Hitung Total Seluruh Biaya Produksi

Jumlahkan seluruh biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead.

Hitung Jumlah Unit Produk

Jumlah unit yang dihasilkan pada periode produksi.

Rumus Full Costing

HPP per Unit = Total Biaya Produksi / Total Unit Produk

atau

HPP = (Bahan Baku + Tenaga Kerja + Overhead) / Unit Produk

Contoh Perhitungan HPP Menggunakan Metode Full Costing

Studi Kasus: Produksi 1.000 Mug Keramik

Biaya Bahan Baku

  • Tanah liat: Rp4.000.000
  • Pewarna & glasur: Rp1.500.000
  • Kemasan: Rp1.000.000
  • Total: Rp6.500.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Pekerja harian: Rp3.500.000
  • Operator pembakaran: Rp1.800.000
  • Total: Rp5.300.000

Biaya Overhead Pabrik

  • Listrik & gas: Rp2.000.000
  • Penyusutan mesin: Rp1.200.000
  • Sewa workshop: Rp3.000.000
  • Perawatan alat: Rp800.000
  • Total: Rp7.000.000

Total Biaya Produksi:

Rp6.500.000 + Rp5.300.000 + Rp7.000.000 = Rp18.800.000

Total Unit:

1.000 unit

HPP per unit:

Rp18.800.000 / 1.000 = Rp18.800

Dengan demikian, harga pokok produksi per mug adalah Rp18.800, dan dapat digunakan sebagai dasar menentukan harga jual.

Hubungan HPP Full Costing dengan Harga Jual Produk

HPP yang akurat memberikan fondasi bagi perhitungan harga jual yang tepat. Rumus dasar harga jual:

Harga Jual = HPP + (HPP × Margin Keuntungan)

Dengan margin 40%, harga jual menjadi:

18.800 + (18.800 × 40%) = Rp26.320

Ini memastikan harga jual tetap kompetitif tanpa mengorbankan profit.

Bagaimana KiriminAja Membantu Efisiensi Biaya Operasional

Selain mengelola biaya produksi, efisiensi operasional seperti pengiriman barang juga memengaruhi total biaya bisnis Anda.

KiriminAja hadir sebagai aplikasi pengiriman paket yang membantu Anda:

  • Mengurangi risiko paket hilang atau terlambat
  • Mengoptimalkan alur pemrosesan pengiriman
  • Menjaga arus kas tetap sehat melalui fitur COD Advance (cairkan hingga 50% dana COD saat paket diserahkan ke kurir)
  • Mempermudah rekonsiliasi dan manajemen order

Dengan KiriminAja, Anda dapat mengontrol seluruh rantai logistik secara lebih efektif, sehingga biaya operasional lebih efisien. Registrasi sekarang dan rasakan kemudahannya di dashboard KiriminAja.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Perhitungan HPP dan Full Costing

  • Apa rumus harga pokok produksi?
    Rumus HPP = Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Overhead Pabrik.
  • Apa kelebihan metode full costing?
    Memberikan gambaran biaya produksi yang komprehensif karena memasukkan seluruh biaya.
  • Bagaimana menghitung HPP per unit?
    Total biaya produksi dibagi jumlah unit yang dihasilkan.
  • Mengapa HPP penting untuk bisnis?
    Karena menentukan harga jual, margin, dan efisiensi produksi.

Metode full costing adalah pendekatan perhitungan HPP yang paling lengkap dan akurat untuk bisnis yang ingin menilai biaya produksi secara menyeluruh. Dengan memahami komponen biaya, rumus, hingga contoh penerapannya, Anda dapat:

  • Mengoptimalkan harga jual
  • Mengontrol margin
  • Mengelola biaya operasional lebih efisien
  • Mengambil keputusan bisnis dengan data yang lebih tepat

Dan dengan dukungan KiriminAja, proses operasional dan pengiriman Anda dapat menjadi lebih efisien, stabil, dan mudah dikontrol.

Artikel Terkait

tren-omnichannel-marketing-untuk-bisnis-logistik

Omnichannel Logistik: Cara Bisnis Tetap Terkendali

Pamungkas06 Dec 2025
strategi-inbound-marketing-logistik

Strategi Inbound Logistik: Cara Mendatangkan Big Customer

Pamungkas05 Dec 2025
kredibilitas-melalui-media

Digital PR: Strategi Membangun Kredibilitas Melalui Media

Pamungkas05 Dec 2025
Hubungi Kamivia WhatsApp