Dasar alokasi biaya (cost allocation base) adalah konsep yang wajib kamu pahami kalau ingin mengelola pengeluaran bisnis dengan efektif. Tanpa strategi alokasi biaya yang tepat, arus kas bisa jadi bocor ke mana-mana tanpa kamu sadari.
Dalam dunia akuntansi biaya, istilah cost allocation adalah proses yang sangat esensial untuk memastikan setiap biaya dibebankan ke objek yang tepat. Nah, dasar alokasi biaya sendiri menjadi pedoman utama dalam pembagian beban biaya tersebut agar akurat dan relevan.
Artikel ini akan membahas apa itu alokasi biaya, cara kerja dasar alokasi biaya, jenis-jenis biaya yang perlu dialokasikan, hingga contoh alokasi biaya yang bisa langsung kamu terapkan di bisnis kamu. Yuk, simak sampai habis!
Jangan lupa juga untuk membuat cost pengiriman jadi lebih murah, caranya mudah kok, tinggal daftar di KiriminAja sekarang. Biar pengiriman paket dapet diskon terus-terusan!
Sebelum masuk lebih dalam ke topik utama, mari pahami dulu apa itu cost allocation. Cost allocation adalah proses membebankan biaya ke objek biaya tertentu, misalnya ke produk, divisi, departemen, atau proyek dalam bisnismu.
Tujuannya adalah untuk melihat seberapa besar biaya yang digunakan oleh setiap objek biaya tersebut. Dari sini, kamu bisa menentukan mana yang efisien dan mana yang perlu evaluasi. Alokasi biaya ini penting untuk kamu pahami, tanpa pemahaman yang jelas bisa-bisa alokasinya amburadul loh!
Namun, agar proses alokasi ini berjalan adil dan logis, kamu butuh dasar alokasi biaya (cost allocation base) yang jelas. Tanpa dasar ini, pembagian biaya bisa tidak proporsional dan malah merugikan.
Nah selain itu, kamu juga perlu tahu tentang cara hitung HPP full costing yang juga bisa masuk dalam alokasi biaya ini, klik dan baca langsung di link ini ya.
Seperti namanya, dasar alokasi biaya (cost allocation base) adalah acuan yang digunakan untuk menentukan seberapa besar biaya yang dialokasikan ke objek biaya. Misalnya, kamu bisa menggunakan jumlah jam kerja, jumlah pesanan, atau luas ruang kerja sebagai dasar pembagiannya.
Dengan adanya cost allocation base, pembagian biaya jadi lebih adil, transparan, dan relevan dengan aktivitas yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Contoh:
• Biaya listrik dibagi berdasarkan jumlah mesin yang beroperasi.
• Biaya pengemasan dibagi berdasarkan jumlah unit barang yang dikirim.
Mengalokasikan biaya bukan hanya soal pembukuan, tapi juga alat strategis yang bisa bantu kamu mengambil keputusan bisnis dengan lebih akurat.
Dengan mengetahui berapa besar biaya pada masing-masing objek, kamu bisa menganalisis kinerja mereka. Jika ada yang tidak memberikan return sesuai biaya, kamu bisa realokasikan sumber daya ke bagian lain yang lebih potensial.
Alokasi biaya adalah cermin efisiensi. Kalau ternyata biaya tidak sebanding dengan output, kamu bisa segera mengevaluasi sistem kerja atau manajemen pada objek tersebut.
Untuk menjalankan proses alokasi biaya secara tepat, kamu perlu memahami klasifikasi biayanya dulu. Berikut tiga jenis biaya yang umum dialokasikan:
Biaya yang langsung bisa diidentifikasi dengan objek biaya. Misalnya gaji karyawan di satu cabang, atau bahan baku produk tertentu. Biaya ini tidak perlu dibagi, karena sudah jelas penggunaannya.
Biaya yang tidak terkait langsung dengan satu objek biaya, misalnya listrik, keamanan, atau administrasi. Biaya ini perlu dialokasikan dengan bantuan base cost yang adil, seperti jumlah ruang yang dipakai atau jumlah jam operasional.
Biaya tambahan yang mendukung aktivitas produksi atau penjualan, seperti asuransi, sewa kantor, atau pengembangan teknologi. Meski tidak terlihat langsung hasilnya, biaya overhead tetap penting untuk keberlangsungan bisnis.
Simak juga pembahasan tentang cost pool berikut, biar ga semakin bingung dan biar semuanya terlihat lebih jelas.
Agar alokasi biaya berjalan optimal, kamu perlu menjalankan prosesnya secara bertahap. Berikut alurnya:
Pertama-tama, kamu harus tahu ke mana saja biaya akan dialokasikan. Objek biaya bisa berupa outlet, divisi pemasaran, lini produk, atau bahkan proyek khusus.
Kumpulkan semua biaya terkait ke dalam satu kategori atau kelompok biaya (cost pool). Ini membantu kamu menghitung total biaya sebelum dialokasikan.
Contoh: semua biaya distribusi seperti pengiriman, bahan bakar, dan logistik dikumpulkan dalam satu cost pool.
Nah, ini tahap krusialnya. Tentukan dasar alokasi biaya (cost allocation base) sesuai karakteristik biaya yang ingin kamu bagi. Kalau biayanya terkait pengiriman, kamu bisa pakai jumlah paket sebagai base-nya. Kalau biayanya listrik, bisa pakai jam kerja mesin.
Cost driver adalah faktor yang menyebabkan biaya berubah. Misalnya, peningkatan jumlah pesanan bisa memicu naiknya ongkos kirim.
Untuk mengontrol ini, kamu bisa bekerjasama dengan platform seperti KiriminAja, yang membantu mengefisienkan distribusi dan menghindari pembengkakan biaya.
Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh alokasi biaya dalam praktik bisnis sehari-hari:
• Biaya listrik dibagi ke setiap divisi berdasarkan jam operasional mesin.
• Biaya logistik dialokasikan berdasarkan jumlah pengiriman tiap divisi.
• Biaya sewa ruangan dibagi berdasarkan luas area kerja masing-masing unit.
Dalam semua contoh itu, cost allocation base adalah elemen penentu agar pembagian tidak asal dan sesuai kenyataan.
Distribusi produk sering jadi salah satu pengeluaran terbesar, apalagi kalau belum terintegrasi dengan sistem logistik yang efisien. Nah, KiriminAja bisa jadi solusi buat kamu.
Sebagai platform aggregator logistik, KiriminAja bantu kamu mengatur pengiriman dengan berbagai ekspedisi secara otomatis. Biaya jadi lebih hemat, proses lebih cepat, dan tentunya #CashFlowAman.
Cukup daftar gratis di dashboard KiriminAja, verifikasi akun, dan kamu langsung bisa akses fitur-fitur pengiriman otomatis ke seluruh Indonesia.
Kesimpulan
Sekarang kamu tahu bahwa dasar alokasi biaya (cost allocation base) adalah pilar penting dalam pengelolaan keuangan bisnis. Dengan memahami apa itu cost allocation, jenis-jenis biaya, dan cara menentukan dasar alokasinya, kamu bisa membuat strategi pengeluaran yang lebih presisi.
Ingat, pengelolaan biaya yang baik bukan hanya soal mencatat, tapi juga soal membuat keputusan yang tepat berdasarkan data. Dan jangan lupa, untuk alokasi biaya logistik yang lebih efisien, kamu bisa andalkan KiriminAja.
Pamungkas
Diposting 1 Februari 2023
Keuangan
Artikel Terkait
#BantuMenujuLebihMaju
Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan aplikasi KiriminAja.
Atau versi Web Dashboard
PT Selalu Siap Solusi
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.77, Mudal, Sariharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
© 2020 - 2025 PT Selalu Siap Solusi
This site is protected by reCAPTCHA and the Google