Home

/

Blog

/

Keuangan

Mengenal Cost Allocation Base: Gambaran Umum, Mekanisme, dan Jenis

Cost allocation atau alokasi biaya merupakan salah satu bagian dari akuntansi biaya. Secara sederhananya, cost allocation adalah sebuah aktivitas yang berkaitan dengan berbagai jenis biaya dalam perusahaan.

KiriminAja merangkum sejumlah pembahasan tentang cost allocation. Yuk mari simak semuanya di sini dengan lebih detail. 

Kirim paket juga dengan KiriminAja, biar cost pengiriman atau ongkir senantiasa aman!

Apa yang Dimaksud Cost Allocation?

Cost allocation adalah proses pembebanan biaya, identifikasi, serta pengumpulan biaya ke objek biaya. Misalnya, alokasi biaya untuk produk, cabang perusahaan, departemen, dan sebagainya.

Tujuan adanya alokasi biaya dalam sebuah bisnis Adalah untuk mengontrol persebaran arus kas. Yaitu memastikan mengalokasikan biaya ke objek biaya sudah sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Dengan mengalokasikan biaya melalui ketentuan yang benar, Anda dapat mengetahui objek biaya mana yang dapat menghasilkan keuntungan atau bahkan kerugian.

Namun, jika biaya dialokasikan ke objek biaya yang salah, maka Anda dapat mengalokasikan sumber daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan laba sesuai yang diharapkan. Nah memahami pengertian alokasi biaya dalam bisnis itu juga penting loh, makanya jangan sampai lewatkan dan cek di link di atas. 

Untuk menambah wawasan mengenai dunia cost, ada baiknya Anda juga mempelajari apa itu hpp full costing di sini agar harga jual bisa untung.

Apa Saja Manfaat Cost Allocation?

Mengapa cost allocation perlu dilakukan? Berikut dua manfaat yang dapat menjawab pertanyaan tersebut:

Membantu Proses Pengambilan Keputusan Bisnis

Melalui cost allocation, Anda dapat mengetahui data terkait besarnya biaya dalam setiap objek biaya. Serta kinerja objek biaya tersebut, apakah memberikan keuntungan atau tidak.

Data tersebut kemudian dapat Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan. Misalnya, jika suatu objek biaya kurang menguntungkan, maka Anda dapat mengurangi dan mengalokasikannya ke objek biaya yang lain.

Membantu Mengevaluasi Sistem Manajemen Bisnis

Jika objek biaya tidak menguntungkan, Anda dapat membuat evaluasi terkait sistem manajemen bisnis Anda. Kemudian buatlah kebijakan yang lebih baik.

Pernah mendengar soal cost pool? Simak yuk langsung fungsi dan pengertian cost pool di sini.

Apa Saja Jenis-Jenis Cost Allocation?

Setelah mengetahui definisi cost allocation, selanjutnya Anda perlu mengetahui klasifikasi biaya dalam akuntansi biaya. 

Sehingga, Anda dapat mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke objek biaya yang tepat. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis biaya.

Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang tidak perlu dialokasikan ke objek biaya mana pun. Sebab, biaya jenis ini dapat langsung ditemukan dalam produk atau jasa tertentu.

Dengan biaya langsung, Anda dapat dengan mudah menentukan pengeluaran mana yang dipakai untuk menghasilkan produk atau jasa. Karena Anda tidak perlu mengetahui pengeluaran mana saja yang harus masuk ke sektor tertentu.

Misalnya, alokasi biaya langsung untuk upah karyawan yang ditugaskan di outlet lain diketahui. Sehingga biayanya tidak perlu dialokasikan ke outlet tersebut.

Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak memiliki keterkaitan langsung dengan objek biaya tertentu seperti outlet, produk, atau fungsi. Namun, biaya ini diperlukan untuk kegiatan operasional dan keberlangsungan bisnis.

Untuk prosesnya, pertama biaya ini diidentifikasi, dikumpulkan, lalu dialokasikan ke objek biaya tertentu dalam bisnis. Contohnya, biaya administrasi, biaya keamanan, dan sebagainya.

Biaya tidak langsung sendiri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang sudah ditetapkan untuk objek biaya tertentu. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlah sesuai dengan besaran output.

Biaya Overhead

Biaya overhead dalam pembukuan dapat pula disebut dengan biaya lain-lain. Biaya tidak langsung yang bukan merupakan biaya produksi. Melainkan hanya sebagai pendukung kegiatan produksi atau penjualan produk.

Sehingga, biaya ini tidak ada hubungan dengan biaya bahan baku atau tenaga kerja yang dikeluarkan untuk membuat produk. 

Dalam pembukuan, biaya ini dibebankan ke akun pengeluaran. Secara otomatis, biaya ini harus tetap dibayarkan meskipun Anda tidak menjual produk.

Contoh untuk biaya overhead misalnya, biaya asuransi, biaya penelitian dan pengembangan, biaya utilitas, biaya administrasi dan hukum, biaya sewa, dan biaya lainnya.

Alur Proses Cost Allocation

Proses cost allocation dilakukan dengan melalui tahapan-tahapan sebelum kemudian mengalokasikan biaya ke objek biaya. Berikut cara-caranya:

Mengidentifikasi Objek Biaya

Hal pertama yang perlu dilakukan dalam proses cost allocation adalah mengidentifikasi biaya apa saja yang diperlukan bisnis Anda. Tujuannya untuk memperkirakan biaya-biaya tersebut secara terpisah.

Proses identifikasi biaya ini perlu dilakukan agar arus pergerakan mereka adalah kehidupan bisnis. Sehingga memerlukannya sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.

Selain mengidentifikasi jenis biaya, Anda juga perlu menentukan dasar alokasi biaya. Yaitu dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya ke objek biaya.

Contoh objek biaya misalnya, cabang bisnis / outlet, departemen, proyek, merek, lini produk, dan sebagainya.

Akumulasi Biaya ke dalam Kumpulan Biaya

Setelah Anda memperoleh data jenis-jenis biaya dalam kegiatan bisnis, selanjutnya akumulasikan ke dalam kumpulan biaya. Kemudian Anda dapat mengalokasikan biaya ke objek biaya jika sudah tersedia dananya.

Saat pengumpulan dana, Anda dapat  membuat pembagian dimana biaya bisa dikumpulkan berdasarkan basis alokasi yang dipakai.

Contoh kumpulan biaya ini misalnya, pembayaran air, pembayaran listrik, asuransi, biaya sewa, biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan kendaraan, dan sebagainya.

Mengantisipasi Cost Driver

Setelah membuat manajemen cost allocation, sebaiknya Anda juga mengantisipasikan adanya cost driver. Yaitu proses yang mengakibatkan adanya perubahan biaya dalam suatu kegiatan bisnis. 

Contoh cost driver misalnya jumlah jam kerja, jumlah jam kerja mesin, jumlah pembayaran diproses, jumlah pesanan pembelian, serta jumlah faktur yang dikirim pelanggan, jumlah ongkos distribusi.

Untuk mengantisipasi adanya cost driver, Anda dapat membuat kebijakan yang dapat menekan biaya. Misalnya bekerjasama dengan KiriminAja untuk manajemen distribusi produk Anda.

Sebagai platform penyedia jasa aggregator logistik, KiriminAja memberikan solusi pengiriman produk dengan mudah dan murah. Sehingga, Anda dapat mencegah adanya cost driver, menghasilkan #CashFlowAman, sehingga Bisnis Jadi Tenang.

Anda hanya perlu mendaftar secara gratis di dashboard KiriminAja, lalu melakukan beberapa verifikasi, dan bisa langsung mengakses fitur-fitur yang dapat mengotomatiskan pengiriman produk ke konsumen Anda.

Pamungkas

Diposting 1 Februari 2023

Keuangan

#BantuMenujuLebihMaju

Mulai Kirim Paketmu Sekarang!

Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.

Atau versi Web Dashboard

PT Selalu Siap Solusi

Jalan Palagan Tentara Pelajar Nomor 77 KM 7, RT 001/RW 033, Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

Terdaftar di

© 2020 - 2024 PT Selalu Siap Solusi