Praktik Pengembangan Produk yang Relevan Bagi Bisnis Online di 2023

Pamungkas
1 tahun lalu
Bisnis
Contoh Pengembangan Produk

Praktik pengembangan produk memang terasa seperti proses tebak-tebakan siapa yang lebih dulu hadir di dunia ini, apakah ayam atau telur?

Apalagi, jika Anda di momen merasakan stuck pada penjualan suatu produk. Segala cara telah dilakukan namun hasilnya tetap saja. Penjualan tidak meningkat namun marketing tetap menuntut biaya promosi.

Sebelum lebih jauh lagi, ada baiknya Anda menguasai hal lain selain produk yaitu pengembangan pasar.

Sebagai referensi awal, Anda bisa membaca mengenai apa itu pengembangan pasar dan strateginya pada tautan tersebut. Bagaimanapun juga, pengembangan pasar dan produk sama-sama pentingnya.

Namun, kali ini mari kita masuk kepada permasalahan yang sering ditemukan yaitu mengenai pengembangan produk.

KiriminAja akan berusaha menyajikan informasi mengenai apa itu pengembangan produk, apa tujuannya, bagaimana tahapan, serta contoh praktiknya. Jadi, jangan sampai terlewatkan ya.

Apa Itu Pengembangan Produk?

Pengembangan produk merupakan sebuah strategi yang dilakukan perusahaan untuk mengembangkan produknya. Hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan produk adalah meng-upgrade atau melakukan perubahan terhadap produk lama.

Pengembangan produk tidak hanya berlaku pada produk lama saja. Namun juga bisa digunakan terhadap produk baru demi tingkat penjualan yang menjanjikan. 

Mudahnya, pengembangan produk adalah inovasi yang dilakukan untuk menambah nilai sebuah produk. Baik itu menjadi produk baru maupun produk lama dengan ciri khas yang berbeda. Contoh dan indikator inovasi produk ini diperlukan dalam pengembangan.

Menurut beberapa ahli, pengembangan produk adalah strategi untuk membuat perusahaan bertumbuh. Dengan cara menyajikan modifikasi atau perubahan baru terhadap target pasar yang sudah ditentukan.

Adanya pengembangan produk ini biasanya berangkat dari permasalahan sebuah produk yang tidak lagi beredar lancar, tingkat konversinya yang rendah, dan penyesuaian terhadap perubahan zaman yang ada. Simak juga pengertian minimum viable produk (mvp) ini untuk memperluas wawasan.

Apa Tujuan Pengembangan Produk?

Pengembangan produk tentunya memiliki tujuan yaitu untuk menambah dan memberikan nilai baru yang lebih maksimal bagi konsumen dan pasar.

Tujuan lain dari pengembangan produk adalah untuk bersaing dengan kompetitor. Produk yang telah berkembang bisa memenangkan persaingan yang terjadi di pasaran.

Pengembangan produk juga memiliki beberapa tujuan lain seperti:

  • Memenuhi adanya kebutuhan baru dan membuat citra perusahaan menjadi baik.
  • Mempertahankan daya saing yang ada di pasaran.
  • Memenuhi adanya kebutuhan konsumen serta keinginan pelanggan.
  • Ingin menambah omset atau hasil penjualan supaya meningkat.
  • Mendayagunakan adanya sumber-sumber produksi.
  • Bersaing dengan kompetitor yang valid.
  • Membuat konsumen merasa tidak bosan.
  • Membuat kemasan produk menjadi lebih sederhana.

Selain itu, masih banyak tujuan lain yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan hubungan antara bisnis serta konsumen Anda.

Tahap-tahap Pengembangan Produk dalam Bisnis

Dalam pengembangan produk terdapat beberapa tahap krusial yang mesti dilakukan.

Sejumlah tahapan ini penting dilakukan untuk menciptakan produk atau menaikkan nilai produk. Sehingga, value produk lebih maksimal dan sesuai dengan kebutuhan/keinginan konsumen di pasar.

Berikut adalah beberapa tahapan dalam mengembangkan sebuah produk:

Brainstorming atau Pengulikan Ide

Tahap pertama dalam fase pengembangan produk adalah brainstorming.

Berangkat dari masalah produk lama atau permasalahan pasar, Anda perlu menciptakan ide yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Pengulikan ide bersifat vital sebab inilah landasan utama Anda memulai sebuah proses pengembangan produk. Ide-ide tersebut dapat berupa:

  • apa kebutuhan pelanggan terhadap produk
  • bagaimana kesenjangan yang ada di pasar
  • bagaimana ide tersebut bisa bersatu dengan lini bisnis atau produk lain.

Penyaringan Ide dari Brainstorming

Langkah atau tahapan selanjutnya adalah penyaringan ide. Dalam tahap pertama tentunya akan banyak ide yang muncul.

Ide-ide tersebut perlu disaring dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Cara yang bisa dilakukan untuk penyaringan ide adalah dengan menilai umpan balik dari para pekerja atau kolega.

Perencanaan Ide dan Realisasi

Setelah melakukan penyaringan ide, tahap selanjutnya adalah perencanaan. Tahap ini sedikit lebih konkret dari 2 tahapan sebelumnya yang abstrak.

Pada tahap realisasi, Anda perlu menyusun rencana apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan ide tersebut.

Misalnya, jika produknya berwujud fisik, maka Anda perlu menyiapkan inovasi proses produksi menggunakan bahan-bahan terbaru atau yang lebih berkualitas.

Membuat Prototipe

Apabila langkah sebelumnya sudah berjalan, tahap selanjutnya adalah membuat prototipe.

Tahap ini adalah sampel produk yang diproduksi secara massal dengan sebutan minimum viable product (MVP). Produk MVP ini merupakan versi dasar/awal dari ide yang menjadi sebuah prototipe.

Tahap Pengujian Pasar

Setelah prototipe jadi, maka langkah selanjutnya adalah pengujian dengan melepas atau memasarkan produk ke pasaran.

Namun cakupan pasar yang ditarget harus memiliki audiens yang bisa memberikan feedback terhadap produk Anda tersebut.

Pemilihan cakupan pasar yang spesifik itu berfungsi untuk memastikan Anda mendapat umpan balik atau komentar terkait produk.

Artinya, Anda perlu mengumpulkan berbagai macam informasi serta masukan bahkan kekurangan serta kelebihan produk Anda.

Dengan begitu, Anda akan tahu apakah produk yang sudah dikembangkan itu layak atau tidak dilempar ke pasar yang lebih luas.

Karena mendapat feedback, Anda wajib melakukan evaluasi pada produk tersebut. Jika dibutuhkan, produk bisa mengalami pengembangan ulang sesuai feedback.

Setelah dirasa cocok dan sesuai maka tahap akhirnya adalah komersialisasi atau perilisan secara resmi produk ke pasar untuk diperjualbelikan.

Contoh Pengembangan Produk

Contoh pengembangan produk yang pernah dilakukan adalah dari perusahaan pembuat air minum bersoda, Coca-Cola.

Pada 2022, Coca-cola meluncurkan produk Frestea, produk teh dalam kemasan beraroma melati. Kemudian pada 2003 mengeluarkan Fanta dengan berbagai macam rasa buah.

Coca-cola terus melakukan inovasi berdasarkan kegemaran dan selera konsumen terhadap produk minuman sejenis. Praktik yang dilakukan Coca-Cola Itu adalah salah satu contoh dari pengembangan produk.

Contoh lain adalah KiriminAja yang di tengah-tengah masa pandemi memfasilitasi para pelaku bisnis online dan masyarakat dengan biaya ongkir terjangkau serta layanan ekstra.

Sebagai bisnis yang baru tumbuh di masa pandemi, KiriminAja secara simultan melakukan pengembangan produk untuk tetap relevan dengan kebutuhan pelaku bisnis online.

Praktik pengembangan produk yang dilakukan KiriminAja adalah secara pelan dan pasti menambah kerja sama dengan jasa kurir terbaik Indonesia selama 2 tahun ini.

Lalu, KiriminAja mengembangkan layanan pencairan uang COD dalam waktu singkat. Paralel dengan itu, KiriminAja juga mengembangkan layanan keyboard KA yang memungkinkan Anda melakukan komunikasi dengan efektif.

Pengembangan produk KiriminAja juga berkutat dengan potongan harga dan promo menarik bagi pelaku bisnis online.

Untuk bisa merasakan berbagai layanan dan produk KiriminAja, Anda hanya perlu registrasi di dashboard KiriminAja

Begitulah penjelasan mengenai pengembangan produk yang bisa Anda praktikkan di bisnis Anda. Besar harapan kami Anda bisa mempraktikkan dengan konsisten. Selamat mencoba…

Bagikan
Tweet
Undang

Related Posts

Tags
No tags.
Pamungkas
Blog Author
Call to action

Udah tenang, kirim paketmu dengan KiriminAja sekarang! #Bisnisjaditenang

Semua bisa mulai kirim paket tanpa ribet. Jadikan pengalaman pengiriman paket lebih mudah dengan KiriminAja.