Pilih Shopify atau Marketplace? Ini Cerita Seller yang Akhirnya Pindah Haluan

Bayangin kamu lagi nongkrong sore bareng sesama seller. Topiknya klasik: "Kamu sekarang masih full di Marketplace atau udah pake Shopify ?"

Dan biasanya, jawabannya bikin kita mikir.

Karena hari ini, pilihan jualan online nggak cuma soal produk atau promosi. Tapi soal jalan mana yang kamu pilih buat ngembangin bisnis kamu sendiri. Apakah tetap di Marketplace , atau mulai bangun rumah sendiri pakai Shopify ?

Di tim KiriminAja, kita sering ngobrol sama seller dan brand owner soal ini. Dari yang masih baru, sampai yang udah mulai merasa “kok stuck ya di sini-sini aja?” Nah, artikel ini hasil ngobrol-ngobrol itu. Kita bahas bukan cuma soal revenue, tapi juga sisi strategis-operasionalnya.

Yuk, ngopi dulu. Kita bahas bareng.

Shopify vs Marketplace

Kalau diibaratkan, Marketplace itu kayak mal besar. Kamu bisa langsung buka toko di sana, ramai pengunjungnya, tapi saingannya juga sejuta. Semua jualan produk mirip-mirip.

Sementara Shopify ? Itu seperti kamu bangun toko sendiri di ruko yang kamu desain dari awal. Bisa branding sesuka hati, kontrol penuh, tapi ya semua trafik dan operasional kamu yang urus.

Shopify

Shopify itu platform buat bikin toko online sendiri. Jadi kamu punya domain, tampilan website, sistem checkout—all under your control. Cocok buat yang mau bangun brand jangka panjang.

Marketplace

Marketplace adalah platform jual-beli yang mempertemukan banyak seller dan pembeli. Sistemnya udah jadi, tinggal upload produk dan ikut main sesuai algoritma dan fee-nya. Praktis, tapi kurang leluasa.

Perbandingan Shopify vs Marketplace

Kapan Seller Sebaiknya Pindah ke Shopify ?

Nah ini yang sering kejadian:

Rini, salah satu seller skincare lokal, awalnya full di Marketplace . Laku? Banget. Tapi makin ke sini, diskon makin sadis, iklan makin mahal, margin makin tipis.

Akhirnya dia coba bangun website pakai Shopify . Pelan-pelan, dia alihkan traffic dari Instagram ke toko sendiri. Brand-nya tumbuh, repeat order naik, dan—ini penting—dia punya kendali penuh atas bisnisnya sendiri.

Kapan kamu sebaiknya pindah ke Shopify ?

• Kalau kamu udah punya basis pelanggan loyal
• Kalau kamu pengen naik level dan fokus ke branding
• Kalau kamu mau kontrol margin dan data pelanggan
• Kalau kamu capek perang harga tiap bulan

Dan yang menarik, Shopify sekarang udah bisa diintegrasikan dengan KiriminAja. Jadi urusan pengiriman dari web kamu langsung connect ke sistem logistik yang kamu pilih.

Coba daftar dan kirim barangmu via KiriminAja—bisa langsung disambung ke toko Shopify kamu, lho.

Oh iya, kalau kamu masih bingung cara mulai, kamu bisa baca tutorial membuat web toko online sendiri di blog KiriminAja. Gampang diikuti, dan cocok buat kamu yang baru pindah jalur dari Marketplace .

Shopify vs Marketplace Bagus Mana?

Pertanyaan ini sering banget muncul, dan jawabannya selalu: tergantung strategi kamu.

Kalau kamu baru mulai dan butuh traffic instan, Marketplace bisa jadi tempat latihan yang baik. Tapi kalau kamu udah mikir jangka panjang, Shopify bisa jadi fondasi yang kokoh buat brand kamu sendiri.

Kalau di lapangan, seller yang bertahan biasanya bukan yang paling murah, tapi yang paling ngerti arah. Dan memilih antara jualan di Marketplace vs Shopify itu soal arah.

Banyak brand lokal yang sekarang pelan-pelan naik kelas karena berani pindah dari Marketplace ke Shopify . Memang nggak instan. Tapi yang penting, kamu pegang kendali. Kamu punya rumah sendiri. Dan di jalur itu, KiriminAja siap bantuin dari sisi logistik.

Yuk, daftar dan kirim barangmu via KiriminAja. Mulai dari toko Marketplace atau Shopify , yang penting kamu punya strategi buat berkembang. Kita tunggu cerita sukses kamu selanjutnya.